Lyran Story: Pedpen Battle
Prologue :
10 tahun yang lalu ini dunia mulai
dihadapi dengan peperangan untuk mempertahankan Negara masing-masing. Karena
itu seorang professor bernama Alred Jokoidi menciptakan sebuah senjata yang
simpel yang disebut sebagai pedpen. Karena penemuannya inilah ia kemudian
menghilang dan sampai saat ini tak ada yang mengetahui dimana ia berada.
Chapter 1 : Pertarungan dua pengendali Pedpen
“P
|
ak supir Tunggu aku!” Teriak
Lyran.Pagi itu Lyran terlambat bangun pagi lagi dan hasilnya Bis sekolah yang
biasanya mengantarnya ke sekolah pun meninggalkannya.
”Maaf dek,lain kali saja!” Pak supir
membalas teriakan Lyran, sambil memacu kendaraannya.
“Ah sial, aku terlambat kalau begini
aku harus menggunakan pedpen ku!”Gumam Lyran sambil mengambil pedpen dari
sakunya. ”Ayo, Faber berubahlah menjadi glider!” perintah Lyran.
Pedpen sendiri adalah sebuah
pulpen,yang bisa berubah menjadi pedang,panah,pistol,ataupun menjadi glider.
Karena pedpen berbentuk pulpen jadi mudah dibawa ke mana saja. Setiap pedpen
memiliki tinta, yang disebut tinta pen. Tinta pen mempunyai 5 warna yaitu
merah, biru, kuning, hijau dan hitam. Masing-masing warna memiliki elemen
tersendiri misalnya merah,berarti berelemen api dan jika biru berarti berelemen
air. Jika tinta pada pedpen habis kita bisa mengisinya kembali dengan tinta
yang berwarna sama. Atau menunggu dan dengan sendirinya ia akan mengisi
kembali.
Kembali ke Lyran..
Faber pun berubah menjadi sebuah
skateboard tanpa roda berwarna biru yang melayang di udara (kayak di game sonic
rider). “Yahooo berangkat!!!” seru Lyran sambil mengendarai glider dengan
cepatnya.
Lyran akhirnya bisa sampai di sekolah tepat waktu. Ia telah memerintahkan Faber untuk berubah kembali menjadi sebuah pedpen.” Thank you Faber!” ucap Lyran sambil memasukkan Faber kedalam sakunya. Ia pun segera memasuki ruang kelasnya, anak-anak pun sudah ramai.
”Kupikir kau terlambat Ly!” sebuah
suara mengagetkan Lyran, ternyata itu Shinji.
“Jangan konyol aku tidak selemah
itu.” Jawab Lyran.
“Yah sudahlah.oh iya hari ini
sekolah kita mengadakan turnament pedpen yang menang akan mendapatkan hadiah
uang 10.000 Udiken.” jelas Shinji. Udiken adalah nama mata uang di Negara ini.
“Benarkah? Kalau begitu aku mau ikut
turnament itu, daftarnya dimana?” Tanya Lyran.
“Sayangnya kita gak bisa ikut turnament
itu, karna itu buat kakak kelas kita yang mau lulus, kita kan masih kelas 8
hahaha” jelas Shinji sambil tertawa.
“Gak usah ngomong kalau gitu…” Lyran
agak kesal tapi yah dia sudah terbiasa dengan sifat shinji yang suka bercanda.
“Woi ly dari tadi ngobrol saja,ayo
segera ke lapangan! hari ini kan ada turnament pedpen kita harus nonton apalagi
yang ikut serta orang-orang hebat semua.salah satunya Cero Chefer.” Ajak Sorenzo
“Cero Chefer yah? Ketua kelas 9-2.”
Kata Lyran sambil menaruh tasnya di bangku
“Bukannya kita belajar di kelas zo?”
Tanya Shinji
“Gak tadi aku bertemu guru Smadav
dia bilang hari ini kita gak belajar,sebenarnya gak harus nonton sih, tapi
kalau kamu gak mau juga gapapa karna hari ini kita dibebaskan hehe, sudah ya
aku mau ke lapangan!” Sorenzo pergi menuju lapangan.
”Gimana ly kita nonton turnament
atau gak?” Tanya Shinji.
“ Kalau aku sih malas, mending aku
pergi ke taman Zanteng. Yah sekalian jalan-jalan saja hehe.” Jawab Lyran.
“ Oh.kalau begitu aku lebih baik
nonton turnament saja deh,lagi pula ada orang yang harus kulindungi.” Shinji
pun pergi menuju lapangan.
“ Dasar.Paling dia mau melindungi si
Caca. Haha tapi gak harus segitunya kan ” Batin Lyran.
Lyran pun segera kembali menggendong
tasnya dan menuju keluar kelas. Ia melihat banyak sekali murid-murid yang
menyaksikan turnament pederen tak terkecuali para murid perempuan termasuk
salah satunya,yah seorang cewek yang disukai Lyran. Nurumi
“ Seandainya saja
aku bisa sekeren kak Cero Chefer. Ah sudahlah mimpiku ketinggian.” Ucapnya
dalam hati
”Aduuh.” Lyran kesakitan. Ternyata
ia meleng dan malah menabrak guru Smadav.
“Anu.. maaf guru Smadav saya tidak
sengaja.”ucap Lyran sambil menyalimi master Smadav.
“haaah..kau ini Ly selalu saja
ceroboh, lain kali hati-hati yah.” Ucap guru smadav sambil tersenyum.
“Iya.maaf guru.” Lyran kembali
meminta maaf. Lyran pun melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya di pintu gerbang sekolah
ia segera megeluarkan kembali pedpennya. “Ayo. Faber berubahlah menjadi
glider.” Perintah Lyran. “Berangka..” Ucapan Lyran terputus.
“Rupanya kau juga tidak nonton
turnament pedpen yah ly?” tanya Raynadi
“gak. Males ah mending ke taman
Zanteng.” Jawab Lyran singkat.
“Oh.Gmana kalau kita balapan glider siapa
yang lebih dulu sampai di Taman Zanteng.hm?” Ajak Raynaldi.
“Oke aku terima tantanganmu.”
Raynaldi segera mengeluarkan Zipay pedpen miliknya dan memerintahkannya menjadi
glider berwarna kuning.
“Kita mulai. 3..2..1 !” Lyran dan
Raynaldi menghitung mundur. “Let’s Go!!! “ Lyran berada di belakang Raynaldi,
tapi Lyran tidak mau kalah ia tetap berjuang mencapai finish terlebih dahulu.
Raynaldi mengendarai glider dengan
kecepatan tinggi tapi ia hampir menabrak Mobil orang lain untung nya dia masih
sempat mengerem glider nya.
“Kesempatan!!!” Ucap Lyran dalam
hati. Ia langsung mengebut dan melompati Mobil yang hampir Raynaldi tabrak.”Aku
duluan yah.Ray!” Lyran berada di posisi depan.
“Sial,aku harus mengejarnya. Zipay
kecepatan maksimum!” Zipay melesat dengan cepatnya bahkan hampir membalap
Lyran.
“Kalau begini terus aku akan kalah
oleh Ray!” Lyran memikirkan cara untuk mempercepat laju glidernya.”Nah. itu
dia!” Lyran tersenyum melihat glider
track yang berbentuk seperti besi panjang yang bisa digunakan oleh para
pengendara glider. “Hup!” Lyran melompat dan mengendarai glider di glider
track. Sementara itu Ray berada di posisi pertama.
“Hahaha sepertinya aku akan menang.”
Seru Ray kegirangan.
”Tidak secepat itu!” Lyran berhasil
membalap Ray ketika mendekati finish dan pemenangnya adalah Lyran.”Akhirnya aku
menang.huft…melelahkan” ucap Lyran.
“Haah.. tidak kusangka aku kalah,kau
hebat juga ly. Lain kali kita bertanding lagi!”Ray langsung meninggalkan
Lyran.”nah kembalilah Faber.” Faber pun berubah menjadi pedpen kembali. Lyran
pun melanjutkan perjalanannya. Ternyata di Taman Zanteng banyak murid yang
lebih memilih kesana. Ada yang sekedar jalan-jalan, bertarung pedpen dan ada
juga yang yah bisa dibilang ‘berduaan’. Lyran akhirnya sampai di tempat ia
biasanya menyendiri, tempat yang ia namakan Tree of memories.
“Capek! Habis balapan sama
Ray.sandaran di dekat pohon ah.” Ucap Lyran sambil menaruh tasnya di sampingnya
bersandar.”Kalau disini.. jadi ingat masa lalu. Masa lalu yang kesebut dengan
‘kenangan’ yang ingin kulupakan. Kalau ingat itu aku jadi ingin memarahi diriku
yang bodoh di masa lalu.” Kenangnya
“Oi liat deh, itu bukan nya Lyran si
raja GALAU?” tanya Seorang murid sekolah NG kepada temannya
“hahaha iya betul tuh,” jawab murid yang
satu lagi. “Kita samperin aja yuk Zid!” tambahnya
Kedua murid itu pun menghampiri
Lyran
“Wei, raja galau lagi ngapain
disini?” Tanya Wazidnedin
“Wah!!” Lyran terkejut. “heh,
ternyata si ‘abang-adek’ Wazid dan Falif. Yah emangnya kamu ngak liat? Aku lagi
‘ngadem’ aja” Jawab Lyran.
“KAMI BUKAN ABANG-ADEK” Ucap Wazid
dan Falif berbarengan.
“heh? Hahaha sampai kompak gitu!
Benar-benar abang-adek yang hebat hahaha.” Tawa Lyran
“Yah
sudahlah.. kamu beneran cuma ngadem?
“
Iya.” Jawab Lyran singkat
“ Haha kirain lagi nge-galau mikirin
Nurumi.” Canda Falif
“Nurumi? Maksudmu Nurumi Aizani?”
Tanya Lyran
“ Ya iyalah.” Tambah Falif
“enggak,” Jawab Lyran singkat
“ Udahlah jujur aja?”
“ Itu udah jujur.”
“Oke-oke gak usah di bahas lagi.
Ngomong-ngomong apakah kau tau, apa itu organisasi Nerazu?” Tanya Wazid
“ Oh itu kalau gak salah di tv
kemarin dibahas, kalau mereka berkeliling dunia untuk mencari pengendali pedpen
terkuat.” tambah Falif
“mencari pengendali pedpen terkuat?
Apa maksudnya?” Lyran balik bertanya
“ Tidak ada yang tau, tapi ada yang
bilang Cero Chefer pernah bertarung dengan salah satu dari mereka.” Jawab Yazid
“ Cero Chefer?!” Lyran terkejut
“ Ya. Ketua kelas 9-2 pengendali
pedpen terhebat di sekolah NG” Jawab Falif
“ terus kalian mau menyelidikinya?”
tanya Lyran lagi
“ Gak lah kami berdua gak tertarik.”
Jawab Falif
“ Aku juga sama, lagi gak ada
semangat tapi kalau terus dibiarkan…” ucapan Lyran terputus
“ Teknik api.tembakan api!” orang
misterius yang tiba-tiba mengucapkan teknik rahasia itu membakar pohon di
samping Lyran bersandar.
“ Apa?! Siapa itu” Wazid terkejut
“ Apa yang kau lakukan! Kenapa
membakar pohon itu!?” Tanya Lyran dengan raut wajah marah.
“ Apa yang ku lakukan? Aku hanya
bermain kembang api.” Jawab orang misterius itu dengan santai.
“Sial.. Falif, Wazid kalian awasi
pergerakanku, sepertinya dia cukup kuat!” Perintah Lyran
“ Kami mengerti. Berhati-hatilah”
Jawab Wazid
“Kau ini! Siapa sebenarnya kau!? “
Lyran segera mengeluarkan pedpennya.
”Hoo.. jadi kau pengendali pedpen
juga yah?boleh juga!” Orang misterius itu menyodorkan pedpennya.” Bagaimana
kalau kita bertarung? Siapa yang lebih kuat diantara kita!” Orang misterius itu
langsung menyerang Lyran.
“trang” Lyran berhasil menangkis
serangannya dengan merubah faber menjadi pedang.
“Hebat juga kau bisa menangkis
seranganku.” Orang misterius itu tetap berkata santai.
”Kau ini… Baiklah aku akan bertarung
dengan mu! Hyaaaaah! “ Lyran langsung menyerang orang misterius itu
bertubi-tubi “ trang!trang!trang!” semua serangan Lyran berhasil ditangkis oleh
orang misterius.
“Ternyata cuman segini kekuatan mu?
murid sekolah pengendali pedpen NG memang lemah….” Ucap orang misterius dengan
pandangan yang serius.
“Berani nya kau mengejek sekolah ku!
Tunggu lambang di jaketmu itu…ternyata kau murid sekolah pengendali pedpen
Vadix!” kata Lyran.
“ Ly! Kali ini biar kami berdua yang
maju. Kita mulai zid!” Peritah Falif
Falif mengeluarkan pedpen miliknya
Karu sedangkan Wazid mengeluarkan pedpen miliknya Dine. Falif menyerang lebih
dulu
“ Teknik air tembakan air!” Teriak
Falif
“ Hahaha jangan pikir dengan teknik rendahan
mu ini kau bisa mengalahkanku?” kata orang misterius itu menyombongkan diri
“ Sebaiknya kau jangan meremehkan
kami. Sampah! Zid sekarang!” kata Falif
Wazid langsung menyerang.
“ Teknik angin hembusan angin!”
teriak Wazid
Tembakan air falif bergabungan
dengan teknik hembusan angin wazid
“ Apa!?”
“ Rasakan! Teknik gabungan Tembakan
es!”
Serangan es mengarah kepada orang
misterius. Ia tak dapat menghindar.
“ Ugh.. sial! Jangan berlagak bocah!
Rasakan teknik api tembakan api level 2!”
Orang misterius itu balik menyerang
Falif dan Wazid
“ Gawat! Ugh sial kakiku!”
“Tidak akan kubiarkan! Teknik air
perisai air!” Dengan cepat Lyran berhasil memadamkan api yang mengarah ke Wazid
dan Falif.
