Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI jakarta, Indonesia
Seorang anak yang bermimpi menjadi seorang 'goodboy'

Jumat, 16 Maret 2012

 
Lyran Story: Pedpen Battle
Prologue      :
10 tahun yang lalu ini dunia mulai dihadapi dengan peperangan untuk mempertahankan Negara masing-masing. Karena itu seorang professor bernama Alred Jokoidi menciptakan sebuah senjata yang simpel yang disebut sebagai pedpen. Karena penemuannya inilah ia kemudian menghilang dan sampai saat ini tak ada yang mengetahui dimana ia berada.
Chapter 1    : Pertarungan dua pengendali Pedpen
“P
ak supir Tunggu aku!” Teriak Lyran.Pagi itu Lyran terlambat bangun pagi lagi dan hasilnya Bis sekolah yang biasanya mengantarnya ke sekolah pun meninggalkannya.
”Maaf dek,lain kali saja!” Pak supir membalas teriakan Lyran, sambil memacu kendaraannya.
“Ah sial, aku terlambat kalau begini aku harus menggunakan pedpen ku!”Gumam Lyran sambil mengambil pedpen dari sakunya. ”Ayo, Faber berubahlah menjadi glider!” perintah Lyran.
Pedpen sendiri adalah sebuah pulpen,yang bisa berubah menjadi pedang,panah,pistol,ataupun menjadi glider. Karena pedpen berbentuk pulpen jadi mudah dibawa ke mana saja. Setiap pedpen memiliki tinta, yang disebut tinta pen. Tinta pen mempunyai 5 warna yaitu merah, biru, kuning, hijau dan hitam. Masing-masing warna memiliki elemen tersendiri misalnya merah,berarti berelemen api dan jika biru berarti berelemen air. Jika tinta pada pedpen habis kita bisa mengisinya kembali dengan tinta yang berwarna sama. Atau menunggu dan dengan sendirinya ia akan mengisi kembali.
Kembali ke Lyran..
Faber pun berubah menjadi sebuah skateboard tanpa roda berwarna biru yang melayang di udara (kayak di game sonic rider). “Yahooo berangkat!!!” seru Lyran sambil mengendarai glider dengan cepatnya.


Lyran akhirnya bisa sampai di sekolah tepat waktu. Ia telah memerintahkan Faber untuk berubah kembali menjadi sebuah pedpen.” Thank you Faber!” ucap Lyran sambil memasukkan Faber kedalam sakunya. Ia pun segera memasuki ruang kelasnya, anak-anak pun sudah ramai.
”Kupikir kau terlambat Ly!” sebuah suara mengagetkan Lyran, ternyata itu Shinji.
“Jangan konyol aku tidak selemah itu.” Jawab Lyran.
“Yah sudahlah.oh iya hari ini sekolah kita mengadakan turnament pedpen yang menang akan mendapatkan hadiah uang 10.000 Udiken.” jelas Shinji. Udiken adalah nama mata uang di Negara ini.
“Benarkah? Kalau begitu aku mau ikut turnament itu, daftarnya dimana?” Tanya Lyran.
“Sayangnya kita gak bisa ikut turnament itu, karna itu buat kakak kelas kita yang mau lulus, kita kan masih kelas 8 hahaha” jelas Shinji sambil tertawa.
“Gak usah ngomong kalau gitu…” Lyran agak kesal tapi yah dia sudah terbiasa dengan sifat shinji yang suka bercanda.
“Woi ly dari tadi ngobrol saja,ayo segera ke lapangan! hari ini kan ada turnament pedpen kita harus nonton apalagi yang ikut serta orang-orang hebat semua.salah satunya Cero Chefer.” Ajak Sorenzo
“Cero Chefer yah? Ketua kelas 9-2.” Kata Lyran sambil menaruh tasnya di bangku
“Bukannya kita belajar di kelas zo?” Tanya Shinji
“Gak tadi aku bertemu guru Smadav dia bilang hari ini kita gak belajar,sebenarnya gak harus nonton sih, tapi kalau kamu gak mau juga gapapa karna hari ini kita dibebaskan hehe, sudah ya aku mau ke lapangan!” Sorenzo pergi menuju lapangan.
”Gimana ly kita nonton turnament atau gak?” Tanya Shinji.
“ Kalau aku sih malas, mending aku pergi ke taman Zanteng. Yah sekalian jalan-jalan saja hehe.” Jawab Lyran.
“ Oh.kalau begitu aku lebih baik nonton turnament saja deh,lagi pula ada orang yang harus kulindungi.” Shinji pun pergi menuju lapangan.
“ Dasar.Paling dia mau melindungi si Caca. Haha tapi gak harus segitunya kan ” Batin Lyran.
Lyran pun segera kembali menggendong tasnya dan menuju keluar kelas. Ia melihat banyak sekali murid-murid yang menyaksikan turnament pederen tak terkecuali para murid perempuan termasuk salah satunya,yah seorang cewek yang disukai Lyran. Nurumi
“ Seandainya saja aku bisa sekeren kak Cero Chefer. Ah sudahlah mimpiku ketinggian.” Ucapnya dalam hati
”Aduuh.” Lyran kesakitan. Ternyata ia meleng dan malah menabrak guru Smadav.
“Anu.. maaf guru Smadav saya tidak sengaja.”ucap Lyran sambil menyalimi master Smadav.
“haaah..kau ini Ly selalu saja ceroboh, lain kali hati-hati yah.” Ucap guru smadav sambil tersenyum.
“Iya.maaf guru.” Lyran kembali meminta maaf. Lyran pun melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya di pintu gerbang sekolah ia segera megeluarkan kembali pedpennya. “Ayo. Faber berubahlah menjadi glider.” Perintah Lyran. “Berangka..” Ucapan Lyran terputus.
“Rupanya kau juga tidak nonton turnament pedpen yah ly?” tanya Raynadi
“gak. Males ah mending ke taman Zanteng.” Jawab Lyran singkat.
“Oh.Gmana kalau kita balapan glider siapa yang lebih dulu sampai di Taman Zanteng.hm?” Ajak Raynaldi.
“Oke aku terima tantanganmu.” Raynaldi segera mengeluarkan Zipay pedpen miliknya dan memerintahkannya menjadi glider berwarna kuning.
“Kita mulai. 3..2..1 !” Lyran dan Raynaldi menghitung mundur. “Let’s Go!!! “ Lyran berada di belakang Raynaldi, tapi Lyran tidak mau kalah ia tetap berjuang mencapai finish terlebih dahulu.
Raynaldi mengendarai glider dengan kecepatan tinggi tapi ia hampir menabrak Mobil orang lain untung nya dia masih sempat mengerem glider nya.
“Kesempatan!!!” Ucap Lyran dalam hati. Ia langsung mengebut dan melompati Mobil yang hampir Raynaldi tabrak.”Aku duluan yah.Ray!” Lyran berada di posisi depan.
“Sial,aku harus mengejarnya. Zipay kecepatan maksimum!” Zipay melesat dengan cepatnya bahkan hampir membalap Lyran.
“Kalau begini terus aku akan kalah oleh Ray!” Lyran memikirkan cara untuk mempercepat laju glidernya.”Nah. itu dia!” Lyran tersenyum melihat  glider track yang berbentuk seperti besi panjang yang bisa digunakan oleh para pengendara glider. “Hup!” Lyran melompat dan mengendarai glider di glider track. Sementara itu Ray berada di posisi pertama.
“Hahaha sepertinya aku akan menang.” Seru Ray kegirangan.
”Tidak secepat itu!” Lyran berhasil membalap Ray ketika mendekati finish dan pemenangnya adalah Lyran.”Akhirnya aku menang.huft…melelahkan” ucap Lyran.
“Haah.. tidak kusangka aku kalah,kau hebat juga ly. Lain kali kita bertanding lagi!”Ray langsung meninggalkan Lyran.”nah kembalilah Faber.” Faber pun berubah menjadi pedpen kembali. Lyran pun melanjutkan perjalanannya. Ternyata di Taman Zanteng banyak murid yang lebih memilih kesana. Ada yang sekedar jalan-jalan, bertarung pedpen dan ada juga yang yah bisa dibilang ‘berduaan’. Lyran akhirnya sampai di tempat ia biasanya menyendiri, tempat yang ia namakan Tree of memories.
“Capek! Habis balapan sama Ray.sandaran di dekat pohon ah.” Ucap Lyran sambil menaruh tasnya di sampingnya bersandar.”Kalau disini.. jadi ingat masa lalu. Masa lalu yang kesebut dengan ‘kenangan’ yang ingin kulupakan. Kalau ingat itu aku jadi ingin memarahi diriku yang bodoh di masa lalu.” Kenangnya
“Oi liat deh, itu bukan nya Lyran si raja GALAU?” tanya Seorang murid sekolah NG kepada temannya
“hahaha iya betul tuh,” jawab murid yang satu lagi. “Kita samperin aja yuk Zid!” tambahnya
Kedua murid itu pun menghampiri Lyran
“Wei, raja galau lagi ngapain disini?” Tanya Wazidnedin
“Wah!!” Lyran terkejut. “heh, ternyata si ‘abang-adek’ Wazid dan Falif. Yah emangnya kamu ngak liat? Aku lagi ‘ngadem’ aja” Jawab Lyran.
“KAMI BUKAN ABANG-ADEK” Ucap Wazid dan Falif berbarengan.
“heh? Hahaha sampai kompak gitu! Benar-benar abang-adek yang hebat hahaha.” Tawa Lyran
“Yah sudahlah.. kamu beneran cuma ngadem?
“ Iya.” Jawab Lyran singkat
“ Haha kirain lagi nge-galau mikirin Nurumi.” Canda Falif
“Nurumi? Maksudmu Nurumi Aizani?” Tanya Lyran
“ Ya iyalah.” Tambah Falif
“enggak,” Jawab Lyran singkat
“ Udahlah jujur aja?”
“ Itu udah jujur.”
“Oke-oke gak usah di bahas lagi. Ngomong-ngomong apakah kau tau, apa itu organisasi Nerazu?” Tanya Wazid
“ Oh itu kalau gak salah di tv kemarin dibahas, kalau mereka berkeliling dunia untuk mencari pengendali pedpen terkuat.” tambah Falif
“mencari pengendali pedpen terkuat? Apa maksudnya?” Lyran balik bertanya
“ Tidak ada yang tau, tapi ada yang bilang Cero Chefer pernah bertarung dengan salah satu dari mereka.” Jawab Yazid
“ Cero Chefer?!” Lyran terkejut
“ Ya. Ketua kelas 9-2 pengendali pedpen terhebat di sekolah NG” Jawab Falif
“ terus kalian mau menyelidikinya?” tanya Lyran lagi
“ Gak lah kami berdua gak tertarik.” Jawab Falif
“ Aku juga sama, lagi gak ada semangat tapi kalau terus dibiarkan…” ucapan Lyran terputus
“ Teknik api.tembakan api!” orang misterius yang tiba-tiba mengucapkan teknik rahasia itu membakar pohon di samping Lyran bersandar.
“ Apa?! Siapa itu” Wazid terkejut
“ Apa yang kau lakukan! Kenapa membakar pohon itu!?” Tanya Lyran dengan raut wajah marah.
“ Apa yang ku lakukan? Aku hanya bermain kembang api.” Jawab orang misterius itu dengan santai.
“Sial.. Falif, Wazid kalian awasi pergerakanku, sepertinya dia cukup kuat!” Perintah Lyran
“ Kami mengerti. Berhati-hatilah” Jawab Wazid
“Kau ini! Siapa sebenarnya kau!? “ Lyran segera mengeluarkan pedpennya.
”Hoo.. jadi kau pengendali pedpen juga yah?boleh juga!” Orang misterius itu menyodorkan pedpennya.” Bagaimana kalau kita bertarung? Siapa yang lebih kuat diantara kita!” Orang misterius itu langsung menyerang Lyran.
“trang” Lyran berhasil menangkis serangannya dengan merubah faber menjadi pedang.
“Hebat juga kau bisa menangkis seranganku.” Orang misterius itu tetap berkata santai.
”Kau ini… Baiklah aku akan bertarung dengan mu! Hyaaaaah! “ Lyran langsung menyerang orang misterius itu bertubi-tubi “ trang!trang!trang!” semua serangan Lyran berhasil ditangkis oleh orang misterius.
“Ternyata cuman segini kekuatan mu? murid sekolah pengendali pedpen NG memang lemah….” Ucap orang misterius dengan pandangan yang serius.
“Berani nya kau mengejek sekolah ku! Tunggu lambang di jaketmu itu…ternyata kau murid sekolah pengendali pedpen Vadix!” kata Lyran.
“ Ly! Kali ini biar kami berdua yang maju. Kita mulai zid!” Peritah Falif
Falif mengeluarkan pedpen miliknya Karu sedangkan Wazid mengeluarkan pedpen miliknya Dine. Falif menyerang lebih dulu
“ Teknik air tembakan air!” Teriak Falif
 “ Hahaha jangan pikir dengan teknik rendahan mu ini kau bisa mengalahkanku?” kata orang misterius itu menyombongkan diri
“ Sebaiknya kau jangan meremehkan kami. Sampah! Zid sekarang!” kata Falif
Wazid langsung menyerang.
“ Teknik angin hembusan angin!” teriak Wazid
Tembakan air falif bergabungan dengan teknik hembusan angin wazid
“ Apa!?”
“ Rasakan! Teknik gabungan Tembakan es!”
Serangan es mengarah kepada orang misterius. Ia tak dapat menghindar.
“ Ugh.. sial! Jangan berlagak bocah! Rasakan teknik api tembakan api level 2!”
Orang misterius itu balik menyerang Falif dan Wazid
“ Gawat! Ugh sial kakiku!”
“Tidak akan kubiarkan! Teknik air perisai air!” Dengan cepat Lyran berhasil memadamkan api yang mengarah ke Wazid dan Falif.
“ huft..huft hampir saja. Terima kasih ly.” ucap Falif dan Wazid
“ Biar aku yang melawannya. Aku sudah sedikit lebih baik.” Kata Lyran
Mereka berdua mengangguk.
“ Dia lagi! perkenalkan Namaku Nazaix dan pedpen ku Huna.hehehe” Nazaix tertawa sinis.
“Gak nanya sumpah…” jawab Lyran datar.
“Apa kau bilang! Aku akan mengalahkanmu Lyran!” Nazaix mulai marah.
“hah?tau darimana nama ku Lyran?” tanya Lyran keheranan.
“Daaaasaar Bodooooh! di dada kanan jaketmu tertulis nama mu Lyran. Ternyata kau benar-benar suka membuat orang kesal yah hah?! Teknik api, tembakan api! “ Nazaix  terus menyerang Lyran dengan serangan tembakan api.
“Duar,duar,duar” Nazaix menyerang dengan membabi buta.
“Sial kalau begini terus taman Zanteng ini akan terbakar, aku harus melakukan sesuatu. Faber berubahlah menjadi pistol! Teknik air, Ombak Air! “ Lyran mengeluarkan teknik rahasia ombak air.api pun mulai padam, Nazaix juga terkena serangan ombak air tapi tidak terbawa arus.
“Kau!!! Benar-benar membuatku marah Lyran! Teknik bola api!” Nazaix mengeluarkan bola api yang berukuran sedang ke arah Lyran.
“Aku tidak akan kalah! Teknik bola air! “ Lyran membalasnya dengan bola air yang berukuran sama.”pzash” bola api Nazaix berhasil dipadamkan.
”Hahahaha membosankan serangan terakhir ini yang menentukan Lyran bodoh!” Nazaix tidak bisa mengontrol emosinya.”Teknik pembalik jitu Super Flame ball!” Nazaix kembali mengeluarkan teknik jitunya tapi kali ini lebih besar.