“ huft..huft hampir saja. Terima
kasih ly.” ucap Falif dan Wazid
“ Biar aku yang melawannya. Aku
sudah sedikit lebih baik.” Kata Lyran
Mereka berdua mengangguk.
“ Dia lagi! perkenalkan Namaku
Nazaix dan pedpen ku Huna.hehehe” Nazaix tertawa sinis.
“Gak nanya sumpah…” jawab Lyran
datar.
“Apa kau bilang! Aku akan mengalahkanmu
Lyran!” Nazaix mulai marah.
“hah?tau darimana nama ku Lyran?”
tanya Lyran keheranan.
“Daaaasaar Bodooooh! di dada kanan
jaketmu tertulis nama mu Lyran. Ternyata kau benar-benar suka membuat orang
kesal yah hah?! Teknik api, tembakan api! “ Nazaix terus menyerang Lyran dengan serangan
tembakan api.
“Duar,duar,duar” Nazaix menyerang
dengan membabi buta.
“Sial kalau begini terus taman
Zanteng ini akan terbakar, aku harus melakukan sesuatu. Faber berubahlah
menjadi pistol! Teknik air, Ombak Air! “ Lyran mengeluarkan teknik rahasia
ombak air.api pun mulai padam, Nazaix juga terkena serangan ombak air tapi
tidak terbawa arus.
“Kau!!! Benar-benar membuatku marah
Lyran! Teknik bola api!” Nazaix mengeluarkan bola api yang berukuran sedang ke
arah Lyran.
“Aku tidak akan kalah! Teknik bola
air! “ Lyran membalasnya dengan bola air yang berukuran sama.”pzash” bola api
Nazaix berhasil dipadamkan.
”Hahahaha membosankan serangan
terakhir ini yang menentukan Lyran bodoh!” Nazaix tidak bisa mengontrol
emosinya.”Teknik pembalik jitu Super Flame ball!” Nazaix kembali mengeluarkan
teknik jitunya tapi kali ini lebih besar.
”Gawat tenaga ku sudah hampir habis.Tinta pen ku juga tinggal sedikit.Ini yang terakhir! Teknik pembalik jitu Super Water ball!” Lyran mengeluarkan teknik terakhirnya.”DUUAAAAAR” terjadi ledakkan.Lyran dan Nazaix terpental,mereka berdua lalu tak sadarkan diri.
Chapter 2 : Teman
“Huft..huft..huft… apa aku sudah
mati?” Lyran mulai sadar. “Hah?aku ada dimana?” Lyran sedikit panik.
“Tenanglah kau berada di rumah sakit
Sapto Saifullah.kata seseorang yang duduk di bangku. Ternyata itu Master Avira
kepala sekolah NG
“Master Avira?!” Lyran terkejut dan sungguh
kebingungan “Knapa aku bisa ada disini?dan kenapa Master juga bisa ada disini?”
Tanya Lyran.
“kau kehabisan tenaga ketika melawan
Nazaix dan tak sadarkan diri selama sehari.Beruntung kau dibawa oleh Falif dan
Wazid teman sekelas mu, yang membawamu ke sini.Aku sebagai Kepala sekolah
bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada muridku.jadi aku menemanimu disini
sementara.”Jelas Master Avira.“Oh iya soal biaya akan ditanggung oleh sekolah
jadi kamu tidak usah khawatir.” Tambah Master Avira
“Terima kasih master.Lalu bagaimana
dengan kondisi Nazaix master?” tanya Lyran lagi.
“Ia juga sama sepertimu. Saat ini ia
sedang di rawat di rumah sakit juga.” Jawab Master Avira
Lyran hanya terdiam,kepalanya masih
terasa berat. Master Avira kemudian bangun dari kursi.
“Aku akan memanggil dokter kau
tunggulah disini.” Perintah Master Avira.
“Saya mengerti master” jawab Lyran
singkat.
“ Oh iya satu hal lagi. Kamu tidak
usah murung begitu haha santai saja kamu melakukan hal yang benar kok!” tambah
Master Avira. Master Avira kemudian pergi memanggil dokter. “ Aku harus
memberitahu Zira. Bisa gawat kalau ini dibiarkan” Batin Master Avira
Lima menit telah berlalu Master
Avira tak kunjung kembali,Lyran melihat kearah
jendela. Ia berharap ada teman yang datang menjenguk nya karna orang tua
nya sedang berada di luar kota.
“Sepertinya bagi mereka aku sama
sekali bukan hal yang penting.” Batin Lyran.
“Maaf saya terlambat Lyran Ahmad
Sora. Tadi saya sempat ke kamar kecil sebentar.” Kata seorang dokter.
“Perkenalkan saya Dokter
Gawerenemakaru.haha nama yang cukup merepotkan,kau bisa memanggilku Dokter
Makaru.” Dokter Makaru memperkenalkan diri.
”tidak apa-apa dok,loh?Master Avira
kemana? Tanya Lyran.”
beliau bilang ia sedang ada urusan
mendadak jadi tidak bisa menemanimu.yah sudahlah saya akan memeriksamu
sebentar.” Jawab Dokter Makaru
Dokter Makaru dengan hati-hati
memeriksa kondisi Lyran. Ia kemudian tersenyum setelah selesai memeriksa Lyran.
“Bagaimana kondisi saya dok?” tanya
Lyran.
“kondisi kamu masih kurang baik.”
Jawab Dokter Makaru singkat.
“Maksudnya gimana dok?padahal aku
merasa tubuhku tidak apa-apa hanya sedikit pusing.” Tanya Lyran lagi.
“tubuhmu memang tidak terluka
parah.tapi hatimu…” Lyran terkejut.“Aku tau saat ini kau pasti kesepian
ditinggal orang tua mu…tapi ada hal lain yang lebih membuat mu kesepian. Yaitu,
teman-temanmu yang sepertinya tidak memperdulikanmu.” Jelas Dokter Makaru.
“Bukan kok dok, aku tidak apa-apa
buktinya aku masih bisa tersenyum nih.” Jawab Lyran sambil tersenyum seperti
dibuat-buat.
“Aku tau meskipun wajahmu
tersenyum.tapi hatimu seperti ingin menangis. Kau pasti sangat menginginkan
saat ini temanmu menjengukmu.walaupun hanya sekedar menanyakan kondisimu.
Setiap manusia memiliki teman.tapi setiap teman bisa berubah menjadi sahabat
yang selalu mendukung. Percayalah!di dunia ini kau tidak sendirian.” Jelas
Dokter Makaru yang sepertinya ingin menghibur Lyran.
“Terima kasih dokter. Sepertinya aku
bisa sedikit tersenyum.” Jawab Lyran.
“Nah begitu kan lebih baik. Lebih baik kamu istirahat dulu besok kamu sudah bisa pulang.Saya pergi dulu ya Lyran.” Dokter Makaru meninggalkan Lyran.Lyran pun kemudian tertidur.
“Hahaha Lyran kalau lagi tidur
mukanya mirip kaleng kerupuk!” Suara tawa membangunkan Lyran.
”Hadooh..berisik banget sih udah tau
lagi tidur..Kalian! Apa yang kalian lakukan disini?” Lyran terkejut ketika
membuka matanya.Ternyata teman-temannya datang menjenguknya.
“Wah, kau ini benar-benar konyol. Yah jelas
lah mau menjengukmu ly hehe” kata Shinji. “yah begitulah” Zerick menambahkan.
“Tapi.. aku ini bukan siapa-siapa kalian kan?knapa menjengukku. Tanya Lyran
lagi sambil menundukkan kepala.
“Ngomong apa sih kita kan teman?”
jawab Xihmas. Lyran tersenyum. “Terima kasih teman-teman. Maaf sudah merepotkan
kalian.”hahaha kau ini memang aneh yah.masa nanya begituan.oh iya aku bawa roti
nih kita makan bersama-sama yuk!” ajak Zerick “Hahaha oke!!!” jawab Lyran.
“Ayo anak-anak waktu menjenguk
kalian sudah habis” kata Suster Gina sambil menggiring teman-teman Lyran keluar
kamar.
“Oke Ly. Cepat sembuh deh!”Kata
teman-teman Lyran.
“Oke deh.terima kasih yah sudah
datang.” Jawab Lyran. Ketiga temannya pun meninggalkan RS.
“Aku rasa Dokter Makaru memang benar.kalau kita di dunia ini tidak sendirian.tapi akan selalu ada teman yang selalu mendukung.Terima kasih Dokter Makaru!” ucap Lyran dalam hati,ia pun melanjutkan tidurnya.
Keesokkan harinya Lyran sudah
diperbolehkan pulang.“Ok Lyran sekarang kau sudah boleh pulang ke rumah.” Kata
Dokter Makaru sambil tersenyum. “Sepertinya anak ini sudah kembali ceria” ucap
Dokter Makaru dalam hati.
“Terima kasih dok, atas bantuannya
saya pamit.” Kata Lyran sambil berjalan ke luar ruangan.
“Senangnya bisa kembali sehat.
Baiklah Faber berubahlah menjadi glider!” Perintah Lyran dengan penuh semangat.
Namun Faber tidak berubah.
“Faber! Apa yang terjadi denganmu?” Lyran kebingungan. “Lebih baik aku membawanya ke Toko servis pedpen.” Pikir Lyran. Ia pun langsung berlari ke Toko servis pedpen yang berada di dekat Jembatan Rain dan hanya satu-satunya di kota ini yaitu,kota Raisemeup.
Lyran akhirnya sampai di depan pintu
masuk toko servis pedpen.Ia kemudian memasukinya. Didalam banyak sekali pedpen.
Ada yang berwarna merah, biru , bahkan emas. Tapi yang berwarna emas itu
Limited edition. Dan juga tentu saja dengan tinta nya juga, tapi yah cuman beda
di warna aja
“Pak maaf saya ingin men-servis pedpen saya.bisa?” tanya Lyran.
“Oh bisa.silahkan,memangnya apa yang
terjadi dengan pedpenmu? jawab tukang servis.
“Begini pak.Tadi saya mencoba
memerintahkannya berubah menjadi glider tapi tidak bisa.kira-kira itu kenapa
pak?apa karna tinta nya habis?” tanya Lyran lagi.
“Oh begitu.jangan takut pedpen mu
hanya kehabisan tinta. Kau bisa membelinya di sini.” Jawab tukang servis.
“Baiklah kalau begitu terima kasih
pak, ini uangnya.” Kata Lyran sambil memberikan uangnya.
Lyran pun bergegas keluar,ia pun tak
lupa memasang tinta pen nya ke faber. Ia berjalan menuju jembatan Rain. Disana
ia bertemu Nazaix.
“Kau juga sudah pulih ya. Lyran?
Bagaimana kalau kita bertarung lagi?” Ajak Nazaix.
“Kau ini! Padahal kita sudah
sama-sama terluka. Katakan! Apa tujuan mu membakar pohon di taman Zanteng!”
Tanya Lyran.
“Baiklah akan ku beritahu. Aku Cuma
ingin mengukur seberapa kuatnya diriku.“Jawab Nazaix
“Jangan konyol.Sepertinya aku tidak
punya pilihan lain selain melawanmu.” Kata Lyran sambil mengeluarkan pedpen nya
dari kantung nya.
“Cukup sampai disitu Nazaix. Apa kau
mau membuat keributan lagi?” Kata seorang Laki-laki yang bertampang serius dari
atas jembatan
Lyran dan Nazaix terkejut. Mereka
tidak menyadari ada orang lain diatara mereka.
“Kali ini siapa lagi?” Ucap Lyran
dalam hati Seseorang mengenakan jaket berwarna merah bertuliskan FUTURE dibalik
punggungnya.
“Maaf Senior. Aku tadi cuman
bercanda.” Jawab Nazaix ketakutan.
“Cukup. Kita pergi.” Kata orang
misterius
“Baik senior.” Jawab Nazaix. Mereka
pun pergi menggunakan glider mereka.
“Siapa sebenarnya orang itu? Apakah
dia lebih kuat dari Nazaix?” Tanya Lyran dalam hati. “Ah sudahlah aku lebih
baik pulang ke rumah.” Tambahnya. Lyran pun bergegas menuju rumahnya yang
berada di pinggiran kota Raisemeup tepatnya di komplek Anniv V. Sesampainya di
rumah ia langsung berbaring di tempat tidurnya untuk melepas penat.
Chapter 3: Kekuatan yang tersembunyi
“kring!kring!kring!” bunyi suara
alarm.
“Sudah pagi yah? Baiklah kali ini aku
tidak boleh terlambat. Lyran bergegas mandi, tak lupa ia juga menggosok
giginya,keramas, dan memakai sabun. Selesai mandi ia langsung memakai seragam
sekolahnya serta Jaket sekolah nya
“Oke ayo berangkat.” Kata Lyran
setelah memakai jaket NG.
“Tin,Tin,Tin,” Bunyi klakson bis
sekolah. Lyran langsung menaiki bis sekolah di dalam sudah berkumpul
teman-teman sekelasnya. Bis sekolah sungguh nyaman udah gratis apalagi ditambah
AC.
“Woi Ly sebelah sini!” Kata Shinji.
Lyran pun duduk disamping Shinji yang berada di paling belakang sebelah kiri.
“Zerick dan Xihmas kemana?kok gak
ada?” Tanya Lyran.
“Zerick dan Xihmas gak naik bis ini
karna bis ini gak lewat rumah mereka. Mereka kan tinggal di komplek Youte.”
Jawab Shinji
“Oh begitu.” Kata Lyran.
“Oh iya ly ngomong-ngomong waktu
kamu gak masuk kita dikasih tugas buat meneliti Pepohonan yang ada di taman
Zanteng. Tapi hanya boleh milih salah satu. Dan soal turnament pedpen sudah
tentu dimenangkan Cero Chefer.” Kata Shinji mengingatkan.
“Haah.. Cero Chefer lagi yang
menang, kenapa bukan kak Razidtya aja. Tapi yah sudahlah.Lalu tugas itu
kelompok atau gak?” Tanya Lyran
“Kata guru Smadav sih kita disuruh
berkelompok aja biar cepat. Tapi masalahnya kita belum masuk kelompok
siapa-siapa.” Shinji menjelaskan.
“Yaudah begini saja nanti kita cari
kelompok.oke?” Tanya Lyran.
“Oke!!!” Jawab Shinji bersemangat.
“TRIIIT” suara rem bis sekolah
mendadak
Tiba-tiba bis berhenti. Murid-murid
yang lain terkejut karena mereka sedang dalam posisi gak seimbang.
“ Pak kalau mau ngerem bilang-bilang
dulu donk. Tadi lagi ngebut eh tiba-tiba berhenti mendadak” Kata salah seorang
murid sekolah NG
“ Hahaha sebagai anak muda kalian
harus siap siaga” Balas Pak supir
Murid-murid yang lain pun hanya
mendengarkan nasihat pak supir sambil berlalu.Ternyata mereka sudah sampai di
sekolah anak-anak pun segera turun dari bis dan langsung menuju kelas
masing-masing. Guru Smadav sudah berada di dalam kelas.
“Kring” Bel tanda jam pelajaran
dimulai.
“Baiklah murid-murid kita akan mulai pelajarannya! Ayo cepat keluarkan buku kalian!” Kata Guru Smadav.
“ Akhirnya selesai
juga tinggal pulang cuci kaki makan trus tidur aja.” Kata Lyran seraya keluar
dari kelas.
“ Woy ly
tunggu,katanya mau cari kelompok!” Kata Shinji menghampiri Lyran.
“ Eh? Oh iya ya sorry
lupa.” Jawab Lyran datar.
“ Oke gimana kalau
sama Jina aja, dia dulu teman sekelas ku waktu di kelas 7.” Kata Shinji memberi
saran.
“ Yah
yasudahlah,sekarang dia ada dimana?” Tanya Lyran.
“Paling juga di
kantin,kita kesana saja.” Ajak Shinji. Lyran mengangguk. Mereka pun pergi ke
kantin. Sesampainya di kantin berjejer Tukang bakso isi lontong, Bakmi , Pecel
lele dan juga lain-lain.Tapi yang paling favorit adalah Pizza isi Lontong yah
walaupun harganya sedikit mahal dari yang lain.Disini biasanya merupakan tempat
favorit murid-murid berkumpul. Terlihat Jina sedang asik makan bakso di temani
2 temannya Nurumi dan Caca.
“ Duh kalau kesini
bawaannya mau jajan pecel lele terus” Batin Lyran
“Uy Jina!” Sapa
Shinji.
“Ada apa Ji?” Tanya
Jina sambil makan bakso.
“Begini na, katanya
kan ada tugas pengamatan pepohonan yang di suruh berkelompok itu, bagaimana
kalau kita buat kelompok aja.” Saran Shinji
“ Oh iya kebetulan
aku juga masih kurang orang nih, gimana kalau sisanya kalian berdua mau gak?
Tanya Jina
“ Yah emang itu
maksud aku. Oke deh kita kapan kesana nya?” Shinji balik bertanya.
“ Pokoknya kalian
tunggu saja di depan pintu gerbang sekolah nanti aku dan yang lain segera ke
sana.” Jawab Jina.
Shinji mengangguk.
Ia dan Lyran kemudian segera pergi menuju pintu gerbang sekolah. Sesampainya
disana mereka hanya duduk di dekat pos penjaga sambil melihat orang-orang
berlalu lalang.
“ Eh, Liat deh itu
bukannya anak yang katanya membakar taman Zanteng itu ?” Bisik seorang anak
kepada teman sebelahnya
“ Iya benar tuh,
dasar gak tau malu!” Kata seorang anak di sebelahnya
“ KALIAN! Jangan
sembarangan bicara yah! Kalau kalian gak tau kebenarannya diam saja.” Kata
seorang cewek berambut pendek marah.
“ Maaf-maaf oi, ayo
kabur!” Mereka pun melarikan diri.
“ Eh? Dia kan? Huft…
Ternyata dia masih membelaku. Makasih ya.” Batin Lyran sambil menatap cewek
berambut pendek itu. Cewek itu pun kemudian pergi bersama dengan teman-temannya
“Eh ada ily. Sedang
apa kamu di sini? Tanya seorang cewek berambut panjang.
“Berhenti memanggil
ku ily Devira… itu seperti anak kecil, panggil aku Lyran.” jawab Lyran
“Iya deh yang udah
dewasa..” canda Devira.
“Aku bukan dewasa
aku juga bukan anak kecil. Aku hanya seorang remaja.” Jawab Lyran sedikit kesal
“Hmm.. emosian nih!
Aku kan cuman bercanda” Kata Devira ngambek.
“E..eh jangan ngambek
donk, aku kenalin temanku deh. Shin ini Devira. Devira ini Shinji.” Ucap Lyran
sambil memperkenalkan Shinji dengan Nurumi.
“Haduuh.. kau ini
ly. Aku mah udah kenal sama Devira, orang aku dulu teman sekelasnya di kelas 7.”
Balas Shinji
“benarkah? Jadi
begitu…”
“ya begitulah..”
“Shinji! Lyran ayo
berangkat! Aku dan yang lain sudah siap nih.” Teriak Jina tiba-tiba
“Lama sekali kau
ini.. yaudah ayo berangkat.” Balas Shinji sambil bangun dari tempat duduknya. “
Ayo Ly kau juga jangan malas.” Tambahnya. Lyran bangun dari tempat duduk nya.
“hmm.. Lyran aku
pergi dulu ya, selamat bersenang-senang.” Devira berlalu.
“ Oke hati-hati yo
kalau kesasar telefon 14045 aja! Eh salah itu mah mekdonal, maksudku telepon
nomor ku aja haha.” Teriak Lyran. “ Devira hanya tersenyum sambil melambaikan
tangan.
Mereka kemudian
pergi menuju Taman Zanteng dengan berjalan kaki.“Eh.. a..pa gak apa-apa kalau
kamu jalan kaki mi? Tanya Lyran malu-malu
“Gak apa-apa kok,
memangnya kenapa?aku udah biasa kok.” Nurumi balik bertanya.
“Bu..bukan apa-apa
aku hanya bertanya.” Jawab Lyran langsung berpaling muka.”Aih aku gak kuat
menatap matanya.” Batin Lyran.
“Cieee.. ada yang
ehm.. ehm..” canda yang lain.
“Iih.. apa sih. Dia
kan Cuma bertanya.” Wajah Nurumi sedikit memerah.
“Iya itu benar, aku
cuman bertanya.” Lyran menambahkan.
“Ooooooh begitu.”
Kata yang lain dengan gaya yang berlebihan.
Mereka kemudian
melanjutkan perjalanannya.
“Oke sekarang kita sudah sampai di Taman Zanteng, yang pernah terbakar akibat ulahmu Ly haha…aku bercanda kok” Canda Shinji sesampainya di depan gerbang masuk Taman Zanteng. Lyran hanya menghela nafas.
“Benarkah itu
Lyran?” Tanya Nurumi
“ Ah.. itu
sebenarnya bukan aku yang melakukannya tapi orang lain.” Jawab Lyran
“ Sudahlah jangan
dibahas ayo sekarang kita ke pohon Anggureapel.” Ajak Jina. Mereka kemudian
menuju pohon Anggureapel.
“ Anggureapel?
Pohon apa itu na?” tanya Caca
“ Menurut nama nya
pohon itu gabungan dari Anggur dan apel, jadi disebut Anggureapel.” Jawab Jina menjelaskan
sambil terus berjalan
“ Oh bulet haha”
canda yang lain. Tak lama kemudian mereka sampai di pohon yang berada di
tengah-tengah Taman Zanteng Anggureapel
“ Nah kita sudah
sampai inilah pohonnya!!” kata Jina
“ Wow!”Mereka
terkagum-kagum melihat pohon Anggureapel. Dibagian kiri banyak buah anggur dan
dibagian kanan banyak buah apel.
“ Aku sedikit tidak
percaya, tapi ternyata pohonnya besar juga, jadi bagaimana kita meneliti nya?”
Tanya Lyran
“ Gampang,Tentu
saja bertanya kepada pengurus Taman Zanteng ini.” Jawab Jina.
“ Yeah.. itu benar!
Ayo kita ke kantor pengurus!” Seru Shinji
“Tidak-tidak, yang
pergi kesana cukup anak perempuan saja. Kami akan menelitinya jadi anak
Laki-laki sebaiknya mencari makanan dan minuman untuk kami bertiga. Hehe” Saran
Jina
“Haah.. Baiklah
kita cari apa yang mereka minta Ly” Ujar Shinji sedikit kesal.Lyran tidak
mendengarkan omongan Shinji, ia malah menatap Nurumi yang sepertinya keberatan
membawa tas nya.
“A..pa ka..u
keberatan membawa tas mu Mi? tanya Lyran gugup.
“ Tidak kok,aku
kuat membawa tas ku. Buktinya aku bisa menggendongnya.” Jawab Nurumi
“ Ah sudahlah aku
tau kau pasti keberatan, Liat posisi tubuhmu tidak seimbang tidak apa-apa biar
aku saja yang membawanya” Ucap Lyran.
“Baiklah aku
menyerah, kau bisa tau kalau aku keberatan. Makasih ya..” Nurumi tersenyum.ia
berterima kasih dan memberikan tas nya. Lyran terkejut ketika melihat senyuman
Nurumi. “ Senyum itu.. senyum yang seperti dipaksakan, Tidak salah lagi. Itu
senyum yang berusaha menahan sakit hati yang belum menghilang. Aku bisa
merasakannya karna aku pun pernah seperti itu.” Batin Lyran
“ Tidak usah
sungkan. Itu sudah tugas Laki-laki hehe.” Lyran ikut tersenyum.
“Wah kayaknya ada
yang lagi pacaran nih. Cieee pulang yuk haha.” Canda caca “ Hahaha prikitiw.”
Tawa anak-anak yang lain.
“Iih.. sudah ah,
kita berangkat!” Kata Nurumi ngambek.
“Iya deh… yang lagi
ngambek” kata Jina. Mereka pun meninggalkan Lyran dan Shinji. Ketika yang lain
sudah jauh Shinji berkata kepada Lyran. “Kau suka sama dia Ly?” Tanya Shinji. “
Kalaupun aku menyukainya, aku harus berkaca kalau laki-laki sepertiku mungkin
tak akan mendapatkan perempuan selembut dan secantik dia.” Jawab Lyran
“Hahaha apa efek
patah hatimu masih kau rasakan?” Tanya Shinji.
“Sudahlah ayo kita
pergi. Nanti Jina bisa marah. Aku
tau dimana tempatnya” Jawab Lyran. Shinji mengangguk
Mereka segera
berlari menuju toko penjual pizza isi lontong yang berada di pinggir lapangan
sepak bola.
“Pak, saya pesan
pizza isi lontong yang untuk 5 orang.” Kata Lyran
“Baiklah, mau makan
disini apa di bungkus?” Tanya petugas kasir.
“Dibungkus saja
pak. Ini uangnya.”
“Baiklah 5 menit
lagi akan segera matang. Silahkan tunggu.” Petugas kasir berlalu. Shinji lalu
duduk di bangku tempat orang biasanya menunggu Pizza.
“ Ayo pergi lagi Ji!”
Seru Lyran
“ Kita tidak
istirahat dulu apa? Aku capek nih.” Jawab Shinji
“Ini kan demi Caca
juga ayo kau harus bersemangat!” Shinji langsung bangun dari tempat duduk nya.
“Ayo berangkat!” kata Shinji bersemangat.
“Huft.. baguslah,
ikut aku” ajak Lyran
Mereka kembali
berlari, Kali ini mereka pergi ke toko jus buah segar yang letaknya tidak jauh
dari toko pizza.
“Baiklah kali ini
kau yang memesan Ji, uang ku sudah habis.” Kata Lyran.
“Ya ya aku mengerti
santai aja.” Ucap Shinji santai. Shinji memesan, sementara Lyran menunggu di
luar. Tak lama kemudian Shinji keluar dari toko jus buah
“Nah ini jus nya.
Kau bawa dua,sisanya biar aku saja yang bawa.” Kata Shinji sambil memberikan
dua botol jus.
“Oke sekarang kita
kembali ke toko pizza!” Shinji bersiap berlari. “Tidak-tidak kali ini kita
tidak berlari kita gunakan pedpen kita, biar lebih cepat. Hehe” Saran Lyran.
“ Oh iya benar
juga, kenapa gak dari tadi saja. Oke kalau begitu Let’s go!” Kata Shinji
bersemangat
Lyran dan Shinji
pun mengeluarkan pedpen dari kantung mereka masing-masing dan merubahnya
menjadi glider. Pedpen Shinji adalah Jiro yang berelemen angin. Mereka pun
segera pergi menuju toko pizza.
“Ini pizza nya dek.
Dan ini bon pembayarannya.”
“Baiklah terima
kasih pak.”
Setelah itu mereka langsung
menuju Pohon Anggureapel. Disana teman-temannya sudah menunggu.
“Maaf kami
terlambat.” Kata Lyran “Ini pizza dan Jusnya.” Katanya sambil memberikan pizza
dan jusnya.
“Tidak apa-apa kami
juga baru selesai. Haha aku gak sangka kalian berdua membeli pizza dan jus ini,
bukankah ini agak mahal? Tanya Jina.
“Sudahlah tidak
apa-apa, makan saja pizza nya tapi jangan lupa berdoa dulu.” Jawab Lyran
“Eh Shinji makasih
ya, aku suka banget jus ini.” Kata Caca
“Yo masama.” Jawab
Shinji singkat.
“Sekali lagi
makasih ya.”
Shinji tersenyum.”
Asik dah Shinji..”Canda Lyran
“Haha bukan apa-apa
kok, eh Mi apa kamu gak berterima kasih ke Lyran? Sepertinya ia sangat
mengharapkan nya.?” Balas Shinji.