”Gawat tenaga ku sudah hampir habis.Tinta pen ku juga tinggal sedikit.Ini yang terakhir! Teknik pembalik jitu Super Water ball!” Lyran mengeluarkan teknik terakhirnya.”DUUAAAAAR” terjadi ledakkan.Lyran dan Nazaix terpental,mereka berdua lalu tak sadarkan diri.






Chapter 2    : Teman
“Huft..huft..huft… apa aku sudah mati?” Lyran mulai sadar. “Hah?aku ada dimana?” Lyran sedikit panik.
“Tenanglah kau berada di rumah sakit Sapto Saifullah.kata seseorang yang duduk di bangku. Ternyata itu Master Avira kepala sekolah NG
 “Master Avira?!” Lyran terkejut dan sungguh kebingungan “Knapa aku bisa ada disini?dan kenapa Master juga bisa ada disini?” Tanya Lyran.
“kau kehabisan tenaga ketika melawan Nazaix dan tak sadarkan diri selama sehari.Beruntung kau dibawa oleh Falif dan Wazid teman sekelas mu, yang membawamu ke sini.Aku sebagai Kepala sekolah bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada muridku.jadi aku menemanimu disini sementara.”Jelas Master Avira.“Oh iya soal biaya akan ditanggung oleh sekolah jadi kamu tidak usah khawatir.” Tambah Master Avira
“Terima kasih master.Lalu bagaimana dengan kondisi Nazaix master?” tanya Lyran lagi.
“Ia juga sama sepertimu. Saat ini ia sedang di rawat di rumah sakit juga.” Jawab Master Avira
Lyran hanya terdiam,kepalanya masih terasa berat. Master Avira kemudian bangun dari kursi.
“Aku akan memanggil dokter kau tunggulah disini.” Perintah Master Avira.
“Saya mengerti master” jawab Lyran singkat.
“ Oh iya satu hal lagi. Kamu tidak usah murung begitu haha santai saja kamu melakukan hal yang benar kok!” tambah Master Avira. Master Avira kemudian pergi memanggil dokter. “ Aku harus memberitahu Zira. Bisa gawat kalau ini dibiarkan” Batin Master Avira

Lima menit telah berlalu Master Avira tak kunjung kembali,Lyran melihat kearah  jendela. Ia berharap ada teman yang datang menjenguk nya karna orang tua nya sedang berada di luar kota.
“Sepertinya bagi mereka aku sama sekali bukan hal yang penting.” Batin Lyran.
“Maaf saya terlambat Lyran Ahmad Sora. Tadi saya sempat ke kamar kecil sebentar.” Kata seorang dokter.
“Perkenalkan saya Dokter Gawerenemakaru.haha nama yang cukup merepotkan,kau bisa memanggilku Dokter Makaru.” Dokter Makaru memperkenalkan diri.
”tidak apa-apa dok,loh?Master Avira kemana? Tanya Lyran.”
beliau bilang ia sedang ada urusan mendadak jadi tidak bisa menemanimu.yah sudahlah saya akan memeriksamu sebentar.” Jawab Dokter Makaru
Dokter Makaru dengan hati-hati memeriksa kondisi Lyran. Ia kemudian tersenyum setelah selesai memeriksa Lyran.
“Bagaimana kondisi saya dok?” tanya Lyran.
“kondisi kamu masih kurang baik.” Jawab Dokter Makaru singkat.
“Maksudnya gimana dok?padahal aku merasa tubuhku tidak apa-apa hanya sedikit pusing.” Tanya Lyran lagi.
“tubuhmu memang tidak terluka parah.tapi hatimu…” Lyran terkejut.“Aku tau saat ini kau pasti kesepian ditinggal orang tua mu…tapi ada hal lain yang lebih membuat mu kesepian. Yaitu, teman-temanmu yang sepertinya tidak memperdulikanmu.” Jelas Dokter Makaru.
“Bukan kok dok, aku tidak apa-apa buktinya aku masih bisa tersenyum nih.” Jawab Lyran sambil tersenyum seperti dibuat-buat.
“Aku tau meskipun wajahmu tersenyum.tapi hatimu seperti ingin menangis. Kau pasti sangat menginginkan saat ini temanmu menjengukmu.walaupun hanya sekedar menanyakan kondisimu. Setiap manusia memiliki teman.tapi setiap teman bisa berubah menjadi sahabat yang selalu mendukung. Percayalah!di dunia ini kau tidak sendirian.” Jelas Dokter Makaru yang sepertinya ingin menghibur Lyran.
“Terima kasih dokter. Sepertinya aku bisa sedikit tersenyum.” Jawab Lyran.


“Nah begitu kan lebih baik. Lebih baik kamu istirahat dulu besok kamu sudah bisa pulang.Saya pergi dulu ya Lyran.” Dokter Makaru meninggalkan Lyran.Lyran pun kemudian tertidur.
“Hahaha Lyran kalau lagi tidur mukanya mirip kaleng kerupuk!” Suara tawa membangunkan Lyran.
”Hadooh..berisik banget sih udah tau lagi tidur..Kalian! Apa yang kalian lakukan disini?” Lyran terkejut ketika membuka matanya.Ternyata teman-temannya datang menjenguknya.
 “Wah, kau ini benar-benar konyol. Yah jelas lah mau menjengukmu ly hehe” kata Shinji. “yah begitulah” Zerick menambahkan. “Tapi.. aku ini bukan siapa-siapa kalian kan?knapa menjengukku. Tanya Lyran lagi sambil menundukkan kepala.
“Ngomong apa sih kita kan teman?” jawab Xihmas. Lyran tersenyum. “Terima kasih teman-teman. Maaf sudah merepotkan kalian.”hahaha kau ini memang aneh yah.masa nanya begituan.oh iya aku bawa roti nih kita makan bersama-sama yuk!” ajak Zerick “Hahaha oke!!!” jawab Lyran.
“Ayo anak-anak waktu menjenguk kalian sudah habis” kata Suster Gina sambil menggiring teman-teman Lyran keluar kamar.
“Oke Ly. Cepat sembuh deh!”Kata teman-teman Lyran.
“Oke deh.terima kasih yah sudah datang.” Jawab Lyran. Ketiga temannya pun meninggalkan RS.


“Aku rasa Dokter Makaru memang benar.kalau kita di dunia ini tidak sendirian.tapi akan selalu ada teman yang selalu mendukung.Terima kasih Dokter Makaru!” ucap Lyran dalam hati,ia pun melanjutkan tidurnya.
Keesokkan harinya Lyran sudah diperbolehkan pulang.“Ok Lyran sekarang kau sudah boleh pulang ke rumah.” Kata Dokter Makaru sambil tersenyum. “Sepertinya anak ini sudah kembali ceria” ucap Dokter Makaru dalam hati.
“Terima kasih dok, atas bantuannya saya pamit.” Kata Lyran sambil berjalan ke luar ruangan.
“Senangnya bisa kembali sehat. Baiklah Faber berubahlah menjadi glider!” Perintah Lyran dengan penuh semangat. Namun Faber tidak berubah.


“Faber! Apa yang terjadi denganmu?” Lyran kebingungan. “Lebih baik aku membawanya ke Toko servis pedpen.” Pikir Lyran. Ia pun langsung berlari ke Toko servis pedpen yang berada di dekat Jembatan Rain dan hanya satu-satunya di kota ini yaitu,kota Raisemeup.
Lyran akhirnya sampai di depan pintu masuk toko servis pedpen.Ia kemudian memasukinya. Didalam banyak sekali pedpen. Ada yang berwarna merah, biru , bahkan emas. Tapi yang berwarna emas itu Limited edition. Dan juga tentu saja dengan tinta nya juga, tapi yah cuman beda di warna aja
“Pak maaf saya ingin men-servis pedpen saya.bisa?” tanya Lyran.
“Oh bisa.silahkan,memangnya apa yang terjadi dengan pedpenmu? jawab tukang servis.
“Begini pak.Tadi saya mencoba memerintahkannya berubah menjadi glider tapi tidak bisa.kira-kira itu kenapa pak?apa karna tinta nya habis?” tanya Lyran lagi.
“Oh begitu.jangan takut pedpen mu hanya kehabisan tinta. Kau bisa membelinya di sini.” Jawab tukang servis.
“Baiklah kalau begitu terima kasih pak, ini uangnya.” Kata Lyran sambil memberikan uangnya.
Lyran pun bergegas keluar,ia pun tak lupa memasang tinta pen nya ke faber. Ia berjalan menuju jembatan Rain. Disana ia bertemu Nazaix.
“Kau juga sudah pulih ya. Lyran? Bagaimana kalau kita bertarung lagi?” Ajak Nazaix.
“Kau ini! Padahal kita sudah sama-sama terluka. Katakan! Apa tujuan mu membakar pohon di taman Zanteng!” Tanya Lyran.
“Baiklah akan ku beritahu. Aku Cuma ingin mengukur seberapa kuatnya diriku.“Jawab Nazaix
“Jangan konyol.Sepertinya aku tidak punya pilihan lain selain melawanmu.” Kata Lyran sambil mengeluarkan pedpen nya dari kantung nya.
“Cukup sampai disitu Nazaix. Apa kau mau membuat keributan lagi?” Kata seorang Laki-laki yang bertampang serius dari atas jembatan
Lyran dan Nazaix terkejut. Mereka tidak menyadari ada orang lain diatara mereka.
“Kali ini siapa lagi?” Ucap Lyran dalam hati Seseorang mengenakan jaket berwarna merah bertuliskan FUTURE dibalik punggungnya.
“Maaf Senior. Aku tadi cuman bercanda.” Jawab Nazaix ketakutan.
“Cukup. Kita pergi.” Kata orang misterius
“Baik senior.” Jawab Nazaix. Mereka pun pergi menggunakan glider mereka.
“Siapa sebenarnya orang itu? Apakah dia lebih kuat dari Nazaix?” Tanya Lyran dalam hati. “Ah sudahlah aku lebih baik pulang ke rumah.” Tambahnya. Lyran pun bergegas menuju rumahnya yang berada di pinggiran kota Raisemeup tepatnya di komplek Anniv V. Sesampainya di rumah ia langsung berbaring di tempat tidurnya untuk melepas penat.









Chapter 3: Kekuatan yang tersembunyi
“kring!kring!kring!” bunyi suara alarm.
“Sudah pagi yah? Baiklah kali ini aku tidak boleh terlambat. Lyran bergegas mandi, tak lupa ia juga menggosok giginya,keramas, dan memakai sabun. Selesai mandi ia langsung memakai seragam sekolahnya serta Jaket sekolah nya
“Oke ayo berangkat.” Kata Lyran setelah memakai jaket NG.
“Tin,Tin,Tin,” Bunyi klakson bis sekolah. Lyran langsung menaiki bis sekolah di dalam sudah berkumpul teman-teman sekelasnya. Bis sekolah sungguh nyaman udah gratis apalagi ditambah AC.
“Woi Ly sebelah sini!” Kata Shinji. Lyran pun duduk disamping Shinji yang berada di paling belakang sebelah kiri.
“Zerick dan Xihmas kemana?kok gak ada?” Tanya Lyran.
“Zerick dan Xihmas gak naik bis ini karna bis ini gak lewat rumah mereka. Mereka kan tinggal di komplek Youte.” Jawab Shinji
“Oh begitu.” Kata Lyran.
“Oh iya ly ngomong-ngomong waktu kamu gak masuk kita dikasih tugas buat meneliti Pepohonan yang ada di taman Zanteng. Tapi hanya boleh milih salah satu. Dan soal turnament pedpen sudah tentu dimenangkan Cero Chefer.” Kata Shinji mengingatkan.
“Haah.. Cero Chefer lagi yang menang, kenapa bukan kak Razidtya aja. Tapi yah sudahlah.Lalu tugas itu kelompok atau gak?” Tanya Lyran
“Kata guru Smadav sih kita disuruh berkelompok aja biar cepat. Tapi masalahnya kita belum masuk kelompok siapa-siapa.” Shinji menjelaskan.
“Yaudah begini saja nanti kita cari kelompok.oke?” Tanya Lyran.
“Oke!!!” Jawab Shinji bersemangat.
“TRIIIT” suara rem bis sekolah mendadak
Tiba-tiba bis berhenti. Murid-murid yang lain terkejut karena mereka sedang dalam posisi gak seimbang.
“ Pak kalau mau ngerem bilang-bilang dulu donk. Tadi lagi ngebut eh tiba-tiba berhenti mendadak” Kata salah seorang murid sekolah NG
“ Hahaha sebagai anak muda kalian harus siap siaga” Balas Pak supir
Murid-murid yang lain pun hanya mendengarkan nasihat pak supir sambil berlalu.Ternyata mereka sudah sampai di sekolah anak-anak pun segera turun dari bis dan langsung menuju kelas masing-masing. Guru Smadav sudah berada di dalam kelas.
“Kring” Bel tanda jam pelajaran dimulai.