“Jangan bicara
begitu. Aku tidak masalah dia mau bilang atau gak.oh iya ini tasmu” Kata Lyran
sambil memberikan tasnya Nurumi
“Lyran. Terima
kasih” Nurumi mengucapkan dengan suara yang sangat lembut dan juga pelan.
“Eh?” Lyran
keheranan
“Aku bilang… terima
kasih.” Ucapnya sekali lagi.
“Bah…….. nge- fly
nih!!! Gawat!” batin Lyran
Mereka berlima
langsung terdiam sejenak. Lalu tertawa bersama-sama.
“ Haha Oh iya
ngomong-ngomong. Ini data nya tolong di ketik ya Shin.” Ucap Jina sambil
memberi kertas tentang data-data pohon Anggureapel.
“Oke itu sih
mudah.” Jawab Shinji “Sruut..sruut..sruut, wah udah habis nih, bagaimana kalau
kita pulang lagipula ini udah sore.” Ajak Shinji
“Ya benar juga. Ayo
kita pulang” kata Lyran.”Aku harap aku
bisa menghambiskan hariku bersamanya sekali lagi, untuk melihat senyumnya yang
manis itu.batinnya.Mereka segera berjalan menuju gerbang.
“Teknik
api,Tembakan api” ucap orang misterius.
Tembakan api
mengarah ke mereka dan nyaris mengenai Nurumi. tapi dengan sigap Lyran langsung
mengeluarkan teknik pelindung air.
“HAHAHA ternyata
kau cukup sigap Lyran Ahmad Sora.” Kata orang misterius itu dan ternyata itu
adalah Nazaix.
“Ly! Dia itu
siapa?“tanya Shinji
“Dia adalah Nazaix
orang yang membakar taman ini” jawab Lyran. “Apa mau mu kali ini?” tanya Lyran.
“Hahaha apa mau ku?
Aku ingin bertarung sekali lagi!” Jawab Nazaix
“ Sial,Shin.. Bawa
yang lain pergi dari sini!” Perintah Lyran.
“ Bagaimana dengan
mu Ly! Berbahaya kalau kau melawannya sendirian!” Kata Shinji.
“ Maaf teman-teman
ini masalahku. Aku tidak ingin kalian terlibat.” Jawab Lyran.
“ Tapi… Baiklah aku
mengerti Ly.” Shinji kemudian pergi bersama yang lainnya.
“Kalian pikir
kalian bisa lari dari ku hah?!” kata Nazaix. “Rasakan! Teknik api, teknik bola
api!” Nazaix mengeluarkan teknik bola api yang mengarah kepada Nurumi.
“ Gawat! Nurumi
menghindar!”
Nurumi tidak bisa
menghindar. Tapi Lyran dengan cepatnya langsung menahan serangan Nazaix dengan
tubuhnya. “Ugh.. apa yang terjadi padaku. Tadi aku cepat sekali.” Ucap Lyran
dalam hati.
“Lyran! Kamu gak
apa-apa?” Tanya Nurumi khawatir.
“Tidak apa-apa
cepat pergi dari sini.” Jawab Lyran tersenyum dengan Pose seperti Rock Lee.
“Sial! Awas kau
Nazaix! ca, bawa yang lain pergi dari sini. Aku akan membantu Lyran.” Ucap Shinji
marah. Caca mengangguk. Ia dan yang lain langsung berlari menuju gerbang
keluar.
“Shinji. Aku tidak
apa-apa cepat susul yang lain.” Kata Lyran
“Aku tidak akan
membiarkan temanku bertarung sendirian, giliranku! Jiro berubahlah menjadi
pedang! Hyaaaah!!” Shinji langsung menyerang Nazaix.
“Jangan sok kuat!
Teknik api. Lima bola api!” Nazaix mengeluarkan lima bola api secara bersamaan
ke arah Shinji.
“Shinji!
Menghindar!” teriak Lyran.
“Heh.. aku tidak
selemah itu. Teknik rahasia. Putaran angin.” Putaran angin Shinji memadamkan
api Nazaix.
“Apa!? Dia berhasil
memadamkan apiku?” Nazaix terkejut.
“Baiklah finishing
move. Tebasan angin!” Shinji menebas Nazaix dengan pedangnya. “Jleb” pedang
Shinji menancap di dada kanan Nazaix.
Nazaix langsung
terjatuh. “Sudah selesai.” Shinji menarik pedangnya kembali. “Kita pulang.
Lyran” kata Shinji sambil memasukkan pedpennya ke saku nya.
“Hebat! Ia berhasil
mengalahkan Nazaix.. tapi tunggu Awas Shinji dibelakangmu!” Kata Lyran
terkejut.
“Duuar” Shinji tak
bisa menghindar dan ia terpental jauh.
“ Aku harus
menangkapnya! Hup! Berhasil!” Lyran berhasil menagkap Shinji.
“Shinji!sadarlah!Shinjiiiiiiii!” Lyran berusaha menyadaarkan Shinji, tapi
Shinji masih belum sadar.
“Hahaha itulah
akibatnya kalau kau sok kuat! Yang pertama sudah K.O. berikutnya kau Lyran!
Teknik api Super flame ball!” Nazaix mengeluarkan teknik super flame ball nya
yang mengarah ke Lyran.
“ Faber, kumohon
bantu lah aku! Aku butuh kekuatanmu untuk menyelamatkan sahabatku!” Batin Lyran
Faber kemudian
menyala.Tapi tiba-tiba aura biru keluar dari tubuh Lyran. Luka di tubuhnya
perlahan memulih. Rambutnya yang berwarna hitam
berubah menjadi putih. Tangan kanan nya berubah menjadi es. Serangan
Nazaix langsung ditahan nya dengan tangan kanan nya. “Kau lah yang akan kalah
Nazaix!” Lyran sangat marah
“Apa yang terjadi
dengan tubuhnya?! Kenapa rambutnya berubah menjadi putih!? Dan kenapa tangan
kanan nya berubah menjadi es?!Lyran…. siapa sebenarnya kau ini!?” Ucap Nazaix
terkejut.
“Memanjang lah!
Faber!” Faber ternyata bukan pedpen biasa ia dapat berubah menjadi es.
“Apa-apaan itu!? Kenapa pedpennya bisa menjadi es!? Sial! Huna mode pedang!”
Perintah Nazaix
“Terlambat…”
“Trang” pedang
Nazaix terbelah dan pedang es Faber menancap di dada kanan Nazaix sekali lagi.
“Sudah berakhir..”
ucap Lyran. Perlahan rambutnya kembali menjadi hitam. Es di tangan kanan dan di
pedpen nya kembali menjadi normal. “ Apa yang sudah terjadi kepadaku? Knapa
tubuhku rasanya pulih kembali?” Lyran bertanya pada dirinya sendiri “hah? Knapa
Nazaix tiba- tiba seperti itu!” Ia masih belum mengerti apa yang sudah terjadi.
“Ugh..” darah
keluar dari mulut Nazaix. “Aku memang sepertinya sudah kalah… Karena itu aku
akan memberitahumu apa sebenarnya tujuanku.” Ucap Nazaix yang terluka parah.
“Tidak.. aku tidak
akan membiarkanmu mati. Aku akan segera membawa mu ke rumah sakit setelah ini.”
Balas Lyran
Lyran langsung
menggendong Shinji dan Nazaix ke rumah sakit.
“Sial.. bertahanlah
teman! Batin Lyran
“uhuk.. aku
sebenarnya diperintahkan oleh uhuk.. organisasi Nexes .” Ucap Nazaix dengan
batuk.
“Hentikan Nazaix!
jangan bicara lagi.” Kata Lyran
Nazaix pun terdiam, sedangkan Lyran terus berlari menuju rumah sakit.
Chapter 4 : Tawaran untuk bergabung.
Di rumah sakit
Lyran menunggu di ruang tunggu pasien.
Tak lama kemudian
Dokter Makaru menghampiri Lyran.
“Bagaimana kondisi
teman saya dok?” Tanya Lyran
“Shinji hanya
pingsan dan sebentar lagi akan siuman. Tetapi Nazaix terluka parah sehingga ia
harus dirawat di rumah sakit selama 2 hari.” Jawab Dokter Makaru
“Jadi begitu…”
“Nah Lyran saya
permisi dulu ya” Ucap Dokter Makaru, Dokter Makaru pun berlalu.
Lyran kemudian
mengirim sms keteman sekelasnya bahwa Shinji sedang dirawat dirumah sakit,
setelah itu ia pun kembali menunggu di ruang tunggu.
Tak lama berselang
datang seorang mengenakan jaket berwarna merah bertuliskan Future di punggungnya
yang pernah di temui Lyran kemudian menghampirinya.
“ Kau Lyran Ahmad
Sora kan?” Tanya orang misterius itu.
“ Ya, Ada apa?”
jawab Lyran
“ Dimana Nazaix?”
tanya nya lagi
“ Eh.. kau ini
sebenarnya siapa!?” Lyran balik bertanya
“ Aku tidak ada
kewajiban untuk menjawabmu.” Jawabnya. “ Cepat antarkan aku ke tempat dimana
Nazaix berada” tambahnya.
“ Baiklah, ikut
aku!” Perintah Lyran
Lyran pun segera
mengantarkan Orang misterius itu ke tempat dimana Nazaix berada.
“ Tok, tok, tok”
Suara ketukan pintu.
“ Masuk.” Jawab
Nazaix. Kemudian mereka memasuki ruangan kamar pasien Nazaix.
“ Oh ternyata kau,
senior Zira dan… Lyran kan?” kata Nazaix
“ Bodoh! Sudah
kubilang jangan membuat keributan lagi, akhirnya justru kau yang babak belur!”
Ucap Zira kesal.
“ Maaf senior, aku…
“ Ucapan Nazaix terputus
“ Aku mengerti
tujuan mu sebenarnya. Kau ingin mengajaknya bergabung kan? Tapi seharusnya kau
tidak perlu melakukan hal berlebihan seperti ini.” kata Zira
Lyran terkejut. Ia
masih belum mengerti apa maksud perkataan Zira
“ Maaf senior. Aku
hanya ingin mengetes dia saja.” Balas Nazaix
“ Tunggu apa
maksdunya ini. Apa yang kau maksud dengan mengajakku bergabung?” Tanya Lyran
Nazaix dan Zira
terdiam.
“ Tidak kusangka mengapa kita harus mengajak
nya bergabung. Bocah berisik seperti ini. Apa mungkin dia salah satu pemilik
pedpen terkuat di dunia ini?” Ucap Zira
“ Dilihat dari
wajahnya sih memang enggak.” Kata Nazaix
“ Apa kau bilang?!”
Lyran sedikit kesal
“ Baiklah. Mungkin
sudah saatnya kau harus mengetahui kebenaran Faber,pedpen milikmu….” Ucap Zira
“ Kami berdua
adalah salah satu dari anggota Nexes. Organisasi yang memiliki tujuan untuk
mengalahkan Nerazu demi menyelamatkan negara ini.” Tambah Nazaix
“ Untuk saat ini organisasi
kami sudah memiliki 3 anggota. Salah satunya Cero Chefer kakak kelasmu.” Kata
Zira melanjutkan
“ Cero Chefer? Jadi
rumor itu benar kalau iya pernah bertarung dengan salah satu Nerazu?” Tanya
Lyran
“ Ya. Dia juga sama
sepertimu yang termasuk dalam kategori pemilik pedpen terkuat, pedpennya Cero
bernama Diponegoro” Ujar Zira
“ Diponegoro? Kok
namanya kaya salah satu pejuang kemerdekaan RI? Aku baru tau namanya itu,
Hebat!” Ucap Lyran kagum.
“ Ini bukan saatnya
untuk kagum. Cepat katakan apa kau mau bergabung dengan kami?” Tanya Nazaix
“ Entahlah. Aku merasa
malas saja harus melakukan hal merepotkan begitu…” Jawab Lyran
“ Oh, pantas saja
kamu sering ditolak. Kamu sifatnya kaya begitu sih.” Tambah Nazaix
Lyran terkejut,
wajahnya memerah dan keheranan kenapa Nazaix bisa tau hal itu.
“ APAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!
Kalian tau darimana soal itu?” Tanya Lyran
“ Bodoh, jangan
meremehkan jaringan informasi kami.” Jawab Nazaix
“ Sial. Ternyata
mereka bisa tau hal pribadi ku gawat-gawat” Batin Lyran
“ Jadi bagaimana?
Apakah kau tertarik?” Tanya Nazaix
“ Oke-oke, kalau
begitu aku ikut bergabung Bagaimanapun juga aku harus mengalahkan Nerazu.” Kata
Lyran
“ Nah itu yang dari
tadi kami tunggu.” Ucap Nazaix
“ Tunggu. Apa
maksudmu dengan kebenaran tentang faber?” Tanya Lyran
“ Alred Jokoidi
sang pencipta pedpen pada dasarnya membuat pedpen untuk kepentingan perang 10
tahun yang lalu. Tapi setelah perang berakhir dan dulia mulai kembali damai.
Atas keputusunnya Pabrik pembuatan pedpen milik negara yang ia pimpin mulai
berhenti memproduksi pedpen dan sisa-sisa pedpen hasil produksinya atas
perintah negara dibagikan secara gratis kepada siapapun yang ingin memiliki
pedpen demi kepentingan melindungi diri. Sebelum menutup pabrik pembuatan
pedpen ia menciptakan pedpen khusus yang jauh lebih kuat dari pedpen biasa TNGP
atau The Next Generation Pedpen. Ia membuat itu karena khawatir jika ada orang
yang menggunakan pedpen di jalan yang salah dan berniat memberikannya kepada
pemerintah tapi Ternyata kekhawatirannya benar. Pada malamnya sekelompok orang
yang menyebut mereka sebagai organisasi NERAZU mengambil TNGP. Untungnya TNGP yang kekuatannya begitu
kuat kemudian dipecah menjadi 10. Tapi NERAZU berhasil mengambil 5 dari 10 TNGP
karena saat itu Alred menyembunyikan 5 TNGP yang tersisa . Akhirnya Alred Jokoidi
memutuskan untuk menyerahkan 5 TNGP yang tersisa kepada sahabat nya untuk
melawan organisasi NERAZU sebelum menghilang dan diberi nama masing-masing.
Salah satunya pedpen milikmu yang bernama faber. Jelas Zira
“ Tidak kusangka
ternyata faberku merupakan salah satu dari TNGP. tapi Jadi semua ini akibat
ulah NERAZU. Sebenarnya apa sih tujuan mereka?” Tanya Lyran
“ Tujuan mereka
sebenarnya adalah menguasai negara ini. tapi Awalnya mereka tidak mengetahui
kalau masih ada 5 TNGP yang tersisa. Karna itu sekarang mereka harus
mengumpulkan 5 TNGP yang tersisa. Itu artinya kita harus mengalahkan Nerazu
untuk menyelamatkan Negara ini.” Jawab Zira
“ Berarti kita
harus mencari 1 anggota lagi. Benarkan?” tanya Lyran
“ Yah tepat sekali”
Jawab Nazaix
“ Oh iya kalau..
Faberku ini bukanlah pedpen biasa? Mungkin itulah alasannya mengapa tadi aku
bisa merubah faber menjadi es kah?” Tanya Lyran
“ Jadi kau sudah
membangkitkan kekuatan pedpen milikmu yah? Hebat juga. Itu benar kalau kau bisa
merubah faber menjadi es dan effeknya tubuhmu akan sedikit berubah menjadi es.”
Jawab Zira “ Sebenarnya aku juga sudah bisa membangkitkan kekuatan pedpen milik
ku, begitupun dengan Cero tapi bedanya aku dan Cero sudah bisa mengendalikan
kekuatan pedpen masing-masing sedangkan kau belum. Jawab Zira
“ Haha jadi
begitu…” ucap Lyran malu
“ Itu artinya mulai
sekarang kau harus memanggilnya senior…” Kata Nazaix
“ Ada yang mau
ditanyakan lagi?” Tanya Zira
“ Eh.. satu hal
lagi. Nazaix itu juga salah satu pemilik pedpen terkuat kan? Apa dia belum bisa
merubah pedpennya?” Balas Lyran
“ Ya dia memang
salah satu pemilik pedpen terkuat tapi belum bisa melakukan ‘Transform’ yaitu
sama seperti yang kujelaskan tadi.” Jawab Zira
“ Jadi begitu..”
Ucap Lyran
Akhirnya Lyran
memutuskan untuk bergabung dengan organisasi Nexes.
“ Dengan ini kau
sudah resmi menjadi anggota organisasi Nexes. Sekarang aku harus pergi melapor
kepada ketua dan jangan lupa besok akan ada pertemuan sehabis pulang sekolah,
kau tunggu saja di pintu gerbang keluar sekolah. Nanti aku akan datang.” Kata
Zira sambil melangkah keluar ruang pasien.
“ huft.. kalau
begitu apa boleh buat aku harus melakukan yang terbaik.” Ucap Lyran sambil
menghela nafas
“ Yah lebih baik
kau keluar dari ruanganku, aku mau istirahat.” Kata Nazaix. “ Oh iya kau boleh
simpan nomor hp ku. Hanya untuk berjaga.” Tambahnya
“ Baiklah kalau
begitu terima kasih.” Lyran berterima kasih, ia pun segera menulis nomor hp
Nazaix.
“ Kalau sudah selesai kau boleh keluar dan jangan beri tahu apa-apa tentang ini.” Nazaix kemudian tertidur, sementara Lyran meninggalkan kamar pasien Nazaix dan pergi menunggu di ruang tunggu pasien.
15 menit kemudian
teman-teman mereka datang menjenguk Shinjiro. Ada Zerick, Xihmas, Nurumi, Jina,
dan Caca
“ Aku harus
bersikap seperti biasa.” Batin Lyran
“ Ly, bagaimana
keadaan Shinji?” Tanya Zerick
“ Yah dia sedang
pingsan, tapi mungkin sekarang sudah sadar.” Jawab Lyran
“ Kalau begitu ayo
ke sana.” Ajak Xihmas
Mereka melangkah
menuju kamar pasien Shinjiro
“ tok, tok, tok!”
suara Ketukan pintu
“ Kok tidak ada
jawaban?” tanya Jina
“ Sudahlah masuk
saja, gak perlu ketok-ketok pintu dulu.” Jawab Lyran
Akhirnya mereka
memutuskan untuk masuk ke ruangan pasien Shinjiro tanpa menunggu jawaban.
“ Yah ternyata
masih belum sadar…” Kata Caca kecewa
“ Masa iya sih?
Tapi kata dokter sebentar lagi dia sadar. Padahal sudah lebih dari 15 menit.”
Ucap Lyran tak percaya
“ Lagi mimpi kali
dia Ly? Tanya Xihmas
“ Yah bisa jadi
sih…” Jawab Lyran datar
“ Terus gimana
donk?” tanya Nurumi,” apa perlu kita panggil dokter?” tambahnya
Lyran berpikir
sejenak, dan ia akhirnya menemukan suatu ide
“ hmm… kurasa tidak
perlu mi, aku tau cara membangunkannya.” Jawab Lyran
Lyran akhirnya
mendekati tempat tidur Shinjiro, ia kemudian membisikkan sesuatu di telinga
kanan nya.
“ Ji, ada Caca
ngejenguk tuh!” Bisik Lyran
“ MANA?!” Ucap
shinji yang tiba-tiba terbangun dari pingsan nya
Teman-teman yang
lain terkejut melihat Shinji tiba-tiba terbangun.
“ WAH kau hebat Ly
bisa membangunkan orang secepat itu!” Kata Zerick kagum
“ Hahaha sudah
biasa kok. Tak perlu kaget begitu.” Jawab Lyran
“ ZZZZZZ Awas kau
ya Lyran!” Kata Shinjiro sedikit kesal
“ Hahaha Shinjiro
lucu juga ya?” Kata Caca
“ Namanya juga
Shinjiro hehe” Balas Zerick
“ Tapi gak apa-apa
deh yang penting, dia tersenyum.” Batin Shinjiro
Mereka pun
berbincang-bincang membahas guru di sekolah, hal menyenangkan, sampai yang
menyedihkan. Hingga tak terasa Hari sudah menjelang sore.
“ Shinji kami semua
pamit pulang ya, cepat sembuh!” Kata teman-teman Shinjiro
“ Baiklah terima
kasih sudah berkunjung! Besok pasti aku sudah sembuh haha.” Ucap shinji pede
Mereka berlima
meninggalkan rumah sakit. Dan berjalan hingga sampai di perempatan jalan.
“ Sampai jumpa besok yah!” kata Nurumi
“ Iya sampai jumpa
besok!” Jawab yang lain, sambil melangkah ke arah yang berbeda
Mereka berlima
pulang ke rumah masing-masing. Zerick dan Xihmas pulang ke komplek Youte,
sedangkan Caca dan Jina ke komplek Happy,
“ Ly kamu pulang ke
mana?” Tanya Nurumi ketika yang lain sudah jauh
“ Kehatimu hehehe.”
Jawab Lyran bercanda
“ Aku serius…” Kata
Nurumi malu-malu
“ Iya-iya maaf, aku
pulang ke komplek Anniv V.” Jawab Lyran lagi, “memangnya rumahmu dimana?” Tanya
Lyran
“ Kalau aku di
komplek Anniv IV.” Jawab Nurumi
“ Oh begitu, kalau
begitu ayo pulang bareng!” ajak Lyran
“ ya!” Jawab Nurumi
singkat
Akhirnya mereka
memutuskan untuk pulang bersama, diperjalanan mereka berbincang-bincang
“ Jadi ternyata
kamu itu suka makan pecel lele? Hahaha aku gak nyangka.” Kata Nurumi sambil
tertawa
“ Haha..Ya
begitulah.” Balas Lyran
Tak lama kemudian
mereka sampai pertigaan jalan. Ke kiri komplek Anniv V sedangkan lurus komplek
Anniv III dan ke kanan komplek Anniv IV.
“ Lyran. Sampai
jumpa besok!” Kata Nurumi sambil melangkahkan kakinya ke arah kanan
“ Tu.. tunggu
Nurumi!” Lyran menghentikan Nurumi
“ Eh, iya kenapa?”
Tanya Nurumi
“ Nurumi, boleh kah
aku bertanya sesuatu?” Tanya Lyran sambil terus berjalan
“ Boleh kok, tanya
apa?” Kata Nurumi
“ Aku minta maaf
sebelumnya, mungkin aku terlalu lancang. Yang aku ingin tanyakan..Apakah bekas
luka di hatimu.. masih belum hilang?” Tanya Lyran dengan nada rendah
Nurumi terdiam,
senyum di wajahnya perlahan memudar.
“ Maaf.. aku tidak
bermaksud seperti itu, kalau memang tidak mau menjawab juga tidak apa-apa..”
Ucap Lyran
Tiba-tiba Nurumi
berhenti melangkah. Lyran menatap nya dengan wajah simpati.
“ Sebenarnya… kau
tau darima hal itu Ly?” Tanya Nurumi dengan wajah sedih
“ Aku bisa
mengetahui nya ketika pertama kali aku melihat senyum mu. Aku bisa
mengetahuinya karna… Aku juga pernah merasakan seperti itu.” Jawab Lyran
Mendengar jawaban
Lyran Nurumi terkejut ia tidak menyangka bahwa dia bisa mengatahui hal itu
hanya dengan melihat senyuman
“ Aku tidak
menyangka kau bisa mengetahui hal itu Ly. Mungkin bekas luka ini memang takkan
pernah hilang.” Kata Nurumi
“ Aku bisa memahami
perasaan mu saat ini. Memang sulit menghilangkan bekas luka itu. Mungkin kalau
luka luar bisa disembuhkan dengan obat. Tapi luka di hati beda, obatnya hanya
satu.” Jelas Lyran
“ Tidak Ly, sampai
kapan pun luka ini takkan akan hilang… sampai kapanpun.” Ucap Nurumi
“ Tidak kau salah.
Obatnya hanya.. rasa CINTA…” Jawab Lyran singkat. “ Dengan menemukan cinta yang
baru. Perlahan luka itu akan menghilang dimakan waktu karena kita akan terus
tersenyum dengan cinta yang lain.” Tambahnya
Air mata mulai
mengalir di wajah manis Nurumi.
“ Lyran… aku.. aku
tidak tau harus melakukan apa. Aku benar-benar tidak tau apa yang harus
kulakukan.” Kata Nurumi sambil menangis.
Lyran mengeluarkan
tisu yang ada di kantung jaketnya.
“ Seperti yang
kukatakan tadi… Temukanlah cinta yang baru” Ucap Lyran sambil memberikan tisu
nya kepada Nurumi.
“ Jangan nangis
lagi ya. Aku yakin kau pasti akan menemukannya” Kata Lyran dengan tersenyum.
Nurumi mengelap air
mata nya dan perlahan senyumnya mulai kembali
“ Terima kasih…
Lyran” Ucap Nurumi sambil tersenyum kembali
“ Ya. Sama-sama”
Balas Lyran. “ Seandainya saja kau tau bekas luka di hatiku bisa menghilang,
karena aku tlah mengenalmu” Batin nya
Tanpa mereka sadari
lampu penerang jalan telah menyala. Tanda waktu sudah memasuki malam
“ Gawat! Sudah
malam. Kita harus cepat mi.” Kata Lyran terkejut
“ Eh.. iya aku
tidak menyadarinya ya. Karena tadi ngobrol. Baiklah ayo cepat.”
Mereka kemudian berlari menuju rumah masing-masing
Chapter 5: mode
‘Transform’
Seperti biasa.
Lyran pergi berangkat ke sekolah dengan angkutan yang gratis apalagi kalau
bukan bis sekolah. Ia duduk disamping Shinjiro..
“Jadi bagaimana?
Apa kau sudah agak baikkan?” Tanya Lyran
“ Tentu saja, kemarin
aku cuman kurang hati-hati” Jawab Shinjiro
“ Jadi begitu..”
“ Oh iya Ly
bagaimana dengan keadaan Nazaix?” Tanya Shinjiro
“ Dia terluka
parah. Sehingga harus beristirahat selama dua hari” Jawab Lyran
“ Trus, apa kamu
sudah tau apa alasannya dia menyerangmu?” Tanya Shinjiro lagi
“ Yah sebenarnya…
Aku belum bayar hutangku ke dia waktu jajan pecel lele. Hehe” Jawab Lyran
tertawa
“ Hah? Jadi cuman
gara-gara hutang?.” Tanya Shinjiro heran
“ Hahaha yah
begitulah..” jawab Lyran “ Maaf Shinji, aku tidak bisa memberitahumu yang
sebenarnya.” Batin Lyran
“ Dasar kau ini!
Lain kali bayar hutang donk. Kemarin kan bahaya kalau sampai yang lain
terluka.” Ceramah Shinji
“ Iya-iya maaf,
pengennya sih bayar hutang tapi..” Ucap Lyran malu
“ Jangan bilang
kamu gak punya duit…” Balas Shinji kesal
“ Eh? Punya
lah.Iya-iya nanti aku bayar…” Kata Lyran
“TRIIIIT” bunyi rem
bis sekolah
Murid-murid yang
lain kembali ada yang terjatuh (nyungsep), karena effect rem mendadak
“ Kebiasaan!!!”
Kata Lyran kesal.
Tapi murid-murid
tidak ada yang marah sampai bertengkar dengan supirnya, karena mereka sudah
terbiasa, dan segera menuju ruang kelas.
“ Baiklah anak-anak! Keluarkan buku kalian halaman 67! Saya akan menjelaskan. Jadi jangan ada yang berbicara.”
Akhirnya bel tanda
pulang sekolah berbunyi. Master Smadav meninggalkan kelas. Murid-murid pun
berhamburan keluar ruangan. Lyran segera menuju pintu gerbang sekolah
“ Mana senior Zira
yah? Kok lama sekali?” Ucap Lyran
Tak lama berselang
datang pemuda tampan berambut panjang mengenakan jaket merah bertuliskan FUTURE
dibalik punggungnya. Siapa lagi kalau bukan senior Zira
“ Maaf aku
terlambat. Sekarang ayo ikut aku bertemu seseorang.” Ajak Zira
“ Seseorang?