“Baiklah murid-murid kita akan mulai pelajarannya! Ayo cepat keluarkan buku kalian!” Kata Guru Smadav.
“ Akhirnya selesai juga tinggal pulang cuci kaki makan trus tidur aja.” Kata Lyran seraya keluar dari kelas.
“ Woy ly tunggu,katanya mau cari kelompok!” Kata Shinji menghampiri Lyran.
“ Eh? Oh iya ya sorry lupa.” Jawab Lyran datar.
“ Oke gimana kalau sama Jina aja, dia dulu teman sekelas ku waktu di kelas 7.” Kata Shinji memberi saran.
“ Yah yasudahlah,sekarang dia ada dimana?” Tanya Lyran.
“Paling juga di kantin,kita kesana saja.” Ajak Shinji. Lyran mengangguk. Mereka pun pergi ke kantin. Sesampainya di kantin berjejer Tukang bakso isi lontong, Bakmi , Pecel lele dan juga lain-lain.Tapi yang paling favorit adalah Pizza isi Lontong yah walaupun harganya sedikit mahal dari yang lain.Disini biasanya merupakan tempat favorit murid-murid berkumpul. Terlihat Jina sedang asik makan bakso di temani 2 temannya Nurumi dan Caca.
“ Duh kalau kesini bawaannya mau jajan pecel lele terus” Batin Lyran
“Uy Jina!” Sapa Shinji.
“Ada apa Ji?” Tanya Jina sambil makan bakso.
“Begini na, katanya kan ada tugas pengamatan pepohonan yang di suruh berkelompok itu, bagaimana kalau kita buat kelompok aja.” Saran Shinji
“ Oh iya kebetulan aku juga masih kurang orang nih, gimana kalau sisanya kalian berdua mau gak? Tanya Jina
“ Yah emang itu maksud aku. Oke deh kita kapan kesana nya?” Shinji balik bertanya.
“ Pokoknya kalian tunggu saja di depan pintu gerbang sekolah nanti aku dan yang lain segera ke sana.” Jawab Jina.
Shinji mengangguk. Ia dan Lyran kemudian segera pergi menuju pintu gerbang sekolah. Sesampainya disana mereka hanya duduk di dekat pos penjaga sambil melihat orang-orang berlalu lalang.
“ Eh, Liat deh itu bukannya anak yang katanya membakar taman Zanteng itu ?” Bisik seorang anak kepada teman sebelahnya
“ Iya benar tuh, dasar gak tau malu!” Kata seorang anak di sebelahnya
“ KALIAN! Jangan sembarangan bicara yah! Kalau kalian gak tau kebenarannya diam saja.” Kata seorang cewek berambut pendek marah.
“ Maaf-maaf oi, ayo kabur!” Mereka pun melarikan diri.
“ Eh? Dia kan? Huft… Ternyata dia masih membelaku. Makasih ya.” Batin Lyran sambil menatap cewek berambut pendek itu. Cewek itu pun kemudian pergi bersama dengan teman-temannya
“Eh ada ily. Sedang apa kamu di sini? Tanya seorang cewek berambut panjang.
“Berhenti memanggil ku ily Devira… itu seperti anak kecil, panggil aku Lyran.” jawab Lyran
“Iya deh yang udah dewasa..” canda Devira.
“Aku bukan dewasa aku juga bukan anak kecil. Aku hanya seorang remaja.” Jawab Lyran sedikit kesal
“Hmm.. emosian nih! Aku kan cuman bercanda” Kata Devira ngambek.
“E..eh jangan ngambek donk, aku kenalin temanku deh. Shin ini Devira. Devira ini Shinji.” Ucap Lyran sambil memperkenalkan Shinji dengan Nurumi.
“Haduuh.. kau ini ly. Aku mah udah kenal sama Devira, orang aku dulu teman sekelasnya di kelas 7.” Balas Shinji
“benarkah? Jadi begitu…”
“ya begitulah..”
“Shinji! Lyran ayo berangkat! Aku dan yang lain sudah siap nih.” Teriak Jina tiba-tiba
“Lama sekali kau ini.. yaudah ayo berangkat.” Balas Shinji sambil bangun dari tempat duduknya. “ Ayo Ly kau juga jangan malas.” Tambahnya. Lyran bangun dari tempat duduk nya.
“hmm.. Lyran aku pergi dulu ya, selamat bersenang-senang.” Devira berlalu.
“ Oke hati-hati yo kalau kesasar telefon 14045 aja! Eh salah itu mah mekdonal, maksudku telepon nomor ku aja haha.” Teriak Lyran. “ Devira hanya tersenyum sambil melambaikan tangan.
Mereka kemudian pergi menuju Taman Zanteng dengan berjalan kaki.“Eh.. a..pa gak apa-apa kalau kamu jalan kaki mi? Tanya Lyran malu-malu
“Gak apa-apa kok, memangnya kenapa?aku udah biasa kok.” Nurumi balik bertanya.
“Bu..bukan apa-apa aku hanya bertanya.” Jawab Lyran langsung berpaling muka.”Aih aku gak kuat menatap matanya.” Batin Lyran.
“Cieee.. ada yang ehm.. ehm..” canda yang lain.
“Iih.. apa sih. Dia kan Cuma bertanya.” Wajah Nurumi sedikit memerah.
“Iya itu benar, aku cuman bertanya.” Lyran menambahkan.
“Ooooooh begitu.” Kata yang lain dengan gaya yang berlebihan.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanannya.