Siapa?” Tanya Lyran
“ Sudah ikut saja.
Nanti kau pasti tau.” Jawab Zira
Akhirnya Lyran
memutuskan untuk mengikuti Zira.
“ Eh senior, ini
kan ruang kepala sekolah?” Tanya Lyran
“ Memang benar. Ayo
masuk.” Jawab Zira
“ Tunggu. Memangnya
kita mau ngapain ke ruang kepala sekolah?” Tanya Lyran lagi
“ Master Avira..
Dia adalah Ketua Nexes” Jawab Zira
“ Apa? Senior gak
bercanda kan? Jadi yang dimaksud dengan sahabatnya Alred Jokoidi itu Master
Avira?” Tanya Lyran lagi
“ Sudah jangan
banyak tanya cepat masuk saja.” Jawab Zira
Mereka pun memasuki
ruang kepala sekolah, di dalam sudah menunggu Master Avira dan Cero Chefer.
“
Assalammualaikum.” Ucap Zira
“ Waalaikumsalam.”
Jawab Master Avira dan Cero
“ Master! Saya
membawa pemilik TNGP seperti yang anda minta.” Kata Zira melapor
“ Bagus..sekarang
ayo kita mulai pertemuan ini.” Perintah master Avira. “ Tapi sebelum itu kau
harus memperkenalkan dirimu dulu Lyran” Tambahnya
“ Baik! Namaku
Lyran Ahmad Sora kelas 8-6 pemilik TNGP Faber. Mohon kerjasamanya” Ucap Lyran
memperkenalkan diri
“ Jadi namamu Lyran
Ahmad Sora? Perkenalkan namaku Cero Chefer kelas 9-2 pemilik TNGP Diponegoro.”
Balas Cero Chefer
“ Saya sudah
mengenal anda kak! Pengendali pedpen terkuat di sekolah ini.” Kata Lyran
“ Oke perkenalannya
cukup sampai disini. Ayo kita mulai pertemuannya.” Perintah Master Avira. “ Baiklah
Zira bagaimana dengan hasil ajakan mu bergabung?” Tanya Master Avira
“ Maaf Master
sepertinya ia masih menolak bergabung.” Jawab Zira
“ Jadi begitu..
kalau begitu coba lagi sampai dia mau membantu!” Perintah Master Avira. “ Lalu
bagaimana denganmu Cero? Bagaimana hasil penyelidikan mu tentang organisasi
Nerazu?” Tanya Master Avira lagi
“ Baik! Saya sudah
mendapatkan data tentang organisasi Nexes. Organisasi yang diketuai oleh
Mukondare, dan memiliki 4 anggota yaitu Feru, Gijo, Lazor dan Vero, salah seorang
yang pernah kulawan.
“ Baik. Terima
kasih atas laporannya. Lalu untukmu Lyran. Apa kau masih belum bisa
mengendalikan mode ‘Transform’ mu?” Tanya Master Avira
“ Maaf. Saya belum
bisa master.” Jawab Lyran
“ Saya mengerti.
Kalau begitu mulai sekarang kau akan dilatih oleh Cero Chefer mengendalikan
mode transform. Apa kau sudah siap?”
“ Kalau memang
begitu keadaan nya kapanpun aku siap!”
“ Sudah diputuskan!
Zira Kau latih Nazaix mengendalikan mode ‘Transform’ sedangkan kau Cero. Mulai
sekarang kau harus melatih Lyran mengendalikan mode ‘Transform’ biar aku
sendiri yang meminta orang itu bergabung!” Perintah Master Avira
“ Baik master!”
Ucap yang lain
“ Baiklah kalau
begitu bubar.”
Mereka bertiga
meninggalkan ruang kepala sekolah NG. Cero mengajak Lyran berlatih di tempat ia
biasa berlatih yaitu di pinggiran kota Raisemeup tepatnya dekat hutan Aquaderu
sedangkan Zira pergi melatih Nazaix
“ Oke Lyran! Kita
sudah sampai, disini kita akan melatih mode ‘transform’ mu. sekarang aku akan
menjelaskan apa itu mode ‘transform’.” Kata Cero
“ Baik!” jawab
Lyran
“ Mode ‘Transform’
hanya bisa dilakukan oleh pemilik TNGP. mode ‘Transform’ sendiri adalah merubah
kekuatan dirimu menjadi kekuatan alami pedpenmu sehingga kekuatanmu akan
bertambah 5x lipat dari kekuatan dirimu. Tapi untuk merubah kekuatan dirimu
menjadi kekuatan alami pedpenmu bukanlah hal yang mudah. Kau harus mencoba
bekerja sama dengan pedpenmu dengan kekuatan batin atau berteriak dengan penuh
konsentrasi lalu kendalikan emosimu untuk mengendalikan kekuatan ‘transform’
mu. Ingat kau harus mengajaknya bekerja sama, bukan memaksanya. Jangan sampai
kehilangan konsentrasi atau kau yang akan dikendalikannya” Jelas Cero “ Apa kau
sudah paham?” Tanya Cero
“ Aku mengerti
senior” Jawab Lyran
“ Jadi untuk mempersingkat
penjelasan mode ‘transform’ sama saja dengan membuat dirimu 5x lipat lebih kuat
dari dirimu yang sebelumnya.” Jelas Cero lagi. “ Oke kalau begitu kita mulai
latihannya.”
Cero chefer
mengeluarkan pedpennya yang berelement listrik.
“ Perhatikan
baik-baik” kata Cero
Cero menarik nafas
dalam-dalam lalu dengan perlahan menghembuskannya sambil terus berkonsentrasi.
“ Ayo Diponegoro!
Mode ‘transform’!” Teriak Cero
Aura kuning keluar
disekotar tubuh Cero. Rambutnya berubah menjadi Emas dan pedpennya berubah
menjadi pedang listrik.
“ WOW!” Kata Lyran
kagum. “ Senior Cero benar-benar hebat
“ Sekarang! Teknik
rahasia PHANTOM THUNDER!”
Sebuah makhluk
berbentuk seperti siluman keluar dari pedpen Cero dan menyerang dengan kekuatan
listrik dan menghancurkan pohon besar di depannya.
“ Hebat! Dengan
sekejap Senior Cero bisa menghancurkan pohon besar didepannya! Aku tidak boleh
kalah!” Kata Lyran
“ Diponegoro!
Cancel!” Teriak Cero
Perlahan-lahan
tubuh Cero Chefer kembali normal.
“ Kau sudah liat
kan? Kau harus mengendalikan emosimu.” Kata Cero
“ Baik, akan
kucoba.” Ucap Lyran
Lyran mengeluarkan
Faber pedpen miliknya.
Lyran menarik nafas
dalam-dalam lalu menghembusakannya secara perlahan sambil terus berkonsentrasi
“ Ayo Faber! Mode ‘
Transform’!” Teriak Lyran
Aura biru keluar
dari tubuh Lyran. Rambutnya berubah menjadi putih tangan kananya berubah
menjadi es dan pedpennya berubah menjadi pedang es.
“ WOW! INIKAH MODE
‘TRANSFORMKU’ HEBAAAAAAAAAAT!” Teriak Lyran kegirangan
Karena kegirangan
ia kehilangan konsentrasinya
“loh? Sial tubuhku
bergerak sendiri” kata Lyran
Tangannya bergerak
sendiri mengeluarkan tembakan es.
“ Lyran! Bukan
saatnya kegirangan! Kau harus konsentrasi!” Kata Cero
“ Baiklah
konsentrasi! Konsentrasi!” batin Lyran
Perlahan ia bisa
kembali mengerakan tubuhnya
“ Baiklqh
sepertinya aku sudah bisa mengendalikannya. Tapi masih terasa berat!” Kata
Lyran
“ Kau cukup hebat
Lyran! Ingat! Ajak dan kendalikan!” Teriak Cero memperingati
Lyran terus
berusaha menggerakan tubuhnya
“ Faber. Aku mohon
bantulah aku! Dengan bersama kita akan jauh lebih kuat… kumohon.” Batin Lyran
Faber menyalah
seolah mengatakan ‘ayo bekerja sama’. Lyran terus berusaha mengendalikan
tubuhnya dan ia pun berhasil mengendalikan mode ‘transform’
“ Sekarang sudah
lebih ringan! Baiklah ayo kita coba.. Faber! Teknik Rahasia Domestos Ice!
Sebuah Bola es
besar dengan kecepatan penuh keluar dan merobohkan Pohon besar yang ada di
depan Lyran
“ Kau berhasil
Lyran! Tidak kusangka kau bisa menguasainya secepat ini.”
“ Terima kasih
senior. Baiklah Faber! Cancel.” Ucap Lyran
Tubuh Lyran
berangsur normal kembali
“ Dengan ini kau
bisa menjadi lebih kuat. Terus tingkatkan!” perintah Cero
“ Siap!”
Cero kemudian
mengirim sms ke Zira bahwa Lyran sudah berhasil menguasai mode ‘Transform’. Tak
lama setelah itu ternyata Nazaix juga sudah berhasil menguasai mode ‘Transform’
“ Jadi begitu…”
kata Cero
“ Ada apa senior?”
Tanya Lyran
“ Zira bilang
Nazaix juga sudah berhasil mengendalikan mode ‘Transform’.” Jawab Cero. “Tidak
kusangka kalian berdua bisa cepat menguasai ini.” Tambah Cero
“ Aku berhasil
karna kau telah melatihku senior.” Balas Lyran
“ Baiklah kalau begitu. Dengan ini kita sudah siap
untuk menyerang
Nerazu. Ayo pulang!”
Chapter 6:
Penyerangan ke markas Nerazu
Lyran dan Nazaix
telah berhasil menguasai mode ‘Transform’ Zira dan Cero pun telah bersiap untuk
menyerang markas Nerazu. Karna itu mereka kembali membahas ini di kantor kepala
sekolah NG sepulang sekolah
“ Master! Kami
berdua telah menguasai mode ‘transform’.” Kata Lyran
“ Bagus! Berterima
kasihlah kepada senior kalian.” Ujar Master Avira
“ Siap!” Balas
Lyran dan Nazaix berbarengan
“ Lalu master,
bagaimana dengannya apakah dia ikut bergabung?” Tanya Zira
“ Tidak! Dia masih
menolak.” Jawab Master Avira kesal
“ Maaf memotong
master! Tapi siapa sebenarnya orang yang anda maksud?” Tanya Lyran
“ Dia adalah murid
Sekolah Pengendali Pedpen Xadix. Pengendali TNGP berelement tanah. Namanya
Kiranima Kalimasada. Dia menolak bergabung karna merasa tak bisa apa-apa untuk
membantu kita.
“ Tapi kalau jumlah
kita kurang satu…” Kata Lyran
“ Jangan khawatir.
Dia pasti akan bergabung. Aku yakin itu.” Ujar Master Avira
“ Lalu bagaimana
dengan rencana kita untuk menyerang markas Nerazu?” Tanya Zira lagi
“ Kita tidak punya
waktu. Kita tidak bisa membiarkan mereka. Apapun yang terjadi kita akan
menyerang markas Nerazu!.” Jawab Master Avira bersemagat
“ Lalu bagaimana
dengan strateginya?” Tanya Cero
“ Melihat musuh
yang memiliki 5 TNGP. Kita hanya bisa bertarung satu lawan satu. Lalu menyerang
pemimpinnya setelah mengalahkan keempat pengendali TNGP
“Baiklah teman-teman ayo kita lakukan!.” Kata Lyran bersemangat.
Organisasi Nexes
kemudian bergerak menuju markas Nerazu yang berada di Sebelah barat kota
Raisemeup. Mereke menyebut markas mereka “ Place of beginning” bangunannya
sangat besar dan juga banyak sekali penjaga di area pintu masuk.
“ Kita sudah
sampai!” Kata Nazaix. “Lalu bagaimana Master! Apa kita akan langsung menyerang?
Banyak sekali penjaganya” Tanya Nazaix
“ Benar! Aku akan
maju duluan dan mengalihkan perhatian mereka sehingga kalian bisa terus maju!”
Ujar Master Avira
“ Baik!”
Master Avira
kemudian maju kedepan sambil menggenggam pedpen miliknya
“ Hei lihat! Ada
penyusup!” Kata Salah seorang penjaga. “ Segera laporkan kepada ketua!”
“ Tidak kusangka
aku juga harus bertarung. Sudah lama sekali ya Sekai.” Kata Master Avira
“ Serang dia!” Seru
penjaga
Beratus penjaga
menyerang Master Avira.
“ Majulah! Teknik
rahasia Kabut khayalan!”
Master Avira
mengeluarkan teknik pengalih perhatian miliknya
“ Kalian semua
cepat maju!” Perintah Master Avira
Keempat yang
lainnya berlari dengan cepat dan memasuki markas rahasia Nerazu. Sementara
Master Avira bertarung melawan penjaga
“ Jadi ini markas
Nerazu. Ternyata Luas juga” Kata Nazaix
“ Bukan waktunya
untuk kagum Nazaix ayo bergegas!” Balas Lyran
“ Hahaha kalian
berani juga masuk ke markas kami Nerazu.” Kata seseorang dari kejauhan
“ Kau!.... Vero
Alfaro” Kata Cero
“ Hahaha kita
bertemu lagi Cero….” Kata Vero
“ Senior Cero siapa
dia?” Tanya Lyran
“ Dia adalah Vero Deifer
orang yang dulu pernah bertarung denganku.”
“ Bagaimana? Kalau
kita bertarung sekali lagi? Cero Chefer? Pertarungan kita waktu itu sempat
terhenti kan?” Ajak Vero
“ Kalian pergilah
duluan.” Perintah Cero
“ Kita akan
menghadapinya sama-sama senior.” Balas Lyran
“ Tidak biar aku
yang menghadapinya. Kali ini aku akan mengalahkannya.” Ujar Cero “ Zira bawa
yang lain maju bersamamu aku akan menghadapinya disini!”
“ Baik. Aku
mengerti, Lyran, Nazaix ikut aku kita akan berlari maju!” Perintah Zira
“ Hah? Kalian pikir
bisa lari dariku? Dasar bodoh! Teknik Api tembakan api!” Vero mengeluarkan
tembakan api nya
“ Teknik listrik.
Panah listrik.” Cero membalasnya
“ Sekarang!” Kata
Zira.
Zira dan yang lain
terus melangkah maju. Sementara Cero melanjutkan pertarungannya dengan Vero
“ Heh! Jangan sok
pahlawan sampah!” Ejek Vero
“ Aku tidak peduli
walau dianggap sampah! Karna aku akan melindungi teman-temanku!.” Kata Cero
“ Banyak bicara
kau!”
Vero menyerang
secara tiba-tiba ke arah wajah Cero tapi berhasil ditangkis
“ Kau cepat juga
yang berikutnya tak akan gagal!”
Vero menyerang
secara terus menerus meskipun serangannya mampu ditangkis oleh Cero
“ Giliranku!” Cero
mulai serius. “ Electric Slice”
Tebasan Listrik
mengarah ke arah tubuh Vero. Tapi berhasil ditangkis oleh Vero dan balik
menyerang Cero
“ Rasakan! Blazing
slice!” Vero mengeluarkan teknik tebasan api.
Cero tak bisa
menghindar karna gerakan Vero yang lebih cepat darinya dan terpental
“ Kau sadar Cero?
Kau lebih lemah dariku…” Kata Vero sambil berjalan menghampiri Cero yang
membentur dinding
“ Kau lengah
bodoh.” Cero meninju perut Vero dengan kekuatan penuh yang sedang lengah
sehingga membuat Vero terpental.
“ Pertarungan baru
dimulai.” Ucap Cero
Sementara itu Zira
dan yang lain terus melangkah maju hingga sampai ketika ada dua orang yang
menghalangi jalan mereka
“ Penyusup dilarang
masuk” Kata salah seorang anggota Nexes
“ Tak perlu terlalu
formal Lazor.” kata sampinggnya
“ Aku tau- aku tau
Gijo.” Balas Lazor. “ Bagaimana kalau kita langsung membunuhnya saja dan
mengambil pedpen mereka?” Tanya Lazor
“ Kalau gitu ayo
kita mulai.” jawab Gijo
“ Dilihat dari
bentuk dan warna pedpen mereka. Orang yang gemuk bernama Gijo itu memiliki
element Tanah dan Orang yang kurus itu dia memiliki element Air. Kalau begitu
biar aku dan Nazaix yang menghadapinya kau terus maju saja!” Perintah Zira
“ Kurang ajar
sekali mereka mengejek kita berdua padahal kita berdua lebih tua.” Kata Gijo
“ Sudah gak usah
dibahas lebih baik ayo bertarung.” Balas Nazaix
Lyran kemudian
berlari dengan sekuat tenaga dan meninggalkan teman-temannya.
“ Sial yang satu
lagi kabur karena kita keasikan ngobrol!” Ucap Gijo kesal
“ Biarkan saja dia
pasti mati di tangan Feru. Lebih baik konsentrasi ke pertarungan kita.” Kata
Lazor
Mereka kemudian
saling menyerang dan terjadi pertarungan yang begitu sengit.
Chapter 7: Arti
nama NG
Cero dan Vero baru
memulai pertarungan yang sesungguhnya walaupun mereka berdua sama-sama terluka
“ Aku tidak akan
kalah! Karena aku adalah murid sekolah NG.” Ujar Cero percaya diri
“ Sombong sekali…
akan kutunjukkan kepadamu sebuah ketakutan!”
Aura merah keluar
dari tubuh Vero
“ Hernan! Mode ‘
Transform’!”
Vero mengeluarkan
mode transform nya sehingga merubah dirinya menjadi lebih kuat dari sebelumnya
dan juga penampilannya
“ Gawat! Tidak ada
pilihan lain. Kita mulai! Diponegoro mode ‘Transform’”
Cero juga
mengularkan mode ‘Transform’ miliknya sehingga membuatnya lebih kuat dari
sebelumnya
“ Super Fire ball!”
Vero mengeluarkan
super fire ball miliknya
“ Aku tidak akan
kalah. Super Thunder slice”
Cero tidak mau
kalah dengan menggunakan Super Thunder Slice ia menebas bola api super yang
mengarah ke arahnya
“ Kena kau!” Kata
Vero “ Blazing slice”
Ternyata tembakan
pertama nya hanya sebagai pengalih perhatian agar Cero tak dapat menghindari
serangan Vero yang berikutnya
“Thunder shield!”
Ucap Cero, Tapi dengan sigap Cero berhasil melindungi dirinya dengan perisai
“ Sial ternyata dia
memiliki dua element yang hampir sejenis! Tapi semua sudah berakhir” Kata Vero
Pedang vero tak
bisa menembus perisai milik Cero tapi kemudian ia mengeluarkan jurus
pamungkasnya
“ Matilah kau Cero.
Teknik pamungkas! Fire Dragon!”
Vero mengeluarkan
teknik pamungkasnya api tornado yang sangat besar sehingga membakar tempat ia
bertarung
“ Aku akan menolong
teman-temanku! Teknik Pamungkas! Ultimate Thunder!”
Teknik pamungkas
mereka terus beradu sehingga membuat mereka berdua kekurangan tinta pedpen
milik mereka
“ Gawat! Tinta ku
mulai habis. Aku tidak akan kalah!” Kata Cero dalam hati
Teknik pamungkas
mereka terus beradu. Tapi Cero mulai kehabisan tenaga dan tinta nya sudah habis
“DUUAR!” Terjadi
sebuah ledakan yang sangat dahsyat membuat mereka berdua terpental. Ternyata
Vero masih memiliki sedikit tinta pedpen
“ Ternyata aku masih belum mati. Syukurlah,
tapi apa Vero sudah kalah?” Kata Cero bertanya kepada dirinya
“ Kau hebat juga
ternyata masih belum mati.” Sebuah suara mengagetkan Cero. Ternyata itu suara
Vero dia masih belum matI. “ Padahal sebelumnya tidak ada yang bisa bertahan
sampai sejauh ini.” Tambahnya
“ Huft….huft. aku
memang masih bisa bernafas tapi lukaku begitu parah, tinta pedpenku juga sudah
habis. Aku harus bagaimana?.... tunggu masih ada satu cara” Batin Cero
“ Ada kata-kata
terakhir yang ingin kau sampaikan SEBELUM KAU MATI!” Tanya Vero
“ Sebenarnya apa
kau tau arti kata NG?” Cero balik tanya
“ Heh! Aku tidak
peduli yang jelas murid-muridnya lemah….” Jawab Vero
“ Semangat dari
arti kata NG yang menjadi nama sekolahku selalu ada di hatiku. Semangat untuk
TIDAK PERNAH MENYERAH!” Kata Cero bersemangat
“ Sudah mau mati
masih banyak bicara. Rasakan ini.” Cero menebas perut Cero tapi berhasl ditahan
oleh tangan kanannya
“ Aku masih belum
kalah! Apa kau lupa bahwa tubuh manusia mengandung listrik?” Tanya Cero
“ APA?........
Jadi?” Vero terkejut
“ Itu artinya aku
bisa memulihkan kembali tinta pedpenku! Rasakan electric slice!” Teriak Cero
“Szroot” Cero
berhasil menebas dada Vero.
“ Aku kalah…” Ucap
Vero
Vero langsung
terjatuh dan Tewas.
“ Aku.. berhasil
mengalahkannya. Sisanya kupercayakan kepada kalian teman-teman, terutama kau
Lyran..” Kata Cero yang sudah sekarat kemudian tak sadarkan diri
Sementara itu Lyran
bertemu dengan Feru
“ Sial! Apa yang
harus aku lakukan. Apa mungkin aku akan mati.” Batin Lyran
“ Penyusup yang
terakhir sudah datang. Aku kira orang yang hebat. Ternyata hanya bocah biasa.”
Kata Feru
“ Jangan
meremehkanku!” Lyran yang kesal langsung menyerang tapi tentu saja semua
serangan Lyran dapat dihindari dengan mudah oleh Feru.
“ Semua seranganku
dihindarinya dengan cepat. Kalau begitu aku harus lebih cepat!” Ucap Lyran
dalam hati
“ Pedpen itu….
Hahahaha tidak kusangka ternyata pedpen yang selama ini aku cari sekarang ada
di depanku!” Kata Feru sambil tertawa sinis
“ Kau tidak akan
bisa memiliki pedpenku. Rasakan ini!” Lyran mulai marah dan kembali menyerang
Feru
“ Gerakan bocah ini
cepat juga, mungkin aku bisa bermain-main dengannya.” Ucap Feru dalam hati
sambil terus menghindari serangan Lyran
Lyran mulai
kecapekan karena terus menyerang tanpa mengenai satupun tubuh Feru
“ Hosh…hosh kalau
begini terus tidak akan ada gunanya aku harus menggunakan cara lain.” Batin
Lyran
“ Kenapa? Sudah
menyerah? Hahaha” Ejek Feru
“ Yang benar saja!
Kalau bertarung aku menjadi lebih bersemangat!” Teriak Lyran bersemangat
Di tempat lain
Nazaix dan Zira masih terus bertarung dengan Gijo dan Lazor
“ Tembakan api!”
Seru Nazaix
“ Earth wall!”
Balas Gijo
Serangan Nazaix
berhasil ditahan Gijo
“ Sial! Lagi-lagi
ditahan.” Ucap Nazaix kesal
“ Nazaix berhenti
membuang-buang tenaga dan tinta pedpen mu teknik rendah seperti itu tidak akan
mempan terhadapnya” Ujar Zira
“ Kau menyadarinya
juga. Mungkin sudah saatnya untuk serius.” Kata Lazor
“ Sailamah! Mode ‘
Transform’.” Ucap Lazor
Ternyata Lazor
menggunakan mode ‘Transform’ miliknya. Tubuhnya pun menjadi mirip seperti Lyran
menggunakan mode ‘transform’
“ Hahaha.. Inilah
mode ‘transform’ milikku
“ Kita juga Atos!
Mode ‘ transform’”
Gijo juga
menggunakan mode ‘transform’ miliknya aura coklat keluar dari tubuhnya dan
tubuhnya nampak seperti tanah yang keras.
“ Dua-dua nya
menggunakan mode ‘transform’ sial aku tidak punya pilihan lain!” Kata Zira. “
Ayo Slideriz! Mode ‘transform’.” Teriak Zira
Zira menggunakan
mode ‘transform’ tubuhnya pun memancarkan aura hijau rambutnya menjadi putih.
“ Giliranku! Kita
mulai Huna! Mode ‘transform’.” Teriak Nazaix
Nazaix juga
menggunakan mode ‘transform’ tubuhnya pun memancarkan aura merah rambutnya
menjadi putih tangan kanannya pun berapi.
“ Mati kau! Super Earth
smash!” Seru Gijo
“ Fire cannon!”
Balas Nazaix
Super eath smash
milik gijo berhasil dihancurkan oleh Nazaix
“ Bagus Nazaix.
kalau begitu kita harus mengakhiri ini!” Ujar Zira
“ Jangan-jangan
senior berniat melakukan jurus yang sama ketika latihan?!.” Nazaix terkejut
“ YA! Ayo lakukan!”
“ Banyak bicara!
Matilah! Blizzard cannon!” Seru Lazor
“ Tidak akan
kubiarkan! Fire cannon!” Balas Nazaix
Lagi-lagi ia
berhasil menghancurkan serangan lawan
“ Giliranku!
Ultimate Tornado!” Seru Zira. “ Nazaix sekarang!” Teriak Zira
“ Extra Fire!” Seru
Nazaix
Zira dan Nazaix
menggabungkan kekuatan.
“ Terima ini! FIRE
TORNADO!” Teriak Zira dan Nazaix
Fire tornado
menghempaskan Gijo dan Lazor dan ketika berhenti akan menjatuhkan orang yang
terbawa ke tanah. Jurus ini hampir menghancurkan di sekitarnya dan nyaris
menghancurkan seluruh isi bangunan markas Nerazu.
“ Tenagaku sudah
hampir habis senior.” Kata Nazaix setelah mengalahkan mereka berdua
“ Aku juga sama.
Tapi kita harus menyusul Lyran. Sambil memulihkan tinta pedpen kita
Bagaimanapun juga kita tidak boleh menyia-nyiakan teman kita.” Ucap Zira. “
Tapi sebelum itu. Aku akan menelfonnya terlebih dahulu untuk memastikan
keadaannya.”
Zira segera
menelfon Cero. Tapi tak diangkat, ia mengulanginya hingga 3 kali dan hasilnya
sama saja
“ Bagaimana senior?
Apa senior Cero baik-baik saja?” Tanya Nazaix
“ Dia tak menjawab
telfon dariku. Mungkin sesuatu terjadi padanya.” Jawab Zira
“ Mungkinkah dia….”
“ Jangan berkata
yang tidak-tidak! Cero itu kuat tidak mungkin dia kalah!” Ucap Zira yakin “
Kalau begitu kita berpencar aku akan ke tempat Cero bertarung. Kau susul lah
Lyran.”
“ Aku mengerti master.” Nazaix mengiyakan perintah Zira
“ Berpencar!”
Chapter 8: Penolong
tiba
Lyran masih terus
berusaha mengalahkan Feru tapi ia sudah mulai kelelahan Tapi ia masih belum
menyerah
“ Tidak ada pilihan
lain! Mungkin aku harus menggunakannya. Ayo Faber! Mode ‘transform’” Seru Lyran
Lyran menggunakan
mode ‘Transform’ miliknya ia pun berubah seperti waktu itu.