“Oke sekarang kita sudah sampai di Taman Zanteng, yang pernah terbakar akibat ulahmu Ly haha…aku bercanda kok” Canda Shinji sesampainya di depan gerbang masuk Taman Zanteng. Lyran hanya menghela nafas.
“Benarkah itu Lyran?” Tanya Nurumi
“ Ah.. itu sebenarnya bukan aku yang melakukannya tapi orang lain.” Jawab Lyran
“ Sudahlah jangan dibahas ayo sekarang kita ke pohon Anggureapel.” Ajak Jina. Mereka kemudian menuju pohon Anggureapel.
“ Anggureapel? Pohon apa itu na?” tanya Caca
“ Menurut nama nya pohon itu gabungan dari Anggur dan apel, jadi disebut Anggureapel.” Jawab Jina menjelaskan sambil terus berjalan
“ Oh bulet haha” canda yang lain. Tak lama kemudian mereka sampai di pohon yang berada di tengah-tengah Taman Zanteng Anggureapel
“ Nah kita sudah sampai inilah pohonnya!!” kata Jina
“ Wow!”Mereka terkagum-kagum melihat pohon Anggureapel. Dibagian kiri banyak buah anggur dan dibagian kanan banyak buah apel.
“ Aku sedikit tidak percaya, tapi ternyata pohonnya besar juga, jadi bagaimana kita meneliti nya?” Tanya Lyran
“ Gampang,Tentu saja bertanya kepada pengurus Taman Zanteng ini.” Jawab Jina.
“ Yeah.. itu benar! Ayo kita ke kantor pengurus!” Seru Shinji
“Tidak-tidak, yang pergi kesana cukup anak perempuan saja. Kami akan menelitinya jadi anak Laki-laki sebaiknya mencari makanan dan minuman untuk kami bertiga. Hehe” Saran Jina
“Haah.. Baiklah kita cari apa yang mereka minta Ly” Ujar Shinji sedikit kesal.Lyran tidak mendengarkan omongan Shinji, ia malah menatap Nurumi yang sepertinya keberatan membawa tas nya.
“A..pa ka..u keberatan membawa tas mu Mi? tanya Lyran gugup.
“ Tidak kok,aku kuat membawa tas ku. Buktinya aku bisa menggendongnya.” Jawab Nurumi
“ Ah sudahlah aku tau kau pasti keberatan, Liat posisi tubuhmu tidak seimbang tidak apa-apa biar aku saja yang membawanya” Ucap Lyran.
“Baiklah aku menyerah, kau bisa tau kalau aku keberatan. Makasih ya..” Nurumi tersenyum.ia berterima kasih dan memberikan tas nya. Lyran terkejut ketika melihat senyuman Nurumi. “ Senyum itu.. senyum yang seperti dipaksakan, Tidak salah lagi. Itu senyum yang berusaha menahan sakit hati yang belum menghilang. Aku bisa merasakannya karna aku pun pernah seperti itu.” Batin Lyran
“ Tidak usah sungkan. Itu sudah tugas Laki-laki hehe.” Lyran ikut tersenyum.
“Wah kayaknya ada yang lagi pacaran nih. Cieee pulang yuk haha.” Canda caca “ Hahaha prikitiw.” Tawa anak-anak yang lain.
“Iih.. sudah ah, kita berangkat!” Kata Nurumi ngambek.
“Iya deh… yang lagi ngambek” kata Jina. Mereka pun meninggalkan Lyran dan Shinji. Ketika yang lain sudah jauh Shinji berkata kepada Lyran. “Kau suka sama dia Ly?” Tanya Shinji. “ Kalaupun aku menyukainya, aku harus berkaca kalau laki-laki sepertiku mungkin tak akan mendapatkan perempuan selembut dan secantik dia.” Jawab Lyran
“Hahaha apa efek patah hatimu masih kau rasakan?” Tanya Shinji.
“Sudahlah ayo kita pergi. Nanti Jina bisa marah. Aku tau dimana tempatnya” Jawab Lyran. Shinji mengangguk
Mereka segera berlari menuju toko penjual pizza isi lontong yang berada di pinggir lapangan sepak bola.
“Pak, saya pesan pizza isi lontong yang untuk 5 orang.” Kata Lyran
“Baiklah, mau makan disini apa di bungkus?” Tanya petugas kasir.
“Dibungkus saja pak. Ini uangnya.”
“Baiklah 5 menit lagi akan segera matang. Silahkan tunggu.” Petugas kasir berlalu. Shinji lalu duduk di bangku tempat orang biasanya menunggu Pizza.
“ Ayo pergi lagi Ji!” Seru Lyran
“ Kita tidak istirahat dulu apa? Aku capek nih.” Jawab Shinji
“Ini kan demi Caca juga ayo kau harus bersemangat!” Shinji langsung bangun dari tempat duduk nya. “Ayo berangkat!” kata Shinji bersemangat.
“Huft.. baguslah, ikut aku” ajak Lyran
Mereka kembali berlari, Kali ini mereka pergi ke toko jus buah segar yang letaknya tidak jauh dari toko pizza.
“Baiklah kali ini kau yang memesan Ji, uang ku sudah habis.” Kata Lyran.
“Ya ya aku mengerti santai aja.” Ucap Shinji santai. Shinji memesan, sementara Lyran menunggu di luar. Tak lama kemudian Shinji keluar dari toko jus buah
“Nah ini jus nya. Kau bawa dua,sisanya biar aku saja yang bawa.” Kata Shinji sambil memberikan dua botol jus.
“Oke sekarang kita kembali ke toko pizza!” Shinji bersiap berlari. “Tidak-tidak kali ini kita tidak berlari kita gunakan pedpen kita, biar lebih cepat. Hehe” Saran Lyran.
“ Oh iya benar juga, kenapa gak dari tadi saja. Oke kalau begitu Let’s go!” Kata Shinji bersemangat
Lyran dan Shinji pun mengeluarkan pedpen dari kantung mereka masing-masing dan merubahnya menjadi glider. Pedpen Shinji adalah Jiro yang berelemen angin. Mereka pun segera pergi menuju toko pizza.
“Ini pizza nya dek. Dan ini bon pembayarannya.”
“Baiklah terima kasih pak.”
Setelah itu mereka langsung menuju Pohon Anggureapel. Disana teman-temannya sudah menunggu.
“Maaf kami terlambat.” Kata Lyran “Ini pizza dan Jusnya.” Katanya sambil memberikan pizza dan jusnya.
“Tidak apa-apa kami juga baru selesai. Haha aku gak sangka kalian berdua membeli pizza dan jus ini, bukankah ini agak mahal? Tanya Jina.
“Sudahlah tidak apa-apa, makan saja pizza nya tapi jangan lupa berdoa dulu.” Jawab Lyran
“Eh Shinji makasih ya, aku suka banget jus ini.” Kata Caca
“Yo masama.” Jawab Shinji singkat.
“Sekali lagi makasih ya.”
Shinji tersenyum.” Asik dah Shinji..”Canda Lyran
“Haha bukan apa-apa kok, eh Mi apa kamu gak berterima kasih ke Lyran? Sepertinya ia sangat mengharapkan nya.?” Balas Shinji.
“Jangan bicara begitu. Aku tidak masalah dia mau bilang atau gak.oh iya ini tasmu” Kata Lyran sambil memberikan tasnya Nurumi
“Lyran. Terima kasih” Nurumi mengucapkan dengan suara yang sangat lembut dan juga pelan.
“Eh?” Lyran keheranan
“Aku bilang… terima kasih.” Ucapnya sekali lagi.
“Bah…….. nge- fly nih!!! Gawat!” batin Lyran
Mereka berlima langsung terdiam sejenak. Lalu tertawa bersama-sama.
“ Haha Oh iya ngomong-ngomong. Ini data nya tolong di ketik ya Shin.” Ucap Jina sambil memberi kertas tentang data-data pohon Anggureapel.
“Oke itu sih mudah.” Jawab Shinji “Sruut..sruut..sruut, wah udah habis nih, bagaimana kalau kita pulang lagipula ini udah sore.” Ajak Shinji
“Ya benar juga. Ayo kita pulang” kata Lyran.”Aku harap aku bisa menghambiskan hariku bersamanya sekali lagi, untuk melihat senyumnya yang manis itu.batinnya.Mereka segera berjalan menuju gerbang.
“Teknik api,Tembakan api” ucap orang misterius.
Tembakan api mengarah ke mereka dan nyaris mengenai Nurumi. tapi dengan sigap Lyran langsung mengeluarkan teknik pelindung air.
“HAHAHA ternyata kau cukup sigap Lyran Ahmad Sora.” Kata orang misterius itu dan ternyata itu adalah Nazaix.
“Ly! Dia itu siapa?“tanya Shinji
“Dia adalah Nazaix orang yang membakar taman ini” jawab Lyran. “Apa mau mu kali ini?” tanya Lyran.
“Hahaha apa mau ku? Aku ingin bertarung sekali lagi!” Jawab Nazaix
“ Sial,Shin.. Bawa yang lain pergi dari sini!” Perintah Lyran.
“ Bagaimana dengan mu Ly! Berbahaya kalau kau melawannya sendirian!” Kata Shinji.
“ Maaf teman-teman ini masalahku. Aku tidak ingin kalian terlibat.” Jawab Lyran.
“ Tapi… Baiklah aku mengerti Ly.” Shinji kemudian pergi bersama yang lainnya.
“Kalian pikir kalian bisa lari dari ku hah?!” kata Nazaix. “Rasakan! Teknik api, teknik bola api!” Nazaix mengeluarkan teknik bola api yang mengarah kepada Nurumi.
“ Gawat! Nurumi menghindar!”
Nurumi tidak bisa menghindar. Tapi Lyran dengan cepatnya langsung menahan serangan Nazaix dengan tubuhnya. “Ugh.. apa yang terjadi padaku. Tadi aku cepat sekali.” Ucap Lyran dalam hati.
“Lyran! Kamu gak apa-apa?” Tanya Nurumi khawatir.
“Tidak apa-apa cepat pergi dari sini.” Jawab Lyran tersenyum dengan Pose seperti Rock Lee.
“Sial! Awas kau Nazaix! ca, bawa yang lain pergi dari sini. Aku akan membantu Lyran.” Ucap Shinji marah. Caca mengangguk. Ia dan yang lain langsung berlari menuju gerbang keluar.
“Shinji. Aku tidak apa-apa cepat susul yang lain.” Kata Lyran
“Aku tidak akan membiarkan temanku bertarung sendirian, giliranku! Jiro berubahlah menjadi pedang! Hyaaaah!!” Shinji langsung menyerang Nazaix.
“Jangan sok kuat! Teknik api. Lima bola api!” Nazaix mengeluarkan lima bola api secara bersamaan ke arah Shinji.
“Shinji! Menghindar!” teriak Lyran.
“Heh.. aku tidak selemah itu. Teknik rahasia. Putaran angin.” Putaran angin Shinji memadamkan api Nazaix.
“Apa!? Dia berhasil memadamkan apiku?” Nazaix terkejut.
“Baiklah finishing move. Tebasan angin!” Shinji menebas Nazaix dengan pedangnya. “Jleb” pedang Shinji menancap di dada kanan Nazaix.
Nazaix langsung terjatuh. “Sudah selesai.” Shinji menarik pedangnya kembali. “Kita pulang. Lyran” kata Shinji sambil memasukkan pedpennya ke saku nya.
“Hebat! Ia berhasil mengalahkan Nazaix.. tapi tunggu Awas Shinji dibelakangmu!” Kata Lyran terkejut.
“Duuar” Shinji tak bisa menghindar dan ia terpental jauh.
“ Aku harus menangkapnya! Hup! Berhasil!” Lyran berhasil menagkap Shinji. “Shinji!sadarlah!Shinjiiiiiiii!” Lyran berusaha menyadaarkan Shinji, tapi Shinji masih belum sadar.
“Hahaha itulah akibatnya kalau kau sok kuat! Yang pertama sudah K.O. berikutnya kau Lyran! Teknik api Super flame ball!” Nazaix mengeluarkan teknik super flame ball nya yang mengarah ke Lyran.
“ Faber, kumohon bantu lah aku! Aku butuh kekuatanmu untuk menyelamatkan sahabatku!” Batin Lyran
Faber kemudian menyala.Tapi tiba-tiba aura biru keluar dari tubuh Lyran. Luka di tubuhnya perlahan memulih. Rambutnya yang berwarna hitam  berubah menjadi putih. Tangan kanan nya berubah menjadi es. Serangan Nazaix langsung ditahan nya dengan tangan kanan nya. “Kau lah yang akan kalah Nazaix!” Lyran sangat marah
“Apa yang terjadi dengan tubuhnya?! Kenapa rambutnya berubah menjadi putih!? Dan kenapa tangan kanan nya berubah menjadi es?!Lyran…. siapa sebenarnya kau ini!?” Ucap Nazaix terkejut.
“Memanjang lah! Faber!” Faber ternyata bukan pedpen biasa ia dapat berubah menjadi es. “Apa-apaan itu!? Kenapa pedpennya bisa menjadi es!? Sial! Huna mode pedang!” Perintah Nazaix
“Terlambat…”
“Trang” pedang Nazaix terbelah dan pedang es Faber menancap di dada kanan Nazaix sekali lagi.
“Sudah berakhir..” ucap Lyran. Perlahan rambutnya kembali menjadi hitam. Es di tangan kanan dan di pedpen nya kembali menjadi normal. “ Apa yang sudah terjadi kepadaku? Knapa tubuhku rasanya pulih kembali?” Lyran bertanya pada dirinya sendiri “hah? Knapa Nazaix tiba- tiba seperti itu!” Ia masih belum mengerti apa yang sudah terjadi.
“Ugh..” darah keluar dari mulut Nazaix. “Aku memang sepertinya sudah kalah… Karena itu aku akan memberitahumu apa sebenarnya tujuanku.” Ucap Nazaix yang terluka parah.
“Tidak.. aku tidak akan membiarkanmu mati. Aku akan segera membawa mu ke rumah sakit setelah ini.” Balas Lyran
Lyran langsung menggendong Shinji dan Nazaix ke rumah sakit.
“Sial.. bertahanlah teman! Batin Lyran
“uhuk.. aku sebenarnya diperintahkan oleh uhuk.. organisasi Nexes .” Ucap Nazaix dengan batuk.
“Hentikan Nazaix! jangan bicara lagi.” Kata Lyran


Nazaix pun terdiam, sedangkan Lyran terus berlari menuju rumah sakit.













Chapter 4    : Tawaran untuk bergabung.
Di rumah sakit Lyran menunggu di ruang tunggu pasien.
Tak lama kemudian Dokter Makaru menghampiri Lyran.
“Bagaimana kondisi teman saya dok?” Tanya Lyran
“Shinji hanya pingsan dan sebentar lagi akan siuman. Tetapi Nazaix terluka parah sehingga ia harus dirawat di rumah sakit selama 2 hari.” Jawab Dokter Makaru
“Jadi begitu…”
“Nah Lyran saya permisi dulu ya” Ucap Dokter Makaru, Dokter Makaru pun berlalu.
Lyran kemudian mengirim sms keteman sekelasnya bahwa Shinji sedang dirawat dirumah sakit, setelah itu ia pun kembali menunggu di ruang tunggu.
Tak lama berselang datang seorang mengenakan jaket berwarna merah bertuliskan Future di punggungnya yang pernah di temui Lyran kemudian menghampirinya.
“ Kau Lyran Ahmad Sora kan?” Tanya orang misterius itu.
“ Ya, Ada apa?” jawab Lyran
“ Dimana Nazaix?” tanya nya lagi
“ Eh.. kau ini sebenarnya siapa!?” Lyran balik bertanya
“ Aku tidak ada kewajiban untuk menjawabmu.” Jawabnya. “ Cepat antarkan aku ke tempat dimana Nazaix berada” tambahnya.
“ Baiklah, ikut aku!” Perintah Lyran
Lyran pun segera mengantarkan Orang misterius itu ke tempat dimana Nazaix berada.
“ Tok, tok, tok” Suara ketukan pintu.
“ Masuk.” Jawab Nazaix. Kemudian mereka memasuki ruangan kamar pasien Nazaix.
“ Oh ternyata kau, senior Zira dan… Lyran kan?” kata Nazaix
“ Bodoh! Sudah kubilang jangan membuat keributan lagi, akhirnya justru kau yang babak belur!” Ucap Zira kesal.
“ Maaf senior, aku… “ Ucapan Nazaix terputus
“ Aku mengerti tujuan mu sebenarnya. Kau ingin mengajaknya bergabung kan? Tapi seharusnya kau tidak perlu melakukan hal berlebihan seperti ini.” kata Zira
Lyran terkejut. Ia masih belum mengerti apa maksud perkataan Zira
“ Maaf senior. Aku hanya ingin mengetes dia saja.” Balas Nazaix
“ Tunggu apa maksdunya ini. Apa yang kau maksud dengan mengajakku bergabung?” Tanya Lyran
Nazaix dan Zira terdiam.
 “ Tidak kusangka mengapa kita harus mengajak nya bergabung. Bocah berisik seperti ini. Apa mungkin dia salah satu pemilik pedpen terkuat di dunia ini?” Ucap Zira
“ Dilihat dari wajahnya sih memang enggak.” Kata Nazaix
“ Apa kau bilang?!” Lyran sedikit kesal
“ Baiklah. Mungkin sudah saatnya kau harus mengetahui kebenaran Faber,pedpen milikmu….” Ucap Zira
“ Kami berdua adalah salah satu dari anggota Nexes. Organisasi yang memiliki tujuan untuk mengalahkan Nerazu demi menyelamatkan negara ini.” Tambah Nazaix
“ Untuk saat ini organisasi kami sudah memiliki 3 anggota. Salah satunya Cero Chefer kakak kelasmu.” Kata Zira melanjutkan
“ Cero Chefer? Jadi rumor itu benar kalau iya pernah bertarung dengan salah satu Nerazu?” Tanya Lyran
“ Ya. Dia juga sama sepertimu yang termasuk dalam kategori pemilik pedpen terkuat, pedpennya Cero bernama Diponegoro” Ujar Zira
“ Diponegoro? Kok namanya kaya salah satu pejuang kemerdekaan RI? Aku baru tau namanya itu, Hebat!” Ucap Lyran kagum.
“ Ini bukan saatnya untuk kagum. Cepat katakan apa kau mau bergabung dengan kami?” Tanya Nazaix
“ Entahlah. Aku merasa malas saja harus melakukan hal merepotkan begitu…” Jawab Lyran
“ Oh, pantas saja kamu sering ditolak. Kamu sifatnya kaya begitu sih.” Tambah Nazaix
Lyran terkejut, wajahnya memerah dan keheranan kenapa Nazaix bisa tau hal itu.
“ APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Kalian tau darimana soal itu?” Tanya Lyran
“ Bodoh, jangan meremehkan jaringan informasi kami.” Jawab Nazaix
“ Sial. Ternyata mereka bisa tau hal pribadi ku gawat-gawat” Batin Lyran
“ Jadi bagaimana? Apakah kau tertarik?” Tanya Nazaix
“ Oke-oke, kalau begitu aku ikut bergabung Bagaimanapun juga aku harus mengalahkan Nerazu.” Kata Lyran
“ Nah itu yang dari tadi kami tunggu.” Ucap Nazaix
“ Tunggu. Apa maksudmu dengan kebenaran tentang faber?” Tanya Lyran
“ Alred Jokoidi sang pencipta pedpen pada dasarnya membuat pedpen untuk kepentingan perang 10 tahun yang lalu. Tapi setelah perang berakhir dan dulia mulai kembali damai. Atas keputusunnya Pabrik pembuatan pedpen milik negara yang ia pimpin mulai berhenti memproduksi pedpen dan sisa-sisa pedpen hasil produksinya atas perintah negara dibagikan secara gratis kepada siapapun yang ingin memiliki pedpen demi kepentingan melindungi diri. Sebelum menutup pabrik pembuatan pedpen ia menciptakan pedpen khusus yang jauh lebih kuat dari pedpen biasa TNGP atau The Next Generation Pedpen. Ia membuat itu karena khawatir jika ada orang yang menggunakan pedpen di jalan yang salah dan berniat memberikannya kepada pemerintah tapi Ternyata kekhawatirannya benar. Pada malamnya sekelompok orang yang menyebut mereka sebagai organisasi NERAZU mengambil  TNGP. Untungnya TNGP yang kekuatannya begitu kuat kemudian dipecah menjadi 10. Tapi NERAZU berhasil mengambil 5 dari 10 TNGP karena saat itu Alred menyembunyikan 5 TNGP yang tersisa . Akhirnya Alred Jokoidi memutuskan untuk menyerahkan 5 TNGP yang tersisa kepada sahabat nya untuk melawan organisasi NERAZU sebelum menghilang dan diberi nama masing-masing. Salah satunya pedpen milikmu yang bernama faber. Jelas Zira
“ Tidak kusangka ternyata faberku merupakan salah satu dari TNGP. tapi Jadi semua ini akibat ulah NERAZU. Sebenarnya apa sih tujuan mereka?” Tanya Lyran
“ Tujuan mereka sebenarnya adalah menguasai negara ini. tapi Awalnya mereka tidak mengetahui kalau masih ada 5 TNGP yang tersisa. Karna itu sekarang mereka harus mengumpulkan 5 TNGP yang tersisa. Itu artinya kita harus mengalahkan Nerazu untuk menyelamatkan Negara ini.” Jawab Zira
“ Berarti kita harus mencari 1 anggota lagi. Benarkan?” tanya Lyran
“ Yah tepat sekali” Jawab Nazaix
“ Oh iya kalau.. Faberku ini bukanlah pedpen biasa? Mungkin itulah alasannya mengapa tadi aku bisa merubah faber menjadi es kah?” Tanya Lyran
“ Jadi kau sudah membangkitkan kekuatan pedpen milikmu yah? Hebat juga. Itu benar kalau kau bisa merubah faber menjadi es dan effeknya tubuhmu akan sedikit berubah menjadi es.” Jawab Zira “ Sebenarnya aku juga sudah bisa membangkitkan kekuatan pedpen milik ku, begitupun dengan Cero tapi bedanya aku dan Cero sudah bisa mengendalikan kekuatan pedpen masing-masing sedangkan kau belum. Jawab Zira
“ Haha jadi begitu…”  ucap Lyran malu
“ Itu artinya mulai sekarang kau harus memanggilnya senior…” Kata Nazaix
“ Ada yang mau ditanyakan lagi?” Tanya Zira
“ Eh.. satu hal lagi. Nazaix itu juga salah satu pemilik pedpen terkuat kan? Apa dia belum bisa merubah pedpennya?” Balas Lyran
“ Ya dia memang salah satu pemilik pedpen terkuat tapi belum bisa melakukan ‘Transform’ yaitu sama seperti yang kujelaskan tadi.” Jawab Zira
“ Jadi begitu..” Ucap Lyran
Akhirnya Lyran memutuskan untuk bergabung dengan organisasi Nexes.
“ Dengan ini kau sudah resmi menjadi anggota organisasi Nexes. Sekarang aku harus pergi melapor kepada ketua dan jangan lupa besok akan ada pertemuan sehabis pulang sekolah, kau tunggu saja di pintu gerbang keluar sekolah. Nanti aku akan datang.” Kata Zira sambil melangkah keluar ruang pasien.
“ huft.. kalau begitu apa boleh buat aku harus melakukan yang terbaik.” Ucap Lyran sambil menghela nafas
“ Yah lebih baik kau keluar dari ruanganku, aku mau istirahat.” Kata Nazaix. “ Oh iya kau boleh simpan nomor hp ku. Hanya untuk berjaga.” Tambahnya
“ Baiklah kalau begitu terima kasih.” Lyran berterima kasih, ia pun segera menulis nomor hp Nazaix.


“ Kalau sudah selesai kau boleh keluar dan jangan beri tahu apa-apa tentang ini.” Nazaix kemudian tertidur, sementara Lyran meninggalkan kamar pasien Nazaix dan pergi menunggu di ruang tunggu pasien.
15 menit kemudian teman-teman mereka datang menjenguk Shinjiro. Ada Zerick, Xihmas, Nurumi, Jina, dan Caca
“ Aku harus bersikap seperti biasa.” Batin Lyran
“ Ly, bagaimana keadaan Shinji?” Tanya Zerick
“ Yah dia sedang pingsan, tapi mungkin sekarang sudah sadar.” Jawab Lyran
“ Kalau begitu ayo ke sana.” Ajak Xihmas
Mereka melangkah menuju kamar pasien Shinjiro
“ tok, tok, tok!” suara Ketukan pintu
“ Kok tidak ada jawaban?” tanya Jina
“ Sudahlah masuk saja, gak perlu ketok-ketok pintu dulu.” Jawab Lyran
Akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke ruangan pasien Shinjiro tanpa menunggu jawaban.
“ Yah ternyata masih belum sadar…” Kata Caca kecewa
“ Masa iya sih? Tapi kata dokter sebentar lagi dia sadar. Padahal sudah lebih dari 15 menit.” Ucap Lyran tak percaya
“ Lagi mimpi kali dia Ly? Tanya Xihmas
“ Yah bisa jadi sih…” Jawab Lyran datar
“ Terus gimana donk?” tanya Nurumi,” apa perlu kita panggil dokter?” tambahnya
Lyran berpikir sejenak, dan ia akhirnya menemukan suatu ide
“ hmm… kurasa tidak perlu mi, aku tau cara membangunkannya.” Jawab Lyran
Lyran akhirnya mendekati tempat tidur Shinjiro, ia kemudian membisikkan sesuatu di telinga kanan nya.
“ Ji, ada Caca ngejenguk tuh!” Bisik Lyran
“ MANA?!” Ucap shinji yang tiba-tiba terbangun dari pingsan nya
Teman-teman yang lain terkejut melihat Shinji tiba-tiba terbangun.
“ WAH kau hebat Ly bisa membangunkan orang secepat itu!” Kata Zerick kagum
“ Hahaha sudah biasa kok. Tak perlu kaget begitu.” Jawab Lyran
“ ZZZZZZ Awas kau ya Lyran!” Kata Shinjiro sedikit kesal
“ Hahaha Shinjiro lucu juga ya?” Kata Caca
“ Namanya juga Shinjiro hehe” Balas Zerick
“ Tapi gak apa-apa deh yang penting, dia tersenyum.” Batin Shinjiro
Mereka pun berbincang-bincang membahas guru di sekolah, hal menyenangkan, sampai yang menyedihkan. Hingga tak terasa Hari sudah menjelang sore.
“ Shinji kami semua pamit pulang ya, cepat sembuh!” Kata teman-teman Shinjiro
“ Baiklah terima kasih sudah berkunjung! Besok pasti aku sudah sembuh haha.” Ucap shinji pede
Mereka berlima meninggalkan rumah sakit. Dan berjalan hingga sampai di perempatan jalan.
 “ Sampai jumpa besok yah!” kata Nurumi
“ Iya sampai jumpa besok!” Jawab yang lain, sambil melangkah ke arah yang berbeda
Mereka berlima pulang ke rumah masing-masing. Zerick dan Xihmas pulang ke komplek Youte, sedangkan Caca dan Jina ke komplek Happy,
“ Ly kamu pulang ke mana?” Tanya Nurumi ketika yang lain sudah jauh
“ Kehatimu hehehe.” Jawab Lyran bercanda
“ Aku serius…” Kata Nurumi malu-malu
“ Iya-iya maaf, aku pulang ke komplek Anniv V.” Jawab Lyran lagi, “memangnya rumahmu dimana?” Tanya Lyran
“ Kalau aku di komplek Anniv IV.” Jawab Nurumi
“ Oh begitu, kalau begitu ayo pulang bareng!” ajak Lyran
“ ya!” Jawab Nurumi singkat
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang bersama, diperjalanan mereka berbincang-bincang
“ Jadi ternyata kamu itu suka makan pecel lele? Hahaha aku gak nyangka.” Kata Nurumi sambil tertawa
“ Haha..Ya begitulah.” Balas Lyran
Tak lama kemudian mereka sampai pertigaan jalan. Ke kiri komplek Anniv V sedangkan lurus komplek Anniv III dan ke kanan komplek Anniv IV.
“ Lyran. Sampai jumpa besok!” Kata Nurumi sambil melangkahkan kakinya ke arah kanan
“ Tu.. tunggu Nurumi!” Lyran menghentikan Nurumi
“ Eh, iya kenapa?” Tanya Nurumi
“ Nurumi, boleh kah aku bertanya sesuatu?” Tanya Lyran sambil terus berjalan
“ Boleh kok, tanya apa?” Kata Nurumi
“ Aku minta maaf sebelumnya, mungkin aku terlalu lancang. Yang aku ingin tanyakan..Apakah bekas luka di hatimu.. masih belum hilang?” Tanya Lyran dengan nada rendah
Nurumi terdiam, senyum di wajahnya perlahan memudar.
“ Maaf.. aku tidak bermaksud seperti itu, kalau memang tidak mau menjawab juga tidak apa-apa..” Ucap Lyran
Tiba-tiba Nurumi berhenti melangkah. Lyran menatap nya dengan wajah simpati.
“ Sebenarnya… kau tau darima hal itu Ly?” Tanya Nurumi dengan wajah sedih
“ Aku bisa mengetahui nya ketika pertama kali aku melihat senyum mu. Aku bisa mengetahuinya karna… Aku juga pernah merasakan seperti itu.” Jawab Lyran
Mendengar jawaban Lyran Nurumi terkejut ia tidak menyangka bahwa dia bisa mengatahui hal itu hanya dengan melihat senyuman
“ Aku tidak menyangka kau bisa mengetahui hal itu Ly. Mungkin bekas luka ini memang takkan pernah hilang.” Kata Nurumi
“ Aku bisa memahami perasaan mu saat ini. Memang sulit menghilangkan bekas luka itu. Mungkin kalau luka luar bisa disembuhkan dengan obat. Tapi luka di hati beda, obatnya hanya satu.” Jelas Lyran
“ Tidak Ly, sampai kapan pun luka ini takkan akan hilang… sampai kapanpun.” Ucap Nurumi
“ Tidak kau salah. Obatnya hanya.. rasa CINTA…” Jawab Lyran singkat. “ Dengan menemukan cinta yang baru. Perlahan luka itu akan menghilang dimakan waktu karena kita akan terus tersenyum dengan cinta yang lain.” Tambahnya
Air mata mulai mengalir di wajah manis Nurumi.
“ Lyran… aku.. aku tidak tau harus melakukan apa. Aku benar-benar tidak tau apa yang harus kulakukan.” Kata Nurumi sambil menangis.
Lyran mengeluarkan tisu yang ada di kantung jaketnya.
“ Seperti yang kukatakan tadi… Temukanlah cinta yang baru” Ucap Lyran sambil memberikan tisu nya kepada Nurumi.
“ Jangan nangis lagi ya. Aku yakin kau pasti akan menemukannya” Kata Lyran dengan tersenyum.
Nurumi mengelap air mata nya dan perlahan senyumnya mulai kembali
“ Terima kasih… Lyran” Ucap Nurumi sambil tersenyum kembali
“ Ya. Sama-sama” Balas Lyran. “ Seandainya saja kau tau bekas luka di hatiku bisa menghilang, karena aku tlah mengenalmu” Batin nya
Tanpa mereka sadari lampu penerang jalan telah menyala. Tanda waktu sudah memasuki malam
“ Gawat! Sudah malam. Kita harus cepat mi.” Kata Lyran terkejut
“ Eh.. iya aku tidak menyadarinya ya. Karena tadi ngobrol. Baiklah ayo cepat.”


Mereka kemudian berlari menuju rumah masing-masing
Chapter 5: mode ‘Transform’
Seperti biasa. Lyran pergi berangkat ke sekolah dengan angkutan yang gratis apalagi kalau bukan bis sekolah. Ia duduk disamping Shinjiro..
“Jadi bagaimana? Apa kau sudah agak baikkan?” Tanya Lyran
“ Tentu saja, kemarin aku cuman kurang hati-hati” Jawab Shinjiro
“ Jadi begitu..”
“ Oh iya Ly bagaimana dengan keadaan Nazaix?” Tanya Shinjiro
“ Dia terluka parah. Sehingga harus beristirahat selama dua hari” Jawab Lyran
“ Trus, apa kamu sudah tau apa alasannya dia menyerangmu?” Tanya Shinjiro lagi
“ Yah sebenarnya… Aku belum bayar hutangku ke dia waktu jajan pecel lele. Hehe” Jawab Lyran tertawa
“ Hah? Jadi cuman gara-gara hutang?.” Tanya Shinjiro heran
“ Hahaha yah begitulah..” jawab Lyran “ Maaf Shinji, aku tidak bisa memberitahumu yang sebenarnya.” Batin Lyran
“ Dasar kau ini! Lain kali bayar hutang donk. Kemarin kan bahaya kalau sampai yang lain terluka.” Ceramah Shinji
“ Iya-iya maaf, pengennya sih bayar hutang tapi..” Ucap Lyran malu
“ Jangan bilang kamu gak punya duit…” Balas Shinji kesal
“ Eh? Punya lah.Iya-iya nanti aku bayar…” Kata Lyran
“TRIIIIT” bunyi rem bis sekolah
Murid-murid yang lain kembali ada yang terjatuh (nyungsep), karena effect rem mendadak
“ Kebiasaan!!!” Kata Lyran kesal.
Tapi murid-murid tidak ada yang marah sampai bertengkar dengan supirnya, karena mereka sudah terbiasa, dan segera menuju ruang kelas.