“ Hahaha baiklah-baiklah
sepertinya kau mulai putus asa. kalau begitu aku tidak akan menggunakan mode
‘transform’ ku.” Kata Feru
“ Kau jangan
berlagak akan kutunjukkan kekuatanku!” Seru Lyran
“ Bocah seperti mu
memangnya bisa apa? Hah?” ejek Feru
“ Aku adalah murid
sekolah NG. karna itu aku TIDAK AKAN MENYERAH!. Terima ini Eternal Blizzard!”
Lyran mengeluarkan teknik Eternal Blizzard
“ heh! Mudah untuk
dihindarkan! Sameru pembelah angin” Ejek Feru
Tapi ternyata kaki
Feru tak bisa bergerak karena effek dari mode ‘transform’ Lyran sehingga
kakinya membeku.
“ Tamatlah riwayatmu
Feru. Itu karna kau meremehkan orang lain.” Kata Lyran
Feru pun tewas
terkena serangan Lyran
“ Huft…huft..
Faber. Cancel.”
Tubuh Lyran
berangsur-angsur kembali seperti semula ia pun melanjutkan perjalanannya
Sementara itu Zira telah menemukan Cero yang sedang kritis dan langsung membawanya ke rumah sakit dengan glider. Sedangkan Nazaix masih terus menyusul Lyran untuk membantu
Lyran sudah sampai
di depan pintu gerbang terakhir ia langsung membuka pintu tanpa berfikir
panjang
“ Aku sudah
menunggumu.. Lyran Ahmad Sora. Rasanya lama sekali.” Kata Mukonderu
“ Kau… jadi kau
yang bernama Mukonderu?” Tanya Lyran
“ Yah memang aku.
Memangnya kenapa?” Mukonderu balik tanya
“ Ternyata kamu gak
ganteng-ganteng amat…” Jawab Lyran
“ HAHAHA…
bisa-bisanya melawak disaat seperti ini? Apa kau ingin mati?” Tanya Mukon
“ Aku kesini untuk
mengalahkanmu!” Jawab Lyran
“ Baiklah.. bisa
kita mulai sekarang?” Ajak Mukon
“ Kapanpun aku
siap!” Jawab Lyran lagi
“ Kalau begitu…
rasakan ini Teknik rahasia Electric control.” Seru Mukon
“ Tubuhku… bergerak sendiri!” Kata Lyran kaget
“ Hahaha inilah
kekuatanku dengan ini aku bisa mengendalikan semua orang lewat aliran listrik
ditubuh manusia.”
Mukon kemudian
berusaha melepaskan faber dari genggaman Lyran
“ Gawat! Jadi
ternyata yang ia incar adalah Faberku sial! Takkan kubiarkan!” Lyran berusaha
melawan untuk tidak menuruti apa yang diperintahkan oleh Mukon.
“ Percuma saja! Kau
tidak akan bisa mengalahkanku. Lebih baik menyerah saja.” Ejek Mukon
“ AKU TIDAK AKAN
MENYERAH!.” Balas Lyran
“ Jangan sok kuat!”
Mukon hampir berhasil melepaskan faber dari genggaman Lyran tapi tiba-tiba
“ Element tanah
Earth punch!” sebuah suara tiba-tiba datang dan menghancurkan kaca serta
meninju Mukon hingga terpental
“ Siapa kau?!”
Tanya Mukon
“ Kiranima
Kalimasada anggota Nexes.” Jawab Kira
“ Kiranima… jadi
kau memutuskan untuk bergabung?” Tanya Lyran
“ Ya. Aku
dipertintahkan Master Avira untuk membantumu dia yang menyadarkanku agar
percaya pada diri sendiri.” Jawab Kira
“ Jadi kau juga
ingin mati! Kalau begitu bersiaplah!” Seru Mukon
“ Element api
Tembakan api!” Suara yang familiar terdengar dan ternyata itu nazaix ia
menyerang secara tiba-tiba dan membuat mukon terpental lagi
“ Ugh.. kali ini
siapa lagi!” Tanya Mukon Kesal
“ Nazaix Jaiksix
anggota Nexes.” Jawab Nazaix
“ Sepertinya ini akan lebih menarik.” Ucap Mukon
Final Chapter:
Nexes vs Nerazu
Lyran dan
kawan-kawan berhasil menyerang markas Nerazu setelah menghadapi bertarungan
yang panjang akhirnya mereka sampai dipuncaknya
“ Ly. Jelaskan
kondisinya.” Ujar Kira
“ Laki-laki
pengendali pedpen yang kita hadapi satu ini adalah ketuanya dia mempunyai
element listrik jurus dia bisa mengendalikan orang lain dengan arus listrik.”
Jelas Lyran
“ Jadi begitu.
Kalau begitu aku akan menyerang pertama. Lalu kedua kau Nazaix dan yang ketiga
Lyran.” Perintah Kira
“ Baik!.”
“ Giliranku!” Kira
maju menyerang
“ Jangan sok bocah.
Electric push” Seru Mukon
Kira terpental
terkena serangan Electric push milik mukon
“ Sial! Rasakan
ini! Flame sword.” Nazaix maju menyerang dengan flame sword
“ Heh! Electric
stunt!” Mukon mengeluarkan teknik penghenti
“ Apa-apaan ini
tubuhku tak bisa digerakkan.” Kata Nazaix
“ Terbang sana!
Electric push!” Nazaix terpental
“ Sekarang! Teknik
ombak air!” Seru Lyran
“ Tidak semudah
itu! Electric storm” Mukon menghindari serangan Lyran lalu menyerang
bertubi-tubi.
“ Ugh… tubuhku
sakit sekali!” Ucap Lyran kesakitan
“ Aku sudah bilang
kalian tidak akan menang melwanku! Electric push!” Seru Mukon
Kali ini giliran
Lyran yang terpental.
“ Lebih baik kalian
dengarkan penjelasanku! Sebenarnya tujuanku menguasai negara ini untuk
menciptakan kedamaian.” Jelas Mukon
“ Aku tidak akan
mendengarkan ceritamu!” Kata Kira
“ Kalau begitu.
Electric lock!”
Mukon mengunci
tangan-tangan Lyran dan yang lainnya.
“ Nah sekarang
dengarkan penjelasanku! Dulu Negara ini sering berperang hal itulah yang paling
kubenci. Setelah aku tumbuh dewasa, aku dan teman-temanku juga Alred Jokoidi
membuat sebuah senjata yang diberi nama pedpen.
“ Apa!? Jadi kau
juga salah satu temannya tuan Alred Jokoidi?” Tanya Lyran
“ Yah begitulah.
Karena bisnis kami ini kemudian negara setuju untuk menggunakan alat ini dalam
perang. Setelah dulu sempat berhenti untuk di produksi sekarang akhirnya pedpen
kembali di produksi. Tapi akibat itu banyak timbul konflik.” Jelasnya
“ Jangan seenaknya
bicara! Ini bukan salah pedpen tapi manusia nya yang tak bertanggung jawab!”
Bantah Nazaix
“ Karna itulah aku
memutuskan untuk mengendalikan negara ini agar tidak ada lagi konflik dengan
menggunakan kekuatanku aku bisa menciptakan kedamaian dengan teknik listrik
milikku.” Jelasnya lagi “ Jadi apakah kalian tertarik?” Tanya Mukon
“ Jangan bercanda!
Tidak akan ada kedamaian jika dikendalikan seperti itu!” Kata Kira
“ Baiklah kalau
memang itu pendapat kalian. Aku membunuh kalian semua!. Ancam Mukon
Lyran kemudian
menutup matanya sambil terus berkonsentrasi berpikir untuk mengeluarkan cara
mengalahkan mukonderu ketika sedang berkonsentrasi ia mengingat masa lalu nya.
“ Lyran.. dengar ya
nasihat ibu jangan lupa untuk banyak minum air putih. Karena 80 % dari tubuh
kita adalah air.” Nasihat ibu
“ Itu dia!!!” batin
Lyran
Lyran kemudian
membuka matanya.
“ Jadi bagaimana?
Apa kalian berubah fikiran?” Tanya Mukonderu
“ Kalau itu sih aku
juga bisa mallah gak usah repot-repot.” Jawab Lyran
“ Apa kau bilang?
mau Sok kuat? Hah?” Ejek Mukon
“ Kau lupa ya 80 %
dari tubuh kita adalah air.” Balas Lyran
“ Emangnya knapa?”
Tanya Mukon
“ Itu artinya…. Aku
bisa mengendalikanmu!” Ucap Lyran
“ APA!?” Mukon
terkejut
“ Rasakan! Teknik
pembalik jitu! WATER CONTROL!” Seru Lyran
“ Tubuhku bergerak
sendiri.!!” Kata Mukon kaget
“ Nah sekarang aku
akan memaksamu membuka kunci listrik di tangan ini.” Perintah Lyran
Akhirnya kunci
tangan mereka terbuka
“ Sekarang! Kira!”
Kata Lyran
“ Aku mengerti!
Earth lock!” Seru Kira
“ Apa!? Tubuhku
dikunci semua?” Kata Mukon kaget
Mereka bertiga
bersiap melakukan teknik jitu gabungan
“ Kita lakukan
secara berbarengan! Tunggu aba-aba dariku!” Perintah Lyran “ 1..2..3 ULTIMATE
TRINITY!” Seru ketiga anak
Tembakan Gabungan 3
element sekaligus untuk menghancurkan musuh yang kuat. Mukon tewas dan
menghilang menjadi debu..
“ Kita berhasil
teman-teman.” Kata Lyran
“ Yah kita
berhasil.” Balas Yang lain
“ Ayo kita pu…” Ucapan terputus ia sudah lebih dulu jatuh dan tak sadarkan diri. Teman-temannya kemudian membawanya ke rumah sakit
Ending
“ Huft… huft… huft…
apa aku sudah mati?” kata Lyran dalam hati.
Ia melihat Nurumi
di depan matanya
“ Ternyata benar
aku memang sudah mati. Lihat itu ada bidadari yang menungguku. Haha persis
seperti yang aku inginkan mati dengan bahagia.” Katanya lagi
“ Lyran….
Sadarlah.. kumohon sadarlah…” Sebuah suara lembut tiba-tiba muncul
“ Suara ini… aku
ingat sekali… Nurumi mungkinkah dia bidadariku?” Lyran kemudian mulai sadar dan
membuka matanya
“ Nu..nu..nurumi?
apa yang kau lakukan disini!?” tanya Lyran sambil menatap wajahnya yang
khawatir
“ Aku
mencemaskanmu. Sudah 2 hari kau belum sadarkan diri.” Jawab Nurumi khawatir
“ Jadi kau
menungguku disini pagi sampai sore selama dua hari?” Tanya nya Lagi
“ Iya.” Jawab
Nurumi singkat.
“ HEHE makasih ya.
aku gak apa-apa kok kamu gak usah khawatir kayak gitu.” Kata Lyran
“ Sama-sama
syukurlah kalau begitu. Oh iya tadi teman-teman yang lain datang menjengukmu
tapi mereka pulang lagi karna kamu belum sadar.” Jelas Nurumi
“ Tidak masalah.
Asalkan ada kamu yang menunggu. Aku senang.” Ucap Lyran
“ Haha, kamu bisa
aja.” Balas Nurumi.
“ Oh iya pinjam
remote tv nya donk. Aku mau liat berita.” Kata Lyran
Nurumi kemudian
memberikan remote tv nya Lyran pun mencari saluran berita terkini.
“ Selamat sore
pemirsa. Berita Terkini kasus penghancuran markas Nerazu telah diselidiki,
polisi berhasil menemukan 4 pedpen yang baru diketahui bahwa milik anggota
Nerazu. Dan sisa mayat anggota terorist Nerazu sudah dimakamkan 2 minggu yang
lalu. Hanya satu yang belum ditemukan yaitu mayat Mukonderu Tapi polisi masih
belum menemukan siapa yang mengalahkan kelompok terorist ini. Ada saksi yang
menyatakan bahwa penyelamat negara ini adalah kelompok Nexes. Siapa sebenarnya
kelompok Nerazu? Tidak ada yang tau. Apapun yang terjadi kami berterima kasih
kepada kalian.” Kata pembaca berita
“ Jadi begitu
rupanya mereka tidak meninggalkan jejak sama sekali. Identitas kami aman.
Terima kasih teman-teman.” Batin Lyran
“ Eh ngomong-ngomong
kamu tau gak apa itu organisasi Nexes? Tanya Nurumi.
Lyran kaget
“ Itu paling orang
salah dengar aja..” Jawab Lyran gak jelas.
“ oh begitu ya..”
‘nitnit-nitnit’
bunyi suara hape Lyran
“ Oh ada pesan, eh
dari Nazaix. Ly kita udah berhasil menyelamatkan Negara ini aku harap ini akan
selamanya. Kita sengaja gak meninggalka jejak agar identitas kita tidak
terbongkar. Oh iya jika kau sudah sembuh datang lah ke rumahku besok kita akan
makan-makan hehe yang lain sudah pada sembuh juga.” Batin Lyran
“ Kalau begitu aku
pamit ya. Sudah hampir malam. Assalammualaikum”. Kata Nurumi seraya keluar dari
kamar pasien.
“ Tidak kusangka
hidupku akan seperti ini.. Alhamdullillah.”
Keesokan Harinya
Lyran dan kawan-kawan makan bersama di rumah Nazaix untuk merayakan
keberhasilan dan puji syukur atas Rahmat-Nya. Mereka pun berfoto bersama untuk
kenang-kenangan.
Special thx untuk
yang udah baca ceritanya!!!!
Alhamdullillah
ceritanya selesai atas rahmat-Nya
Smoga banyak pahala
UNTUK YANG BACA
Kalo mau kirim kritik
atau saran
Kirim aja ke
facebook Lyran Ahmad Firly
Atau ke e-mailnya ahmadfirly@rocketmail.com
Atau kalau mau enak
langsung aja ketemu orangnya silahkan mau nampar atau apa ajalah hehe
Cerita ini masih ada
sambungannya tapi masih belum pasti buat lanjutin atau gak soalnya bentrok sama
jadwal yang sibuk.
SEKALI LAGI THX
UNTUK SEMUANYA