“ Baiklah anak-anak! Keluarkan buku kalian halaman 67! Saya akan menjelaskan. Jadi jangan ada yang berbicara.”
Akhirnya bel tanda pulang sekolah berbunyi. Master Smadav meninggalkan kelas. Murid-murid pun berhamburan keluar ruangan. Lyran segera menuju pintu gerbang sekolah
“ Mana senior Zira yah? Kok lama sekali?” Ucap Lyran
Tak lama berselang datang pemuda tampan berambut panjang mengenakan jaket merah bertuliskan FUTURE dibalik punggungnya. Siapa lagi kalau bukan senior Zira
“ Maaf aku terlambat. Sekarang ayo ikut aku bertemu seseorang.” Ajak Zira
“ Seseorang? Siapa?” Tanya Lyran
“ Sudah ikut saja. Nanti kau pasti tau.” Jawab Zira
Akhirnya Lyran memutuskan untuk mengikuti Zira.
“ Eh senior, ini kan ruang kepala sekolah?” Tanya Lyran
“ Memang benar. Ayo masuk.” Jawab Zira
“ Tunggu. Memangnya kita mau ngapain ke ruang kepala sekolah?” Tanya Lyran lagi
“ Master Avira.. Dia adalah Ketua Nexes” Jawab Zira
“ Apa? Senior gak bercanda kan? Jadi yang dimaksud dengan sahabatnya Alred Jokoidi itu Master Avira?” Tanya Lyran lagi
“ Sudah jangan banyak tanya cepat masuk saja.” Jawab Zira
Mereka pun memasuki ruang kepala sekolah, di dalam sudah menunggu Master Avira dan Cero Chefer.
“ Assalammualaikum.” Ucap Zira
“ Waalaikumsalam.” Jawab Master Avira dan Cero
“ Master! Saya membawa pemilik TNGP seperti yang anda minta.” Kata Zira melapor
“ Bagus..sekarang ayo kita mulai pertemuan ini.” Perintah master Avira. “ Tapi sebelum itu kau harus memperkenalkan dirimu dulu Lyran” Tambahnya
“ Baik! Namaku Lyran Ahmad Sora kelas 8-6 pemilik TNGP Faber. Mohon kerjasamanya” Ucap Lyran memperkenalkan diri
“ Jadi namamu Lyran Ahmad Sora? Perkenalkan namaku Cero Chefer kelas 9-2 pemilik TNGP Diponegoro.” Balas Cero Chefer
“ Saya sudah mengenal anda kak! Pengendali pedpen terkuat di sekolah ini.” Kata Lyran
“ Oke perkenalannya cukup sampai disini. Ayo kita mulai pertemuannya.” Perintah Master Avira. “ Baiklah Zira bagaimana dengan hasil ajakan mu bergabung?” Tanya Master Avira
“ Maaf Master sepertinya ia masih menolak bergabung.” Jawab Zira
“ Jadi begitu.. kalau begitu coba lagi sampai dia mau membantu!” Perintah Master Avira. “ Lalu bagaimana denganmu Cero? Bagaimana hasil penyelidikan mu tentang organisasi Nerazu?” Tanya Master Avira lagi
“ Baik! Saya sudah mendapatkan data tentang organisasi Nexes. Organisasi yang diketuai oleh Mukondare, dan memiliki 4 anggota yaitu Feru, Gijo, Lazor dan Vero, salah seorang yang pernah kulawan.
“ Baik. Terima kasih atas laporannya. Lalu untukmu Lyran. Apa kau masih belum bisa mengendalikan mode ‘Transform’ mu?” Tanya Master Avira
“ Maaf. Saya belum bisa master.” Jawab Lyran
“ Saya mengerti. Kalau begitu mulai sekarang kau akan dilatih oleh Cero Chefer mengendalikan mode transform. Apa kau sudah siap?”
“ Kalau memang begitu keadaan nya kapanpun aku siap!”
“ Sudah diputuskan! Zira Kau latih Nazaix mengendalikan mode ‘Transform’ sedangkan kau Cero. Mulai sekarang kau harus melatih Lyran mengendalikan mode ‘Transform’ biar aku sendiri yang meminta orang itu bergabung!” Perintah Master Avira
“ Baik master!” Ucap yang lain
“ Baiklah kalau begitu bubar.”
Mereka bertiga meninggalkan ruang kepala sekolah NG. Cero mengajak Lyran berlatih di tempat ia biasa berlatih yaitu di pinggiran kota Raisemeup tepatnya dekat hutan Aquaderu sedangkan Zira pergi melatih Nazaix
“ Oke Lyran! Kita sudah sampai, disini kita akan melatih mode ‘transform’ mu. sekarang aku akan menjelaskan apa itu mode ‘transform’.” Kata Cero
“ Baik!” jawab Lyran
“ Mode ‘Transform’ hanya bisa dilakukan oleh pemilik TNGP. mode ‘Transform’ sendiri adalah merubah kekuatan dirimu menjadi kekuatan alami pedpenmu sehingga kekuatanmu akan bertambah 5x lipat dari kekuatan dirimu. Tapi untuk merubah kekuatan dirimu menjadi kekuatan alami pedpenmu bukanlah hal yang mudah. Kau harus mencoba bekerja sama dengan pedpenmu dengan kekuatan batin atau berteriak dengan penuh konsentrasi lalu kendalikan emosimu untuk mengendalikan kekuatan ‘transform’ mu. Ingat kau harus mengajaknya bekerja sama, bukan memaksanya. Jangan sampai kehilangan konsentrasi atau kau yang akan dikendalikannya” Jelas Cero “ Apa kau sudah paham?” Tanya Cero
“ Aku mengerti senior” Jawab Lyran
“ Jadi untuk mempersingkat penjelasan mode ‘transform’ sama saja dengan membuat dirimu 5x lipat lebih kuat dari dirimu yang sebelumnya.” Jelas Cero lagi. “ Oke kalau begitu kita mulai latihannya.”
Cero chefer mengeluarkan pedpennya yang berelement listrik.
“ Perhatikan baik-baik” kata Cero
Cero menarik nafas dalam-dalam lalu dengan perlahan menghembuskannya sambil terus berkonsentrasi.
“ Ayo Diponegoro! Mode ‘transform’!” Teriak Cero
Aura kuning keluar disekotar tubuh Cero. Rambutnya berubah menjadi Emas dan pedpennya berubah menjadi pedang listrik.
“ WOW!” Kata Lyran kagum. “ Senior Cero benar-benar hebat
“ Sekarang! Teknik rahasia PHANTOM THUNDER!”
Sebuah makhluk berbentuk seperti siluman keluar dari pedpen Cero dan menyerang dengan kekuatan listrik dan menghancurkan pohon besar di depannya.
“ Hebat! Dengan sekejap Senior Cero bisa menghancurkan pohon besar didepannya! Aku tidak boleh kalah!” Kata Lyran
“ Diponegoro! Cancel!” Teriak Cero
Perlahan-lahan tubuh Cero Chefer kembali normal.
“ Kau sudah liat kan? Kau harus mengendalikan emosimu.” Kata Cero
“ Baik, akan kucoba.” Ucap Lyran
Lyran mengeluarkan Faber pedpen miliknya.
Lyran menarik nafas dalam-dalam lalu menghembusakannya secara perlahan sambil terus berkonsentrasi
“ Ayo Faber! Mode ‘ Transform’!” Teriak Lyran
Aura biru keluar dari tubuh Lyran. Rambutnya berubah menjadi putih tangan kananya berubah menjadi es dan pedpennya berubah menjadi pedang es.
“ WOW! INIKAH MODE ‘TRANSFORMKU’ HEBAAAAAAAAAAT!” Teriak Lyran kegirangan
Karena kegirangan ia kehilangan konsentrasinya
“loh? Sial tubuhku bergerak sendiri” kata Lyran
Tangannya bergerak sendiri mengeluarkan tembakan es.
“ Lyran! Bukan saatnya kegirangan! Kau harus konsentrasi!” Kata Cero
“ Baiklah konsentrasi! Konsentrasi!” batin Lyran
Perlahan ia bisa kembali mengerakan tubuhnya
“ Baiklqh sepertinya aku sudah bisa mengendalikannya. Tapi masih terasa berat!” Kata Lyran
“ Kau cukup hebat Lyran! Ingat! Ajak dan kendalikan!” Teriak Cero memperingati
Lyran terus berusaha menggerakan tubuhnya
“ Faber. Aku mohon bantulah aku! Dengan bersama kita akan jauh lebih kuat… kumohon.” Batin Lyran
Faber menyalah seolah mengatakan ‘ayo bekerja sama’. Lyran terus berusaha mengendalikan tubuhnya dan ia pun berhasil mengendalikan mode ‘transform’
“ Sekarang sudah lebih ringan! Baiklah ayo kita coba.. Faber! Teknik Rahasia Domestos Ice!
Sebuah Bola es besar dengan kecepatan penuh keluar dan merobohkan Pohon besar yang ada di depan Lyran
“ Kau berhasil Lyran! Tidak kusangka kau bisa menguasainya secepat ini.”
“ Terima kasih senior. Baiklah Faber! Cancel.” Ucap Lyran
Tubuh Lyran berangsur normal kembali
“ Dengan ini kau bisa menjadi lebih kuat. Terus tingkatkan!” perintah Cero
“ Siap!”
Cero kemudian mengirim sms ke Zira bahwa Lyran sudah berhasil menguasai mode ‘Transform’. Tak lama setelah itu ternyata Nazaix juga sudah berhasil menguasai mode ‘Transform’
“ Jadi begitu…” kata Cero
“ Ada apa senior?” Tanya Lyran
“ Zira bilang Nazaix juga sudah berhasil mengendalikan mode ‘Transform’.” Jawab Cero. “Tidak kusangka kalian berdua bisa cepat menguasai ini.” Tambah Cero
“ Aku berhasil karna kau telah melatihku senior.” Balas Lyran


“ Baiklah kalau begitu. Dengan ini kita sudah siap
untuk menyerang Nerazu. Ayo pulang!”
Chapter 6: Penyerangan ke markas Nerazu
Lyran dan Nazaix telah berhasil menguasai mode ‘Transform’ Zira dan Cero pun telah bersiap untuk menyerang markas Nerazu. Karna itu mereka kembali membahas ini di kantor kepala sekolah NG sepulang sekolah
“ Master! Kami berdua telah menguasai mode ‘transform’.” Kata Lyran
“ Bagus! Berterima kasihlah kepada senior kalian.” Ujar Master Avira
“ Siap!” Balas Lyran dan Nazaix berbarengan
“ Lalu master, bagaimana dengannya apakah dia ikut bergabung?” Tanya Zira
“ Tidak! Dia masih menolak.” Jawab Master Avira kesal
“ Maaf memotong master! Tapi siapa sebenarnya orang yang anda maksud?” Tanya Lyran
“ Dia adalah murid Sekolah Pengendali Pedpen Xadix. Pengendali TNGP berelement tanah. Namanya Kiranima Kalimasada. Dia menolak bergabung karna merasa tak bisa apa-apa untuk membantu kita.
“ Tapi kalau jumlah kita kurang satu…”  Kata Lyran
“ Jangan khawatir. Dia pasti akan bergabung. Aku yakin itu.” Ujar Master Avira
“ Lalu bagaimana dengan rencana kita untuk menyerang markas Nerazu?” Tanya Zira lagi
“ Kita tidak punya waktu. Kita tidak bisa membiarkan mereka. Apapun yang terjadi kita akan menyerang markas Nerazu!.” Jawab Master Avira bersemagat
“ Lalu bagaimana dengan strateginya?” Tanya Cero
“ Melihat musuh yang memiliki 5 TNGP. Kita hanya bisa bertarung satu lawan satu. Lalu menyerang pemimpinnya setelah mengalahkan keempat pengendali TNGP


“Baiklah teman-teman ayo kita lakukan!.” Kata Lyran bersemangat.
Organisasi Nexes kemudian bergerak menuju markas Nerazu yang berada di Sebelah barat kota Raisemeup. Mereke menyebut markas mereka “ Place of beginning” bangunannya sangat besar dan juga banyak sekali penjaga di area pintu masuk.
“ Kita sudah sampai!” Kata Nazaix. “Lalu bagaimana Master! Apa kita akan langsung menyerang? Banyak sekali penjaganya” Tanya Nazaix
“ Benar! Aku akan maju duluan dan mengalihkan perhatian mereka sehingga kalian bisa terus maju!” Ujar Master Avira
“ Baik!”
Master Avira kemudian maju kedepan sambil menggenggam pedpen miliknya
“ Hei lihat! Ada penyusup!” Kata Salah seorang penjaga. “ Segera laporkan kepada ketua!”
“ Tidak kusangka aku juga harus bertarung. Sudah lama sekali ya Sekai.” Kata Master Avira
“ Serang dia!” Seru penjaga
Beratus penjaga menyerang Master Avira.
“ Majulah! Teknik rahasia Kabut khayalan!”
Master Avira mengeluarkan teknik pengalih perhatian miliknya
“ Kalian semua cepat maju!” Perintah Master Avira
Keempat yang lainnya berlari dengan cepat dan memasuki markas rahasia Nerazu. Sementara Master Avira bertarung melawan penjaga
“ Jadi ini markas Nerazu. Ternyata Luas juga” Kata Nazaix
“ Bukan waktunya untuk kagum Nazaix ayo bergegas!” Balas Lyran
“ Hahaha kalian berani juga masuk ke markas kami Nerazu.” Kata seseorang dari kejauhan
“ Kau!.... Vero Alfaro” Kata Cero
“ Hahaha kita bertemu lagi Cero….” Kata Vero
“ Senior Cero siapa dia?” Tanya Lyran
“ Dia adalah Vero Deifer orang yang dulu pernah bertarung denganku.”
“ Bagaimana? Kalau kita bertarung sekali lagi? Cero Chefer? Pertarungan kita waktu itu sempat terhenti kan?” Ajak Vero
“ Kalian pergilah duluan.” Perintah Cero
“ Kita akan menghadapinya sama-sama senior.” Balas Lyran
“ Tidak biar aku yang menghadapinya. Kali ini aku akan mengalahkannya.” Ujar Cero “ Zira bawa yang lain maju bersamamu aku akan menghadapinya disini!”
“ Baik. Aku mengerti, Lyran, Nazaix ikut aku kita akan berlari maju!” Perintah Zira
“ Hah? Kalian pikir bisa lari dariku? Dasar bodoh! Teknik Api tembakan api!” Vero mengeluarkan tembakan api nya
“ Teknik listrik. Panah listrik.” Cero membalasnya
“ Sekarang!” Kata Zira.
Zira dan yang lain terus melangkah maju. Sementara Cero melanjutkan pertarungannya dengan Vero
“ Heh! Jangan sok pahlawan sampah!” Ejek Vero
“ Aku tidak peduli walau dianggap sampah! Karna aku akan melindungi teman-temanku!.” Kata Cero
“ Banyak bicara kau!”
Vero menyerang secara tiba-tiba ke arah wajah Cero tapi berhasil ditangkis
“ Kau cepat juga yang berikutnya tak akan gagal!”
Vero menyerang secara terus menerus meskipun serangannya mampu ditangkis oleh Cero
“ Giliranku!” Cero mulai serius. “ Electric Slice”
Tebasan Listrik mengarah ke arah tubuh Vero. Tapi berhasil ditangkis oleh Vero dan balik menyerang Cero
“ Rasakan! Blazing slice!” Vero mengeluarkan teknik tebasan api.
Cero tak bisa menghindar karna gerakan Vero yang lebih cepat darinya dan terpental
“ Kau sadar Cero? Kau lebih lemah dariku…” Kata Vero sambil berjalan menghampiri Cero yang membentur dinding
“ Kau lengah bodoh.” Cero meninju perut Vero dengan kekuatan penuh yang sedang lengah sehingga membuat Vero terpental.
“ Pertarungan baru dimulai.” Ucap Cero
Sementara itu Zira dan yang lain terus melangkah maju hingga sampai ketika ada dua orang yang menghalangi jalan mereka
“ Penyusup dilarang masuk” Kata salah seorang anggota Nexes
“ Tak perlu terlalu formal Lazor.” kata sampinggnya
“ Aku tau- aku tau Gijo.” Balas Lazor. “ Bagaimana kalau kita langsung membunuhnya saja dan mengambil pedpen mereka?” Tanya Lazor
“ Kalau gitu ayo kita mulai.” jawab Gijo
“ Dilihat dari bentuk dan warna pedpen mereka. Orang yang gemuk bernama Gijo itu memiliki element Tanah dan Orang yang kurus itu dia memiliki element Air. Kalau begitu biar aku dan Nazaix yang menghadapinya kau terus maju saja!” Perintah Zira
“ Kurang ajar sekali mereka mengejek kita berdua padahal kita berdua lebih tua.” Kata Gijo
“ Sudah gak usah dibahas lebih baik ayo bertarung.” Balas Nazaix
Lyran kemudian berlari dengan sekuat tenaga dan meninggalkan teman-temannya.
“ Sial yang satu lagi kabur karena kita keasikan ngobrol!” Ucap Gijo kesal
“ Biarkan saja dia pasti mati di tangan Feru. Lebih baik konsentrasi ke pertarungan kita.” Kata Lazor
Mereka kemudian saling menyerang dan terjadi pertarungan yang begitu sengit.
Chapter 7: Arti nama NG
Cero dan Vero baru memulai pertarungan yang sesungguhnya walaupun mereka berdua sama-sama terluka
“ Aku tidak akan kalah! Karena aku adalah murid sekolah NG.” Ujar Cero percaya diri
“ Sombong sekali… akan kutunjukkan kepadamu sebuah ketakutan!”
Aura merah keluar dari tubuh Vero
“ Hernan! Mode ‘ Transform’!”
Vero mengeluarkan mode transform nya sehingga merubah dirinya menjadi lebih kuat dari sebelumnya dan juga penampilannya
“ Gawat! Tidak ada pilihan lain. Kita mulai! Diponegoro mode ‘Transform’”
Cero juga mengularkan mode ‘Transform’ miliknya sehingga membuatnya lebih kuat dari sebelumnya
“ Super Fire ball!”
Vero mengeluarkan super fire ball miliknya
“ Aku tidak akan kalah. Super Thunder slice”
Cero tidak mau kalah dengan menggunakan Super Thunder Slice ia menebas bola api super yang mengarah ke arahnya
“ Kena kau!” Kata Vero “ Blazing slice”
Ternyata tembakan pertama nya hanya sebagai pengalih perhatian agar Cero tak dapat menghindari serangan Vero yang berikutnya
“Thunder shield!” Ucap Cero, Tapi dengan sigap Cero berhasil melindungi dirinya dengan perisai
“ Sial ternyata dia memiliki dua element yang hampir sejenis! Tapi semua sudah berakhir” Kata Vero
Pedang vero tak bisa menembus perisai milik Cero tapi kemudian ia mengeluarkan jurus pamungkasnya
“ Matilah kau Cero. Teknik pamungkas! Fire Dragon!”
Vero mengeluarkan teknik pamungkasnya api tornado yang sangat besar sehingga membakar tempat ia bertarung
“ Aku akan menolong teman-temanku! Teknik Pamungkas! Ultimate Thunder!”
Teknik pamungkas mereka terus beradu sehingga membuat mereka berdua kekurangan tinta pedpen milik mereka
“ Gawat! Tinta ku mulai habis. Aku tidak akan kalah!” Kata Cero dalam hati
Teknik pamungkas mereka terus beradu. Tapi Cero mulai kehabisan tenaga dan tinta nya sudah habis
“DUUAR!” Terjadi sebuah ledakan yang sangat dahsyat membuat mereka berdua terpental. Ternyata Vero masih memiliki sedikit tinta pedpen
 “ Ternyata aku masih belum mati. Syukurlah, tapi apa Vero sudah kalah?” Kata Cero bertanya kepada dirinya
“ Kau hebat juga ternyata masih belum mati.” Sebuah suara mengagetkan Cero. Ternyata itu suara Vero dia masih belum matI. “ Padahal sebelumnya tidak ada yang bisa bertahan sampai sejauh ini.” Tambahnya
“ Huft….huft. aku memang masih bisa bernafas tapi lukaku begitu parah, tinta pedpenku juga sudah habis. Aku harus bagaimana?.... tunggu masih ada satu cara” Batin Cero
“ Ada kata-kata terakhir yang ingin kau sampaikan SEBELUM KAU MATI!” Tanya Vero
“ Sebenarnya apa kau tau arti kata NG?” Cero balik tanya
“ Heh! Aku tidak peduli yang jelas murid-muridnya lemah….” Jawab Vero
“ Semangat dari arti kata NG yang menjadi nama sekolahku selalu ada di hatiku. Semangat untuk TIDAK PERNAH MENYERAH!” Kata Cero bersemangat
“ Sudah mau mati masih banyak bicara. Rasakan ini.” Cero menebas perut Cero tapi berhasl ditahan oleh tangan kanannya
“ Aku masih belum kalah! Apa kau lupa bahwa tubuh manusia mengandung listrik?” Tanya Cero
“ APA?........ Jadi?” Vero terkejut
“ Itu artinya aku bisa memulihkan kembali tinta pedpenku! Rasakan electric slice!” Teriak Cero
“Szroot” Cero berhasil menebas dada Vero.
“ Aku kalah…” Ucap Vero
Vero langsung terjatuh dan Tewas.
“ Aku.. berhasil mengalahkannya. Sisanya kupercayakan kepada kalian teman-teman, terutama kau Lyran..” Kata Cero yang sudah sekarat kemudian tak sadarkan diri
Sementara itu Lyran bertemu dengan Feru
“ Sial! Apa yang harus aku lakukan. Apa mungkin aku akan mati.” Batin Lyran
“ Penyusup yang terakhir sudah datang. Aku kira orang yang hebat. Ternyata hanya bocah biasa.” Kata Feru
“ Jangan meremehkanku!” Lyran yang kesal langsung menyerang tapi tentu saja semua serangan Lyran dapat dihindari dengan mudah oleh Feru.
“ Semua seranganku dihindarinya dengan cepat. Kalau begitu aku harus lebih cepat!” Ucap Lyran dalam hati
“ Pedpen itu…. Hahahaha tidak kusangka ternyata pedpen yang selama ini aku cari sekarang ada di depanku!” Kata Feru sambil tertawa sinis
“ Kau tidak akan bisa memiliki pedpenku. Rasakan ini!” Lyran mulai marah dan kembali menyerang Feru
“ Gerakan bocah ini cepat juga, mungkin aku bisa bermain-main dengannya.” Ucap Feru dalam hati sambil terus menghindari serangan Lyran
Lyran mulai kecapekan karena terus menyerang tanpa mengenai satupun tubuh Feru
“ Hosh…hosh kalau begini terus tidak akan ada gunanya aku harus menggunakan cara lain.” Batin Lyran
“ Kenapa? Sudah menyerah? Hahaha” Ejek Feru
“ Yang benar saja! Kalau bertarung aku menjadi lebih bersemangat!” Teriak Lyran bersemangat
Di tempat lain Nazaix dan Zira masih terus bertarung dengan Gijo dan Lazor
“ Tembakan api!” Seru Nazaix
“ Earth wall!” Balas Gijo
Serangan Nazaix berhasil ditahan Gijo
“ Sial! Lagi-lagi ditahan.” Ucap Nazaix kesal
“ Nazaix berhenti membuang-buang tenaga dan tinta pedpen mu teknik rendah seperti itu tidak akan mempan terhadapnya” Ujar Zira
“ Kau menyadarinya juga. Mungkin sudah saatnya untuk serius.” Kata Lazor
“ Sailamah! Mode ‘ Transform’.” Ucap Lazor
Ternyata Lazor menggunakan mode ‘Transform’ miliknya. Tubuhnya pun menjadi mirip seperti Lyran menggunakan mode ‘transform’
“ Hahaha.. Inilah mode ‘transform’ milikku
“ Kita juga Atos! Mode ‘ transform’”
Gijo juga menggunakan mode ‘transform’ miliknya aura coklat keluar dari tubuhnya dan tubuhnya nampak seperti tanah yang keras.
“ Dua-dua nya menggunakan mode ‘transform’ sial aku tidak punya pilihan lain!” Kata Zira. “ Ayo Slideriz! Mode ‘transform’.” Teriak Zira
Zira menggunakan mode ‘transform’ tubuhnya pun memancarkan aura hijau rambutnya  menjadi putih.
“ Giliranku! Kita mulai Huna! Mode ‘transform’.” Teriak Nazaix
Nazaix juga menggunakan mode ‘transform’ tubuhnya pun memancarkan aura merah rambutnya menjadi putih tangan kanannya pun berapi.
“ Mati kau! Super Earth smash!” Seru Gijo
“ Fire cannon!” Balas Nazaix
Super eath smash milik gijo berhasil dihancurkan oleh Nazaix
“ Bagus Nazaix. kalau begitu kita harus mengakhiri ini!” Ujar Zira
“ Jangan-jangan senior berniat melakukan jurus yang sama ketika latihan?!.” Nazaix terkejut
“ YA! Ayo lakukan!”
“ Banyak bicara! Matilah! Blizzard cannon!” Seru Lazor
“ Tidak akan kubiarkan! Fire cannon!” Balas Nazaix
Lagi-lagi ia berhasil menghancurkan serangan lawan
“ Giliranku! Ultimate Tornado!” Seru Zira. “ Nazaix sekarang!” Teriak Zira
“ Extra Fire!” Seru Nazaix
Zira dan Nazaix menggabungkan kekuatan.
“ Terima ini! FIRE TORNADO!” Teriak Zira dan Nazaix
Fire tornado menghempaskan Gijo dan Lazor dan ketika berhenti akan menjatuhkan orang yang terbawa ke tanah. Jurus ini hampir menghancurkan di sekitarnya dan nyaris menghancurkan seluruh isi bangunan markas Nerazu.
“ Tenagaku sudah hampir habis senior.” Kata Nazaix setelah mengalahkan mereka berdua
“ Aku juga sama. Tapi kita harus menyusul Lyran. Sambil memulihkan tinta pedpen kita Bagaimanapun juga kita tidak boleh menyia-nyiakan teman kita.” Ucap Zira. “ Tapi sebelum itu. Aku akan menelfonnya terlebih dahulu untuk memastikan keadaannya.”
Zira segera menelfon Cero. Tapi tak diangkat, ia mengulanginya hingga 3 kali dan hasilnya sama saja
“ Bagaimana senior? Apa senior Cero baik-baik saja?” Tanya Nazaix
“ Dia tak menjawab telfon dariku. Mungkin sesuatu terjadi padanya.” Jawab Zira
“ Mungkinkah dia….”
“ Jangan berkata yang tidak-tidak! Cero itu kuat tidak mungkin dia kalah!” Ucap Zira yakin “ Kalau begitu kita berpencar aku akan ke tempat Cero bertarung. Kau susul lah Lyran.”


“ Aku mengerti master.” Nazaix mengiyakan perintah Zira
“ Berpencar!”












Chapter 8: Penolong tiba
Lyran masih terus berusaha mengalahkan Feru tapi ia sudah mulai kelelahan Tapi ia masih belum menyerah
“ Tidak ada pilihan lain! Mungkin aku harus menggunakannya. Ayo Faber! Mode ‘transform’” Seru Lyran
Lyran menggunakan mode ‘Transform’ miliknya ia pun berubah seperti waktu itu.
“ Hahaha baiklah-baiklah sepertinya kau mulai putus asa. kalau begitu aku tidak akan menggunakan mode ‘transform’ ku.” Kata Feru
“ Kau jangan berlagak akan kutunjukkan kekuatanku!” Seru Lyran
“ Bocah seperti mu memangnya bisa apa? Hah?” ejek Feru
“ Aku adalah murid sekolah NG. karna itu aku TIDAK AKAN MENYERAH!. Terima ini Eternal Blizzard!” Lyran mengeluarkan teknik Eternal Blizzard
“ heh! Mudah untuk dihindarkan! Sameru pembelah angin” Ejek Feru
Tapi ternyata kaki Feru tak bisa bergerak karena effek dari mode ‘transform’ Lyran sehingga kakinya membeku.
“ Tamatlah riwayatmu Feru. Itu karna kau meremehkan orang lain.” Kata Lyran
Feru pun tewas terkena serangan Lyran
“ Huft…huft.. Faber. Cancel.”
Tubuh Lyran berangsur-angsur kembali seperti semula ia pun melanjutkan perjalanannya


Sementara itu Zira telah menemukan Cero yang sedang kritis dan langsung membawanya ke rumah sakit dengan glider. Sedangkan Nazaix masih terus menyusul Lyran untuk membantu
Lyran sudah sampai di depan pintu gerbang terakhir ia langsung membuka pintu tanpa berfikir panjang
“ Aku sudah menunggumu.. Lyran Ahmad Sora. Rasanya lama sekali.” Kata Mukonderu
“ Kau… jadi kau yang bernama Mukonderu?” Tanya Lyran
“ Yah memang aku. Memangnya kenapa?” Mukonderu balik tanya
“ Ternyata kamu gak ganteng-ganteng amat…” Jawab Lyran
“ HAHAHA… bisa-bisanya melawak disaat seperti ini? Apa kau ingin mati?” Tanya Mukon
“ Aku kesini untuk mengalahkanmu!” Jawab Lyran
“ Baiklah.. bisa kita mulai sekarang?” Ajak Mukon
“ Kapanpun aku siap!” Jawab Lyran lagi
“ Kalau begitu… rasakan ini Teknik rahasia Electric control.” Seru Mukon
“ Tubuhku…  bergerak sendiri!” Kata Lyran kaget
“ Hahaha inilah kekuatanku dengan ini aku bisa mengendalikan semua orang lewat aliran listrik ditubuh manusia.”
Mukon kemudian berusaha melepaskan faber dari genggaman Lyran
“ Gawat! Jadi ternyata yang ia incar adalah Faberku sial! Takkan kubiarkan!” Lyran berusaha melawan untuk tidak menuruti apa yang diperintahkan oleh Mukon.
“ Percuma saja! Kau tidak akan bisa mengalahkanku. Lebih baik menyerah saja.” Ejek Mukon
“ AKU TIDAK AKAN MENYERAH!.” Balas Lyran
“ Jangan sok kuat!” Mukon hampir berhasil melepaskan faber dari genggaman Lyran tapi tiba-tiba
“ Element tanah Earth punch!” sebuah suara tiba-tiba datang dan menghancurkan kaca serta meninju Mukon hingga terpental
“ Siapa kau?!” Tanya Mukon
“ Kiranima Kalimasada anggota Nexes.” Jawab Kira
“ Kiranima… jadi kau memutuskan untuk bergabung?” Tanya Lyran
“ Ya. Aku dipertintahkan Master Avira untuk membantumu dia yang menyadarkanku agar percaya pada diri sendiri.” Jawab Kira
“ Jadi kau juga ingin mati! Kalau begitu bersiaplah!” Seru Mukon
“ Element api Tembakan api!” Suara yang familiar terdengar dan ternyata itu nazaix ia menyerang secara tiba-tiba dan membuat mukon terpental lagi
“ Ugh.. kali ini siapa lagi!” Tanya Mukon Kesal
“ Nazaix Jaiksix anggota Nexes.” Jawab Nazaix


“ Sepertinya ini akan lebih menarik.” Ucap Mukon









Final Chapter: Nexes vs Nerazu
Lyran dan kawan-kawan berhasil menyerang markas Nerazu setelah menghadapi bertarungan yang panjang akhirnya mereka sampai dipuncaknya
“ Ly. Jelaskan kondisinya.” Ujar Kira
“ Laki-laki pengendali pedpen yang kita hadapi satu ini adalah ketuanya dia mempunyai element listrik jurus dia bisa mengendalikan orang lain dengan arus listrik.” Jelas Lyran
“ Jadi begitu. Kalau begitu aku akan menyerang pertama. Lalu kedua kau Nazaix dan yang ketiga Lyran.” Perintah Kira
“ Baik!.”
“ Giliranku!” Kira maju menyerang
“ Jangan sok bocah. Electric push” Seru Mukon
Kira terpental terkena serangan Electric push milik mukon
“ Sial! Rasakan ini! Flame sword.” Nazaix maju menyerang dengan flame sword
“ Heh! Electric stunt!” Mukon mengeluarkan teknik penghenti

“ Apa-apaan ini tubuhku tak bisa digerakkan.” Kata Nazaix
“ Terbang sana! Electric push!” Nazaix terpental
“ Sekarang! Teknik ombak air!”  Seru Lyran
“ Tidak semudah itu! Electric storm” Mukon menghindari serangan Lyran lalu menyerang bertubi-tubi.
“ Ugh… tubuhku sakit sekali!” Ucap Lyran kesakitan
“ Aku sudah bilang kalian tidak akan menang melwanku! Electric push!” Seru Mukon
Kali ini giliran Lyran yang terpental.
“ Lebih baik kalian dengarkan penjelasanku! Sebenarnya tujuanku menguasai negara ini untuk menciptakan kedamaian.” Jelas Mukon
“ Aku tidak akan mendengarkan ceritamu!” Kata Kira
“ Kalau begitu. Electric lock!”
Mukon mengunci tangan-tangan Lyran dan yang lainnya.
“ Nah sekarang dengarkan penjelasanku! Dulu Negara ini sering berperang hal itulah yang paling kubenci. Setelah aku tumbuh dewasa, aku dan teman-temanku juga Alred Jokoidi membuat sebuah senjata yang diberi nama pedpen.
“ Apa!? Jadi kau juga salah satu temannya tuan Alred Jokoidi?” Tanya Lyran
“ Yah begitulah. Karena bisnis kami ini kemudian negara setuju untuk menggunakan alat ini dalam perang. Setelah dulu sempat berhenti untuk di produksi sekarang akhirnya pedpen kembali di produksi. Tapi akibat itu banyak timbul konflik.” Jelasnya
“ Jangan seenaknya bicara! Ini bukan salah pedpen tapi manusia nya yang tak bertanggung jawab!” Bantah Nazaix
“ Karna itulah aku memutuskan untuk mengendalikan negara ini agar tidak ada lagi konflik dengan menggunakan kekuatanku aku bisa menciptakan kedamaian dengan teknik listrik milikku.” Jelasnya lagi “ Jadi apakah kalian tertarik?” Tanya Mukon
“ Jangan bercanda! Tidak akan ada kedamaian jika dikendalikan seperti itu!” Kata Kira
“ Baiklah kalau memang itu pendapat kalian. Aku membunuh kalian semua!. Ancam Mukon
Lyran kemudian menutup matanya sambil terus berkonsentrasi berpikir untuk mengeluarkan cara mengalahkan mukonderu ketika sedang berkonsentrasi ia mengingat masa lalu nya.
“ Lyran.. dengar ya nasihat ibu jangan lupa untuk banyak minum air putih. Karena 80 % dari tubuh kita adalah air.” Nasihat ibu
“ Itu dia!!!” batin Lyran
Lyran kemudian membuka matanya.
“ Jadi bagaimana? Apa kalian berubah fikiran?” Tanya Mukonderu
“ Kalau itu sih aku juga bisa mallah gak usah repot-repot.” Jawab Lyran
“ Apa kau bilang? mau Sok kuat? Hah?” Ejek Mukon
“ Kau lupa ya 80 % dari tubuh kita adalah air.” Balas Lyran
“ Emangnya knapa?” Tanya Mukon
“ Itu artinya…. Aku bisa mengendalikanmu!” Ucap Lyran
“ APA!?” Mukon terkejut
“ Rasakan! Teknik pembalik jitu! WATER CONTROL!” Seru Lyran
“ Tubuhku bergerak sendiri.!!” Kata Mukon kaget
“ Nah sekarang aku akan memaksamu membuka kunci listrik di tangan ini.” Perintah Lyran
Akhirnya kunci tangan mereka terbuka
“ Sekarang! Kira!” Kata Lyran
“ Aku mengerti! Earth lock!” Seru Kira
“ Apa!? Tubuhku dikunci semua?” Kata Mukon kaget
Mereka bertiga bersiap melakukan teknik jitu gabungan
“ Kita lakukan secara berbarengan! Tunggu aba-aba dariku!” Perintah Lyran “ 1..2..3 ULTIMATE TRINITY!” Seru ketiga anak
Tembakan Gabungan 3 element sekaligus untuk menghancurkan musuh yang kuat. Mukon tewas dan menghilang menjadi debu..
“ Kita berhasil teman-teman.” Kata Lyran
“ Yah kita berhasil.” Balas Yang lain


“ Ayo kita pu…” Ucapan terputus ia sudah lebih dulu jatuh dan tak sadarkan diri. Teman-temannya kemudian membawanya ke rumah sakit










Ending
“ Huft… huft… huft… apa aku sudah mati?” kata Lyran dalam hati.
Ia melihat Nurumi di depan matanya
“ Ternyata benar aku memang sudah mati. Lihat itu ada bidadari yang menungguku. Haha persis seperti yang aku inginkan mati dengan bahagia.” Katanya lagi
“ Lyran…. Sadarlah.. kumohon sadarlah…” Sebuah suara lembut tiba-tiba muncul
“ Suara ini… aku ingat sekali… Nurumi mungkinkah dia bidadariku?” Lyran kemudian mulai sadar dan membuka matanya
“ Nu..nu..nurumi? apa yang kau lakukan disini!?” tanya Lyran sambil menatap wajahnya yang khawatir
“ Aku mencemaskanmu. Sudah 2 hari kau belum sadarkan diri.” Jawab Nurumi khawatir
“ Jadi kau menungguku disini pagi sampai sore selama dua hari?” Tanya nya Lagi
“ Iya.” Jawab Nurumi singkat.
“ HEHE makasih ya. aku gak apa-apa kok kamu gak usah khawatir kayak gitu.” Kata Lyran
“ Sama-sama syukurlah kalau begitu. Oh iya tadi teman-teman yang lain datang menjengukmu tapi mereka pulang lagi karna kamu belum sadar.” Jelas Nurumi
“ Tidak masalah. Asalkan ada kamu yang menunggu. Aku senang.” Ucap Lyran
“ Haha, kamu bisa aja.” Balas Nurumi.
“ Oh iya pinjam remote tv nya donk. Aku mau liat berita.” Kata Lyran
Nurumi kemudian memberikan remote tv nya Lyran pun mencari saluran berita terkini.
“ Selamat sore pemirsa. Berita Terkini kasus penghancuran markas Nerazu telah diselidiki, polisi berhasil menemukan 4 pedpen yang baru diketahui bahwa milik anggota Nerazu. Dan sisa mayat anggota terorist Nerazu sudah dimakamkan 2 minggu yang lalu. Hanya satu yang belum ditemukan yaitu mayat Mukonderu Tapi polisi masih belum menemukan siapa yang mengalahkan kelompok terorist ini. Ada saksi yang menyatakan bahwa penyelamat negara ini adalah kelompok Nexes. Siapa sebenarnya kelompok Nerazu? Tidak ada yang tau. Apapun yang terjadi kami berterima kasih kepada kalian.” Kata pembaca berita
“ Jadi begitu rupanya mereka tidak meninggalkan jejak sama sekali. Identitas kami aman. Terima kasih teman-teman.” Batin Lyran
“ Eh ngomong-ngomong kamu tau gak apa itu organisasi Nexes? Tanya Nurumi.
Lyran kaget
“ Itu paling orang salah dengar aja..” Jawab Lyran gak jelas.
“ oh begitu ya..”
‘nitnit-nitnit’ bunyi suara hape Lyran
“ Oh ada pesan, eh dari Nazaix. Ly kita udah berhasil menyelamatkan Negara ini aku harap ini akan selamanya. Kita sengaja gak meninggalka jejak agar identitas kita tidak terbongkar. Oh iya jika kau sudah sembuh datang lah ke rumahku besok kita akan makan-makan hehe yang lain sudah pada sembuh juga.” Batin Lyran
“ Kalau begitu aku pamit ya. Sudah hampir malam. Assalammualaikum”. Kata Nurumi seraya keluar dari kamar pasien.
“ Tidak kusangka hidupku akan seperti ini.. Alhamdullillah.”
Keesokan Harinya Lyran dan kawan-kawan makan bersama di rumah Nazaix untuk merayakan keberhasilan dan puji syukur atas Rahmat-Nya. Mereka pun berfoto bersama untuk kenang-kenangan.










Special thx untuk yang udah baca ceritanya!!!!
Alhamdullillah ceritanya selesai atas rahmat-Nya
Smoga banyak pahala UNTUK YANG BACA
Kalo mau kirim kritik atau saran
Kirim aja ke facebook Lyran Ahmad Firly
Atau ke e-mailnya ahmadfirly@rocketmail.com
Atau kalau mau enak langsung aja ketemu orangnya silahkan mau nampar atau apa ajalah hehe
Cerita ini masih ada sambungannya tapi masih belum pasti buat lanjutin atau gak soalnya bentrok sama jadwal yang sibuk.
SEKALI LAGI THX UNTUK SEMUANYA